Seribu filosofi kehidupan di balik pangsit China, kuliner khas Imlek

Sebentar lagi warga keturunan Tionghoa di seluruh dunia bakal merayakan Imlek. Tahun baru China ini ditandai dengan berbagai tradisi unik, salah satunya dari segi kuliner. Budaya Tionghoa sangat menjunjung tinggi seni kuliner. Hampir setiap masakan memiliki ciri khas dan filosofi tersendiri.

Saat Imlek, kita bisa menjumpai berbagai jenis hidangan khas di restoran dan hotel-hotel. Salah satunya adalah pangsit atau jiaozi. Dilansir China Highlights, pangsit merupakan hidangan klasik yang sudah berusia 1800 tahun. Makanan ini sangat populer di China bagian utara, namun kini sudah mendunia.

Pangsit biasanya terbuat dari kulit tipis yang diisi daging dan sayuran cincang. Isian yang paling sering digunakan di China sana adalah daging babi, udang, ikan, ayam giling, sapi, dan sayuran cincang. Cara memasaknya bisa direbus, dikukus, dipanggang, atau digoreng.

Pangsit China merupakan salah satu hidangan wajib saat Imlek. Makanan ini dianggap sebagai perlambang kekayaan karena bentuknya menyerupai uang perak kuno yang berbentuk seperti perahu. Mitos yang dipercaya adalah semakin banyak pangsit yang disantap saat tahun baru, semakin banyak uang yang bisa dihasilkan sepanjang tahun nanti.