Seperti Apakah Biografi Adam Smith?

adam smith
Adam Smith merupakan tokoh yang mencetuskan lahirnya ekonomi kapitalis, yang sampai saat ini masih diterapkan di negara – negara Amerika dan Negara – Negara Eropa. Sistem ekonomi kapitalis merupakan suatu sistem ekonomi yang mengedepankan untuk memupuk modal secara besar – besaran. Sistem ekonomi ini muncul pada abad 18/ 19. Seperti Apakah Biografi Adam Smith ?

Biografi Adam Smith

Adam Smith memiliki nama panjang John Adam Smith yang lahir di Kirkcaldy, Scotlandia pada 5 Juni 1723. Ia adalah pelopor ekonomi kapitalis melalui karyanya yang berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations ( the Wealth of Nations ). Buku ini merupaka buku pertamanya yang menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan pedagangan bebas dan kapitalisme.

Banyak orang beranggapan bahwa buku ini hanyalah penambahan yang biasa dari karya ekonom sebelumnya yaitu David Hume dan Baron de Montesquieu. Anggapan orang-orang bahwa buku ini hanya menggambarkan trend sejarah menjau dari mercantilisme, menuju perdagangan bebas, yang telah berkembang selama beberapa dekade, dan memiliki pegaruh yang nyata dalam kebijakan pemerintah. Namun begitu, buku ini mengorganisasi pemikiran-pemikiran mereka secara luas, dan tetap menjadi suatu buku yang paling berpengaruh dan penting dalam bidangnya sekarang.

Selama 10 tahun, sekembalinya dari Perancis, Adam Smith dengan tenang tinggal bersama ibunya di kota kelahirannya Kirkcaldy. Dia hidup dengan tunjangan dari Duke of Buccleugh, dan mengasyikkan diri hanya untuk belajar. Pada tahun 1776, setelah kematian sahabatnya yang termashyur, David Hume, Smith pindah ke London dan berkumpul bersama Gibbon, Burke, Sir Joshua Reynolds (1723-92), Dr, Johnson (dengan dia tidak begitu akrab), Boswell dan Garrick. Setelah diangkat sebagai komisi adat untuk Edinburg pada tahun 1778, Smith kemudian kembali ke Scotlandia. Adam Smith wafat pada 17 juli 1790; dia dimakamkan di halaman gereja Canongate.

Latar Belakang Penulisan The Wealth of Nations

Perancis, menurut Adam Smith, merupakan bukti bagi pelaksanaan hukum industri yang keliru, karena di sana diberlakukan pelarangan terhadap impor barang manufaktur; perlindungan terlalu besar terhadap petani; tidak ada kebebasan untuk mengekspor hasil pertanian, khususnya jagung; dan negara seolah - olah bukan merupakan satu kesatuan fiskal.

Hanya persaingan yang dapat mengatur harga dengan adil kata Quesney, pendapat ini agaknya berpengaruh besar terhadap pandangan Adam Smith berkaitan dengan kebebasan ekonomi, invicible hand, mekanisme pasar. Adam Smith mendapat banyak keberuntungan: banyak bertemu dengan tokoh terkemuka di zamannya. Setelah meninggalkan lingkungan universitas padatahun 1764, menjadi tutor Duke of Buccleuch, yang membawanya untuk melakukan tour bebas ke Perancis pada tahun 1764-1766. Paris pada waktu itu merupakan ratu dunia: politik karena tradisi masa lampau, dan sastra karena semangat hidupnya. Perancis memiliki daya tarik tersendiri bagi para pelancong, termasuk Adam Smith dan muridnya. Tidak ada tempat yang lebih baik untuk mempersiapkan penulisan The Wealth of Nations kecuali di Paris. Menurut Macaulay: “pengkhianatan kuno dan berbagai teori baru tumbuh bersama di Perancis”.

Dalam persoalan ekonomi, Perancis waktu itu adalah semacam museum yang penuh dengan berbagai kesalahan yang sangat penting. Karena alamnya, Perancis cocok untuk menjadi negara pertanian besar, produsen dan eksportir besar jagung dan anggur; namun para penguasa dari beberapa generasi berusaha untuk membuatnya menjadi negara manufaktur dan mengekspor produksi manufakturnya. Mereka tergiur oleh posisi Inggris dan Belanda yang relatif lebih kecil namun dominan kedudukan politiknya di Eropa karena kekuatan maritim mereka. Mereka melihat bahwa hal tersebut terjadi karena kemakmuran yang diakibatkan oleh perdagangan dan manufaktur, sehingga mereka memutuskan bahwa Perancis tidak boleh ketinggalan. Oleh karena itu mereka melarang impor barang manufaktur dan memberi perlindungan yang berlebihan kepada industri manufaktur dalam negeri.

