Serangga apa saja yang berbahaya yang dapat menyebabkan burung sakit dan mati?

Burung-burung di alam menyukai berbagai jenis serangga. Namun, jangan pernah memberikan serangga berbahaya kepada burung peliharaan di rumah. Ya, walau ukurannya kecil, terkadang serangga yang dimakan burung bisa saja beracun sehingga menyebabkan burung sakit dan mati.

Beberapa serangga yang sering Anda jumpai di rumah, mungkin dianggap tidak berbahaya. Akan tetapi, jika diberikan sebagai pakan burung, maka burung bisa mengalami gangguan kesehatan, terutama pencernaan dan akhirnya mati.

Oleh karena itu, mulai sekarang Anda harus jeli memilih jenis serangga yang baik untuk kesehatan burung. Jangan asal memberikan pakan serangga ke burung kalau tidak tahu manfaatnya dan akibatnya. Burung-burung yang Anda pelihara tentu juga tidak tahu serangga apa saja yang beracun dan mematikan untuk dikomsumsi burung.

image

1. Tawon hornet (Vespa mandarinia)
Tawon atau lebah hornet dianggap membahayakan burung karena mempunyai sengatan beracun dan bisa memicu reaksi alergi.

Selain itu, tawon raksasa ini juga mempunyai delapan bahan kimia berbeda yang dapat menghasilkan racun dengan konsentrasi sangat tinggi. Bahkan, organ dalam di tubuh burung bisa hancur bila tersengat tawon hornet.

2. Tawon jaket kuning (wasp)
Tawon lainnya yang mematikan burung adalah tawon jaket kuning. Tawon ini mempunyai sengatan yang menimbulkan alergi dengan gejala anaphylactic schock yang berakhir dengan kematian.

Parahnya lagi, jika burung memakan tawon ini maka burung akan mengalami alergi yang kuat dan mengalami kemurungan disertai bulu–bulu yang mengembang. Dalam waktu 1-2 hari, burung akan mengalami kematian.

3. Belalang hitam, cokelat, merah, dan berbintik
Sampai saat ini belalang yang aman diberikan ke burung adalah belalang yang warnanya hijau. Kalau belalang hitam, cokelat, merah, dan berbintik berbahaya untuk burung. Soalnya, warna mencolok seperti merah, hitam, cokelat, dan berbintik menunjukkan bahwa belalang tersebut beracun.

Belalang seperti ini mempunyai racun yang berasal dari sekresi fenolik kelenjar di dada. Kemudian akan menghasilkan senyawa beracun fenolik dan kuinon.

4. Walang sangit
Walang sangit dapat membunuh burung dalam waktu singkat. Sudah banyak korbannya karena banyak pula kicau mania yang mengatakan bahwa setelah burungnya memakan walang sangit beberapa waktu kemudian burung tersebut mati.

Jadi, perlu Anda ketahui bahwa walang sangit tidak hanya mengeluarkan batu tak sedap, tetapi juga cairan yang bisa menyebabkan alergi. Jika burung tanpa sengaja memakan walang sangit, maka burung bisa kehilangan suaranya dan beberapa hari kemudian mati.

5. Kupu-kupu beracun (Hebomia glaucippe)
Walau terlihat indah, ternyata warna sayap kupu-kupu yang cerah dan mencolok justru beracun. Kupu-kupu beracun ini mempunyai racun yang disebut glacontryphan-M. Racun tersebut juga bisa ditemui pada siput laut jenis Conus marmoreus.

Sebenarnya racun yang terdapat pada kupu-kupu tersebut tidak digunakan untuk membunuh burung, tapi untuk sarana bertahan hidup dari serangan predator seperti semut, belalang, dan burung. Kalau burung Anda tak sengaja memakan kupu-kupu beracun, sudah dapat dipastikan burung Anda akan mati.

6. Ngengat (moth) atau kupu-kupu kecil
Ngengat atau kupu-kupu kecil mungkin lebih sering dijumpai di Indonesia. Biasanya ngengat akan hinggap di dekat lampu, kemudian terbang ke sangkar burung. Nah, karena dikira makanan enak, burung langsung memakan ngengat tersebut hingga akhirnya burung pun tewas.

Jenis ngengat sangat banyak, ada yang mengandung racun sianida, ada juga racun alkaloid. Namun, sebagian besar racun yang dimiliki ngengat sangat mematikan, terutama untuk burung peliharaan.

7. Kecoak (cockroach)
Kecoa mati (jendelasarjana.com)
Kecoa mati (jendelasarjana.com)
Kecoak dikenal hewan yang menjijikkan, tetapi ternyata kecoak juga mematikan, apalagi kecoak rumahan. Kalau kecoak batu dan kecoak dubia baik untuk kesehatan burung, seperti Murai Batu. Namun, kecoak rumahan tidak demikian, karena biasanya tubuh kecoak tersebut sering dijadikan inang atau media perantara bakteri atau parasit yang merugikan kesehatan burung dan manusia.

