Setongkol Jagung yang Terlupakan

Seorang perempuan Arikara sedang mengumpulkan jagung dari ladang untuk disimpan guna cadangan musim dingin, Ia beringsut dari batang ke batang, memetik tongkol-tongkol jagung dan menjatuhkannya ke atas rok panjangnya yang dilipat.

Ketika semuanya telah terkumpul dan ia hendak beranjak pergi, ia mendengar suara merintih, seperti suara seorang bocah yang menangis dan memanggil-manggil : "Oh, jangan tinggal aku! Jangan pergi tanpa aku.”

Wanita itu terheran-heran. “Anak macam mana pula itu?,” bathinnya. “Anak siapakah yang tersesat di kebun jagung?”

Ia melepaskan ikatan rok panjangnya di mana ia menaruh jagungnya, dan berbalik untuk melakukan pencarian; namun ia tak menemukan apapun. Ketika ia hendak pergi didengarnya lagi suara itu,” Oh, jangan tinggal aku. Jangan pergi tanpa aku.”

Ia mencari cukup lama. Pada akhirnya, di sesudut ladang, tersembunyi di balik daun-daun batang jagung, ia menemukan setongkol jagung kecil.

Tongkol inilah yang tadi menangis, meratap-ratap. Semenjak peristiwa itu semua perempuan Indian kemudian memelihara ladang jagungnya dengan sangat hati-hati, sehingga tidak ada sebiji hasil pangan pun yang terlupakan atau terbuang, dan membuat kecewa sang Misteri Agung

Apa pesan moral yang dapat disimpulkan?

SUMBER :

Dalam setiap pekerjaan atau aktivitas yang kita lakukan itu kita harus berhati-hati dan kita juga harus teliti agar hasil yang kita dapatkan juga maksimal dan sesuai dengan apa yang kita harapkan, Tapi sebaliknya jika kita terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan suatu pekerjaan tersebut maka tidak menutup kemungkinan bahwa hasilnya juga tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan dan tidak memuaskan.