Di Perancislah Adam Smith melihat akibat pembatasan atas perdagangan dalam negeri dan jumlah penghasilan pegawai. Situasi yang dilihat Adam Smith di Perancis merupakan situasi yang secara hakiki ditimbulkan oleh pajak, sistem yang membuat orang sangat menderita, sistem yang di tahun-tahun kemudian akan menimbulkan Revolusi Perancis yang berdarah, dan juga bangkitnya Napoleon. The Wealth of Nations mulai ditulis di Perancis dilanjutkan di Kirkcaldy, Edinburgh dan London.

Sistem Filsafat Adam Smith

Adam Smith, sebagaimana dikatakan di muka, selain menulis buku ekonomi dan moral juga menulis buku tentang astronomi. Kalau kita lihat, ternyata sebagai seorang pemikir dia memiliki pandangan yang berbeda ketika memberikan eksplanasi dan argumentasi atas pokok soal yang berbeda. Di dalam Theory of Moral Sentiment dan Astronomy, Adam Smith dalam eksplanasinya masih berlindung pada nama Tuhan; sedangkan di dalam the Wealth of Nations, dia sama sekali tidak memberikan eksplanasi teologis.

Bagi Adam Smith, menurut Andy Denis, aktivitas ilmiah memiliki tujuan dan kecenderungan yang jelas, yakni rekonsiliasi dengan apa yang ada. Ilmu sebagai sebuah usaha retoris. Tujuan sistem pemikiran bukanlah untuk mengungkap kebenaran tentang bagaimana dunia ada, namun untuk menyejukkan imajinasi, yang sebelumnya dihasut oleh kekaguman terhadap keajaiban dunia. Ilmu, bagi Adam Smith, berangkat dari fenomena mengkontraskan sejumlah fenomena dengan fenomena lainnya. Ilmu tidak mampu mencapai realitas yang sesungguhnya. Di tempat sekumpulan fenomena yang tampak tidak koheren, terisolasi, ilmu model Smith memberi kita sebuah visi yang koheren dan saling berhubungan tentang dunia.

Bagi Smith, alam semesta adalah mesin yang dikendalikan oleh ilah yang maha kuasa, maha tahu dan maha baik. Satu-satunya tujuan mesin tersebut adalah untuk memaksimalisasi kebahagiaan: ‘Ada ilahi yang berkebajikan dan bijaksana, abadi, merencanakan dan mengatur mesin raksasa alam semesta, demikian sepanjang masa untuk menghasilkan jumlah kebahagiaan yang sebesar mungkin. Dengan demikian dunia itu sempurna: kita menjalani hidup di dalam ‘yang terbaik dari semua dunia yang mungkin’ Smith seorang Panglosian sejati. Karena dunia adalah sungguh-sungguh sempurna, berbagai kesulitan yang kita hadapi terjadi karena keterbatasan kita, memandang dunia secara parsial, kegagalan kita untuk melihat ‘seluruh hubungan dan ketergantungan segala sesuatu’, kita mengkaji dunia dengan berpikir untuk menemukan kebenarannya sehingga dengan menggunakan cerita yang lebih menyenangkan tentang dunia kita kemungkinan untuk berdamai dengannya (Denis, 2001: 4-17).

Sumber :

Siapakah Adam Smith

Adam Smith adalah seorang ekonom dan filsuf yang menulis apa yang dianggap sebagai “kitab kapitalisme,” The Wealth of Nations, di mana ia merinci sistem ekonomi politik pertama.

Masa muda

Sementara tanggal pasti kelahirannya tidak diketahui, pembaptisan Adam Smith dicatat pada 5 Juni 1723, di Kirkcaldy, Skotlandia. Ia bersekolah di Burgh School, tempat ia belajar bahasa Latin, matematika, sejarah, dan penulisan. Smith memasuki Universitas Glasgow ketika dia berusia 14 dan pada 1740 pergi ke Oxford.