8. Lembing batu (Scotinophara coarctata)

Lembing batu atau kepinding sebenarnya hama tanaman yang sering merusak padi. Cara kerja Lembing batu yakni menghisap cairan batang padi yang menyebabkan padi menjadi kerdil dan menguning. Kalau dibiarkan padi akan mati dalam 5 hari.

Nah, Lembing batu cukup berbahaya bagi burung karena dapat membuat organ tubuhnya terasa perih dan menyakitkan. Pasalnya, Lembing batu bisa mengeluarkan cairan panas yang menyebabkan kulit terbakar dan gatal-gatal.

9. Wereng
Wereng termasuk hewan serangga yang berbahaya karena bisa menyebarkan virus ke burung peliharaan. Selain itu, Wereng juga mampu menghisap cairan pada tumbuhan sehingga serangga ini sering dijadikan musuh utama para petani.

10. Tomcat
Serangga Tomcat disebut juga Semut Semai, Kumbang Rove, Semut Kayap, dan Charlie. Tomcat bisa secara otomatis mengeluarkan cairan beracun bila bersentuhan dengan burung atau manusia. Racun Tomcat dapat menyebabkan penyakit kulit yang parah atau dikenal dengan nama dermatitis linearis.

11. Kumbang mawar (Macrodactylus subspinosus)
Kumbang mawar atau rose beetle mempunyai racun neuro-toxin yang merusak kesehatan jantung. Burung yang memakan serangga Kumbang mawar dipastikan mati dalam kurun waktu 9-24 jam. Burung yang sudah dewasa sepertinya lebih kebal terhadap racun tersebut, tetapi kalau untuk anakan burung bisa sangat mematikan.

12. Kunang-kunang (firefly)
Kunang-kunang termasuk serangga yang unik karena dapat mengeluarkan cahaya di malam hari. Kunang-kunang mempunyai racun yang disebut lucibufagins, secara kimia sangat berhubungan dengan cardiotoxins, yang biasa ditemukan dalam kodok dan tanaman.

Jika burung memakan Kunang-kunang maka burung akan keracunan yang ditandai dengan kepala gemetaran, paruh terbuka, burung muntah, kesulitan bernapas, dan kulit menjadi gelap. Efek paling mematikan adalah burung bisa mati dalam waktu 1 jam. Soalnya, racun Kunang-kunang menyerang jantung.

13. Kumbang koksi atau kepik (ladybug)
Kumbang koksi mempunyai ukuran yang kecil tetapi sangat beracun, terutama untuk hewan kadal dan burung-burung kecil. Racun pada Kumbang koksi atau kepik mengalir pada darahnya. Jika terancam, racun tersebut akan disemprotkan keluar melalui pori-pori di ekso skeleton atau sendi kaki.

Biasanya racun atau cairan yang dikeluarkan kepik mempunyai bau yang tidak sedap, tujuannya agar predator tidak mau memakannya. Namun, kalau terlanjur termakan, maka burung bisa mengalami gangguan kesehatan dan kemudian mati.

14. Lalat Tsetse atau Lalat Afrika
Lalat Tsetse termasuk serangga mematikan karena sering menghisap darah dan menyebabkan penyakit tidur di kawasan Afrika. Penyakit tidur ini cukup berbahaya karena hampir mirip dengan penyakit Malaria.

Lebih menakutkan lagi, karena Lalat Tsetse ternyata hidup dengan cara menghisap darah korbannya. Jika ada burung yang memakannya, maka burung tersebut akan mengalami penurunan produktivitas dan kemungkinan mengalami kematian.

15. Semut api (Fire ant)
Semut api sebenarnya tidak mempunyai gigi, tetapi dapat menyengat hewan dan manusia. Sengatan semut api terasa sangat menyakitkan, apalagi kalau sampai dimakan oleh burung, pasti tubuhnya akan terasa seperti terbakar.

16. Semut merah (Red Harvester Ant)
Semut merah mirip dengan semut api tetapi lebih berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Burung dan hewan lain bisa saja mati jika mengalami reaksi alergi dari sengatan Semut merah.

17. Laba-laba Black Widow
Tahukah Anda, National Geographic menobatkan Laba-laba Black Widow sebagai Laba-laba yang paling berbisa dengan kadar racun 15 kali lebih dahsyat dari ular. Namun, karena volume racun yang mereka miliki sangat terbatas, laba-laba ini jarang sekali membahayakan manusia hingga kematian. Meski begitu, kalau sampai dimakan burung, tentu burung bisa langsung mati.