Serba Salah Untuk Mencintai

Aku tau aku terlihat sempurna secara fisik. Kulit putih langsat,tinggi semampai, hidung bagai artis Hollywood. Tetapi sayang psikologis dan mentalku tidak sesempurna keliatannya. Bahasaku, karakterku,sikap, dan sifatku sangat bodoh dimata orang apalagi di hadapan teman sendiri pasti mereka ingin diriku sempurna bagai putri dari kerajaan yang lemah lembut,santun, dan tidak bikin kesal.

Aku tersiksa dengan nasehat orang-orang untuk diriku. Membut diriku bukan diriku lagi. Aku tau apa yang harus aku lakukan tetapi mereka semua selalu menyalahkanku setiap tragedi.

aku adalah aku yang dimana sifat,karakter, dan kepribadian sangat sulit diubah. Jika ingin diubah butuh proses yang lama. Adakah yang bisa mengubah pola pikirku?

Apakah aku tidak berguna? Sepanjang hidupku tidak melakukan apapun dengan benar, selalu salah di mata orang lain.

Apakah kesendirian sebuah kutukan atau masalah?

Bagaimana cara mencari cinta sejati? Apa yang harus aku lakukan kepada seorang pria yang mendekatiku? Jutek? Welcome? Tapi aku merasa gugup dan takut terhadap pria-pria yang mendekatiku. Adakah satu dari mereka yang mencintaiku dengan tulus?

Aneh selalu saja aku memiliki teman tetapi sebenarnya dia tidak ingin berteman denganku. Seperti memiliki grup whatsapp tanpaku yang anggotanya teman dekatku semua.

Aku tidak peracaya aku cantik tetapi aku percaya aku bodoh.

Jika aku jatuh cinta dengan seseorang, apakah dia juga mencintaiku? Apa dia hanya membalas dengan memanfaatkan keadaanku yang tidak stabil? Aku menunggu pangeranku yang mencintai aku apa adanya.

Jika aku mencinta kenapa hati dan perasaan selalu tidak nyaman. Jika seseorang yang aku cintai dekat dengan wanita lain aku merasa kesal, apakah ini dinamakan cemburu? Tetapi aku tidak bisa mengungkapkan perasaanku kepada siapa-siapa.

Tidak ada satupun didunia ini yang mengerti aku, bahasaku, dan hidupku. Termasuk keluargaku dan teman-temanku.

aku merasa bahagia jika berbicara sendiri. Di depan tembok tidak ada yang komentar dan protes.

Apakah para pria didunia ini sama?

Apakah aku layak untuk dicintai?

Apakah aku layak mencintai orang yang normal dan baik?

Aku ingin dihargai seperti yang lain.

Sebenarnya tidak perlu menyembunyikan rasia denganku. Aku butuh kejujuran orang-orang disekitarku.

Kejujuran yang mereka ungkapkan terkadang membuatku sakit dan terluka hingga meneteskan air mata.

Aku manusia, aku punya hati dan perasaan. Jika orang menyakitiku pasti aku bersedih dan terluka.

Jika aku harus memilih, aku ingin menjadi orang yang buruk rupa, tidak dituntut untuk sempurna.

Semesta tau aku bersedih bukan untuk siapa-siapa melainkan diriku sendiri yang tidak ada artinya untuk siapa siapa.

Apakah aku wanita yang pintar? Kenapa orang-orang yang mendekatiku hanya ada maunya?

Sakit ini sudah begitu parah.

Aku selalu tersenyum padalah aku sedang sedih. Senyum buat orang disekitarku tidak khawatir denganku.

Tetapi kekhawatiran mereka apakah tulus atau berpura-pura?

Aku tau sangat sulit untuk mengungkapkan kata-kata kepada orang orang yang aku sayangi.

Bersabarlah, tunggu dan terus berusaha.

Apakah aku selalu dipermainkan oleh orang yang ku sayangi? Aku menyayangi dengan tulus dan penuh perhatian, kenapa dipermaikan? Apakah yang dilakukanku salah?

Kisahku berlanjut beberapa pria yang mendekatiku ketika aku dibangku perkuliahan. Semester 1 aku dekat dengan teman sekelas. Dia baik denganku dan mulai memperhatikanku. Tetapi ketika aku menunjukan sifat yang lain dari diriku, dia meninggalkanku begitu saja.

Jika aku harus merelakan kebahagiaanku, apakah harus diuji dengan seperti ini?

Apakah aku harus merasa bahagia? Hari ini aku bersama orang yang aku sayangi. Berbincang bersama, berbagi suka dan duka, bernyanyi bersama hingga larut malam.

Aku merasa hidupku, kegelisaanku,kekecewaanku,dan kesedihanku hilang ketika bersamanya… apakah ini dinamakan rasa nyaman?

Mendengar suara dan harum nya saja aku bahagia sekali apalagi wajahnya sangat membuat hati tenang dan tentram.

Aku tau kita baru masa pendekatan, aku belum tau apa apa tentang dia begitupin sebaliknya… apakah salah aku memujinya secara berlebihan?

Jika dia menyayangiku juga, apakah bisa terlihat?

Aku sebenarnya orang yang rapuh dan mudah sedih.

Awal tahun yang menyedihkan… ditambah orang yang dekat denganku meninggalkan ku tanpa sebab…

Tetapi aku selalu berfikir positive terhadapnya… yakni aku yang salah karena terlalu possessive dan protektif terhadapnya walaupun sebenarnya belum ada hubungan special.

Hari-hari berlanjut, kuliah lagi dimulai. Bertemu sang mantan temen dekat rasanya canggung sekali, tetapi dia tidak merasakan kesalahan sedikitpun.