Adam Smith dan Ekonomi

Wealth of Nations’

Setelah bekerja keras selama sembilan tahun, pada 1776, Smith menerbitkan Pertanyaan tentang Sifat dan Penyebab Kekayaan Bangsa-Bangsa (biasanya disingkat menjadi Kekayaan Bangsa-Bangsa), yang dianggap sebagai karya pertama yang didedikasikan untuk studi ekonomi politik. Ekonomi saat itu didominasi oleh gagasan bahwa kekayaan suatu negara paling baik diukur dari simpanan emas dan peraknya. Smith mengusulkan bahwa kekayaan suatu negara harus dinilai bukan dengan metrik ini, tetapi dari total produksi dan perdagangannya — saat ini dikenal sebagai produk domestik bruto (PDB). Dia juga mengeksplorasi teori pembagian kerja, sebuah ide yang berasal dari Plato, yang melaluinya spesialisasi akan mengarah pada peningkatan kualitatif dalam produktivitas.

Keyakinan Utama dan " Invisible hand "

Gagasan Smith adalah refleksi tentang ekonomi mengingat awal Revolusi Industri, dan dia menyatakan bahwa ekonomi pasar bebas (yaitu, kapitalis) adalah yang paling produktif dan bermanfaat bagi masyarakat mereka. Dia melanjutkan untuk memperdebatkan sistem ekonomi yang didasarkan pada kepentingan pribadi yang dipimpin oleh “tangan tak kasat mata,” yang akan mencapai kebaikan terbesar bagi semua.

Kehidupan Profesional

Pada 1748, Smith mulai memberikan serangkaian kuliah umum di Universitas Edinburgh. Melalui kuliah ini, pada 1750 ia bertemu dan menjadi teman seumur hidup dengan filsuf dan ekonom Skotlandia David Hume. Hubungan ini menyebabkan penunjukan Smith ke fakultas Universitas Glasgow pada 1751.

Buku lainnya oleh Adam Smith

Pada 1759, Smith menerbitkan Theory of Moral Sentiments, sebuah buku yang pendapat utamanya adalah bahwa moralitas manusia bergantung pada simpati antara individu dan anggota masyarakat lainnya. Di ujung buku, dia menjadi tutor masa depan Duke of Buccleuch (1763-1766) dan bepergian bersamanya ke Prancis, di mana Smith bertemu dengan para pemikir terkemuka lainnya pada zamannya, seperti Benjamin Franklin dan ekonom Prancis Turgot.

Tulisan Smith yang lain termasuk Lectures on Justice, Police, Revenue, and Arms (1763), yang pertama kali diterbitkan pada 1896, dan Essays on Philosophical Subyek (1795). Kedua karya itu diterbitkan secara anumerta.

Pada waktunya, The Wealth of Nations memenangkan Smith reputasi yang luas, dan karya itu, yang dianggap sebagai karya dasar ekonomi klasik, adalah salah satu buku paling berpengaruh yang pernah ditulis.

Kematian

Pada 1787, Smith diangkat sebagai rektor Universitas Glasgow, dan dia meninggal hanya tiga tahun kemudian, pada usia 67 tahun.

Adam Smith merupakan seorang ahli filsuf, ekonomi dan penulis yang berasal dari Skotlandia. Terdapat dua karya klasik dari Adam Smith yang cukup terkenal yaitu An Inquiry into the Nature dan Causes of the Wealth of Nations (1776) dan The Theory of Moral Sentiments (1759). Dimana karya pertamanya yang sering disingkat sebagai The Wealith of Nations , dianggap sebagai karya modern ekonomi pertama sekaligus sebagai magnum opus.

Smith meletakkan dasar-dasar teori ekonomi pasar bebas klasik di setiap karyanya. The Wealth of Nations adalah salah satu karyanya yang dapat dijadikan sebagai rujukan untuk disiplin ilmu ekonomi modern. Dalam setiap karyanya, Smith mengembangkan konsep pembagian kerja dan menguraikan tentang bagaimana kepentingan rasional dan persaingan dapat mengarah pada kemakmuran ekonomi. Segala gagasan yang dilontarkan oleh Smith dinilai sangat kontroversial di zamannya, baik itu dari pendekatan umum atau gaya tulisannya yang sering disindir oleh para penulis Tory dalam tradisi moralisasi William Hogarth dan Jonathan Swift.

