Sistematika atau klasifikasi mineral yang biasa digunakan adalah klasifikasi dari Dana, yang mendasarkan pada kemiripan komposisi kimia dan struktur kristalnya. Dana membagi mineral menjadi delapan golongan (Klein & Hurl- but, 1993), yaitu:
-
Unsur murni (native element), yang dicirikan oleh hanya memiliki satu unsur kimia, sifat dalam umumnya mudah ditempa dan/atau dapat dip- intal, seperti emas, perak, tembaga, arsenik, bismuth, belerang, intan, dan grafit.
-
Mineral sulfida atau sulfosalt, merupakan kombinasi antara logam atau semi-logam dengan belerang (S), misalnya galena (PbS), pirit (FeS2), proustit (Ag3AsS3), dll
-
Oksida dan hidroksida, merupakan kombinasi antara oksigen atau hidroksil/air dengan satu atau lebih macam logam, misalnya magnetit (Fe3O4), goethit (FeOOH).
-
Haloid, dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogenida yang elek- tronegatif, seperti Cl, Br, F, dan I. Contoh mineralnya: halit (NaCl), silvit (KCl), dan fluorit (CaF2).
-
Nitrat, karbonat dan borat, merupakan kombinasi antara logam/semi- logam dengan anion komplek, CO3 atau nitrat, NO3 atau borat (BO3). Contohnya: kalsit (CaCO3), niter (NaNO3), dan borak (Na2B4O5(OH)4 · 8H2O).
-
Sulfat, kromat, molibdat, dan tungstat, dicirikan oleh kombinasi logam dengan anion sulfat, kromat, molibdat, dan tungstat. Contohnya: barit (BaSO4), wolframit ((Fe,Mn)Wo4)
-
Fosfat, arsenat, dan vanadat, contohnya apatit (CaF(PO4)3), vanadinit (Pb5Cl(PO4)3)
-
Silikat, merupakan mineral yang jumlah meliputi 25% dari keseluruhan mineral yang dikenal +atau 40% dari mineral yang umum dijumpai. Kelompok mineral ini mengandung ikatan antara Si dan O. Contohnya: kuarsa (SiO2), zeolit-Na (Na6[(AlO2)6(SiO2)30] · 24H2O).