Cerita Mini: Kisah Profesor dengan Seorang Prajurit

Prajurit

Kisah Profesor dengan Seorang Prajurit

Seorang profesor diundang untuk berbicara disebuah basis militer. Di sana ia bertemu seorang prajurit yang tak akan pernah di lupakannya, bernama Harry.

Harry yang di kirim untuk menjemput professor di Bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju ke tempat pengambilan koper. Ketika berjalan keluar, Harry sering menghilang. Banyak hal yang di lakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopernya jatuh.

Kemudian mengangkut anak kecil agar dapat melihat pemandangan. Ia juga menolong orang yang tersesat dan menunjukkan arah jalan yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi profesor dengan senyumnya menghiasi wajahnya.

“Darimana anda belajar hal-hal seperti itu?” tanya sang profeor.

“Oh,” kata Harry.
“Selama perang, saya kira."

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga saat tugasnya membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu persatu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.

“Saya belajar untuk hidup diantara pijakan setiap langkah,” katanya.
“Saya tak pernah tahu apakah langkah selanjutnya merupakan pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakan kaki."

Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini”. Kelimpaahan hidup tidak dapat ditentukan dengan berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang berkualitas.

Pelajaran apa yang dapat diambil dari kisah tersebut ?

Referensi

Setiap Langkah Adalah Anugerah | Cerita Motivasi @ IphinCow.com

kehidupan ini berbicara bukan mengenai berapa lama kita hidup, tetapi bagaimana kita menjalani hidup yang telah tuhan karuniakan dalam keberlimpahan ditengah pentas kehdiupan.” Ini artinya kehidupan sedang berbicara kepada kita tentang kualitas hidup seseorang, bukan seberapa lama seorang hidup diatas muka bumi ini.

Boleh saja kita mendambakan usia yang panjang, namun tiadalah artinya usia yang panjang sampai membuat kita berbaring dalam renta ketika menua jika didalam usia tersebut tidak pernah ada kebaikan yang kita torehkan bagi kehidupan kita sendiri, pun juga kepada orang lain.

Artinya kualitas kehidupan seseorang tidak ditentukan oleh seberapa lama ia bercokol dibumi ini, namun seberapa banyak kualitas kehidupan yang ia persembahkan bagi kehidupan. Benih-benih kebaikan yang ditanamkan menjadikan awal sebuah pembebasan.