Pada tahun 1759, Smith kembali menerbitkan sebuah karya yang berjudul The Theory of Moral Sentiments. Buku tersebut berisi tentang bagaimana moralitas manusia bergantung pada simpati antara agen dan penonton, atau individu dan anggota masyarakat lainnya. Pada intinya, isi dari buku tersebut lebih kepada bagaimana Smith mendefinisikan sikap saling simpati sebagai dasar atau bentuk dari sentimen moral.

Dalam buku yang ditulisnya, Smith mendasari penjelasannya bukan pada perasaan moral khusus seperti yang dilakukan oleh Hutcheson atau pada utilitas seperti yang dilakukan Hume, tetapi pada rasa simpati. Hal itu merupakan sebuah istilah yang paling mudah dipahami dalam bahasa modern berdasarkan konsep empati saat ini.

Tujuannya dalam menulis buku The Theory of Moral Sentiments adalah untuk menjelaskan tentang kemampuan manusia dalam membentuk penilaian moral. Pemikiran tersebut dilandasakan berdasarkan fakta bahwa ketika seseorang memulai kehidupannya, mereka tidak memiliki sentimen moral sama sekali. Smith mengusulkan teori simpati, dimana tindakan mengamati dan melihat penilaian yang mereka berikan kepada orang lain mampu membuat orang tersebut menjadi sadar tentang dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat perilakunya.

Sehingga akan diperoleh suatu umpan balik sebagai hasil dari mempersepsikan atau membayangkan penilaian orang lain. Dimana umpan balik itu dapat menciptakan dorongan agar terbentuk rasa simpati saling sentimen dan membimbing orang untuk mengembangkan kebiasaan, perilaku serta prinsip yang datang dari hati nurani seseorang. Setelah penerbitan The Theory of Moral Sentiments , Smith mulai memberikan perhatian lebih pada masalah ekonomi dan yurispudensi untuk teori-teorinya tentang moral.

Pada perkembangan selanjutnya, terjadi perbedaan pendapat antara ekonom klasik dan neoklasik mengenai pesan yang disampaikan dari karya Adam Smith yaitu An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Para ekonom klasik meyakini bahwa program yang dirancang Smith dalam rangka mempromosikan pertumbuhan ekonomi, kemakmuran dan kekayaan yang dapat diperoleh dari sebuah pembagian kerja.

Selanjutnya Smith mencetuskan istilah invisible hand dan menggunkannya dalam History of Astronomy . Dia meyakini bahwa ketika seseorang mengejar kepentingannya sendiri dalam sebuah nilai keadilan, maka itu berarti secara tidak sengaja orang itu telah mempromosikan kebaikan yang ada pada masyarakat. Sedangkan ketika seseorang mengejar sebuah persaingan yang mementingkan dirinya sendiri di suatu pasar bebas, maka hal tersebut akan cenderung menguntungkan masyarakat secara keseluruhan dengan menjaga harga tetap rendah dan stabil sembari mengambil keuntungan dari barang atau jasa yang ditawarkannya.

Gagasan Smith mengenai invisible hand berasal dari adanya kemungkinan konsep keseimbangan umum. Hal itu telah mempengaruhi pendapat para ekonom neoklasik. Namun lain halnya dengan para ekonom klasik yang menggunakan konsep ekonomi fisiokratis sebagai suatu proses yang melingkar, untuk mengamankan nilai pertumbuhan. Dimana nilai input pada periode 2 harus melebihi input dari periode 1. Oleh sebab itulah, nilai output dari periode 1 yang tidak terpakai atau malah digunakan sebagai input pada periode 2 akan dianggap tidak produktif. Disisi lain, Smith juga berpendapat bahwa memperdalam pembagian kerja di bawah persaingan akan mengarah pada produktivitas yang lebih besar sehingga mampu mengarah ke harga yang lebih rendah dan meningkatkan standar hidup.

Pada saat menjelang hari kematiannya, hampir semua data manuskrip yang telah disusunnya hancur. Dari beberapa manuskrip yang telah ditinggalkannya terlihat bahwa sepertinya dia telah merencanakan dua risalah utama. Dimana risalah yang satu mengenai sains dan seni, sedangkan yang lainnya mengenai teori dan sejarah hukum. Karya-karya lain milik Adam Smith yang diterbitkan dan dijadikan sebagai rujukan pembelajaran diantaranya tentang Yurispudensi, Senjata, Keadilan, Polisi dan esai tentang Filosofis.