Aku semakin kuat menghadapi kenyataan bahwa yang mencari orang tulus itu sangat sulit bagiku.

Aku memiliki teman sepergengngan tetapi didalam geng tersebut salah satu teman kami merasa orang yang paling unggul… dengan kesombongan tersebut kami sepakat untuk meninggalkan dia.

Rasanya tahun ini sangat berbeda. aku menerima orang yang ingin dekat denganku. Tujuanku cuman satu, yaitu tidak dibenci oleh orang.

Aku merasa gugup sekali ketika orang itu mendekatiku, karena dia mirip orang yang pernah aku sukai selama hampir 4 tahun.

Aku senang aku memiliki seseorang yang baru mendekatiku, disamping pelampiasan tetapi juga Tuhan kasih aku laki-laki yang lebih baik dari sebelumnya.

Tetapi aku masih binggung, sebenarnya dia menyukaiku atau tidak?.

Apakah orang cantik gaboleh alay? Apakah orang cantik harus terlihat sempurna fisik dan kelakuannya? Apakah hidup yang sempurna itu ada?

Ada kala nya dia menghubungiku ada kala nya dia tidak menghubungiku. Apakah aku tempat orang orang yang sedang bosan?

Hingga beberapa bulan kemudian, sebuah rekaman layar dengan chat grup terlihat distatusnya. Dibalik sana ada foto seorang wanita. Akupun terhera, bukannya dia sedang mendekati aku tetapi dia ada foto wanita lain di hpnya?

Ternyata dia memiliki seorang kekasi. Hatiku saat itu hancur sekali. Aku sangat kesal dengan keadaan saat itu. Lelaki itu memohon aku tidak menjauhinya. Menurut kalian aku harus bagaimana? tidak semudah itu melupakanya. Biarkan waktu yang menjawab aku hanya relakan saja. Aku berharap cinta tidak membuatku terpuruk dan tidak membuatku gila.

Beberapa bulan kemudian lelaki itu mengatakan hal yang paling besar, dia telah memutuskan hubungan dengan kekasihnya lalu ingin melanjutkan hubungan baru denganku. Disisi lain aku bahagia, disisi lain aku bersedih. Karena aku akan di anggap sebagai pelakor, dekat dengan kekasih orang. Aku binggung dan kesal dengannya. Aku ingin bersama dia, tetapi aku tau hubunganku dengannya tidak selamanya.

Akhirnya dia mengungkapkan kalau dia ingin berkotmitmen denganku, menyayangiku, dan mencintaiku. Apakah aku percaya? Tidak secepat itu aku percaya dengan dia. Aku selalu menguji kesabarannya, kesetiaannya, dan keseriusannya dalam menjalani hubungan denganku. Ya dia lolos dengan semua itu. Tetapi hatiku masi mengganjal. Aku memang sudah menyukainya semenjak dia berani mendekatiku dan mengantarkanku ke stasiun dengan kesulitan membawa barang banyak. akupun mengungkapkan isi hatiku sehingga kami menjalani hubungan dengan penuh perhatian.

Laki-laki itu berada di luar kota, tidak dapat bertemu denganku setiap hari. Akupun selalu berfikir negatif kepadanya. Aku selalu bercerita tentang hidupku kepadanya tetapi dia tidak bercerita tentang dia sama sekali, mungkin ada tapi dapat dihitung jari.

Kita sudah menjalankan hubungan beberapa bulan, tetapi aku mulai bosan dengannya. Kenapa?. Topik yang dibahas selalu berulang setiap hari dan aku selalu bersedih. Karena ketika chatting-an dengan dia aku selalu dibawa ke hati. Sehingga aku selalu salah mengartikan perkataannya. Apakah aku orang yang toxic?

Tidak bisa aku seperti ini. Aku selalu cemburu padanya. Dia bermain hingga larut malam akupun cemburu. Aku ingin akhiri hubunganku dengannya. Menurutku tidak ada kecocokan dengannya. Aku ingin meninggalkan dia secara perlahan. Apakah salah aku merasa cintaku padanya tidak utuh seperti dulu lagi. Seperti aku saat bersama di stasiun itu menunggu kereta datang dan mengobrol santai.

Akupun bermain dengan teman teman smpku, dirumah Amira. Kita ber 6 (Aku, Andini, Amira, Bianca, Citra,Desita). Bercerita, bercanda, dan bermain bersama sama hingga masak dan makan kita lakukan. Akhir dari acara kita berfotoria dan di unggah di social media. Di social media temanku Citra, ada teman prianya yang komentar. Katanya dia menyukaiku. Spontan aku ketawa. Karena baru sekali liat di social media sudah menyukaiku. Alhasil dia minta kenalan denganku lewat Citra. Dia ingin mengetahui nomor teleponku tetapi disini aku binggung. Aku masi berhubungan tanpa status dengan Rama dan ingin mengakhiri. Di lain sisi ada yang ingin berkenalan dan ingin mengajak ketemuan denganku.

Aku meminta kepada Citra, untuk member tahu dia agar mengikuti terlebih dahulu social mediaku. Citra bercerita lelaki itu pemalu dan ingin sekali bertemu denganku. Sampai sekarangpun dia belum juga menikuti social mediaku. Aku terlalu bersemangat agar bisa mengakhiri hubunganku dengan Rama. Dengan alasan ini dan menjalankan hidup yang sebelumnya aku jalanan tanpa orang yang mencintaiku dengan terang terangan. Jika pria itu serius mendekatiku aku harap lebih bahagia dengannya dibanding sebelumnya.

1 Like