Seperti apa profil Thalhah bin Ubaidillah?

Thalhah adalah salah satu sahabat Rasulullah yang jarang dikenal lewat julukannya. Beliau dijuluki sebagai Al Jawwad, sang dermawan. Beliau terkadang disebut sebagai Thalhah Al Khair atau Thalhah Al Fayyadh. Orang-orang menjuluki beliau seperti itu, karena seringnya beliau berinfak.

Kuniyah beliau adalah Abu Muhammad. Sebab, anak pertama beliau bernama Muhammad yang dikenal orang lewat sebutan Muhammad As Sajjad, Muhammad yang banyak sujud.

Seperti Abu Bakar, Thalhah berasal dari Bani Taim. Lengkapnya, beliau adalah Thalhah bin Ubaidillah bin Utsman bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu-ay. Nasab beliau bertemu dengan Rasulullah pada Ka’ab bin Lu-ay, sedangkan dengan Abu Bakar pada Murrah bin Ka’ab.

Thalhah termasuk salah seorang yang masuk Islam lewat ajakan Abu Bakar. Karena itu, Thalhah masuk dalam daftar as sabiqunal awwalun, orang-orang yang paling dahulu masuk Islam. Sebagaimana sahabat-sahabat Rasulullah yang lainnya, Thalhah menghadapi hari-hari berat bersama Rasulullah, di Mekkah dan Madinah. Ketika masih di Mekkah, Thalhah bahkan sempat ikut rombongan sahabat Rasulullah yang berhijrah ke Habasyah. Dan seperti Abu Ubaidah, Thalhah di antara sahabat Rasulullah yang pulang dari Habasyah dan ikut kembali hijrah ke Madinah.

Di Madinah, Thalhah ikut serta dalam sejumlah perang yang diikuti Rasulullah, kecuali Perang Badar pada tahun ke-2 H. Waktu itu, Thalhah sedang dalam perjalanan dagang ke dan dari Syam. Setelah luput Perang Badar, beliau tidak hendak meluputi satu pun perang-perang yang diikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ketika Umar hendak wafat, Thalhah termasuk ke dalam salah seorang anggota ahlul hilli wal ‘aqdi yang ditunjuk Umar. Ahlul halli wal ‘aqdi terdiri dari Thalhah, Az Zubair bin Al ‘Awwam, Utsman, Ali, Sa’ad bin Abi Waqqash dan Abdurrahman bin Auf. Mereka ditunjuk untuk membicarakan dan mencari orang yang pantas menjadi pemimpin kaum muslimin sepeninggal Umar. Waktu itu, mereka sepakat memilih Utsman.

Thalhah meninggal dunia pada tahun ke-36 H, setelah mereda Perang Jamal. Waktu itu, beliau berumur 58 tahun. Ikut terbunuh bersama beliau putra beliau yang bernama Muhammad As Sajjad. Semasa hidupnya, Thalhah pernah menikahi empat orang wanita yang masing-masing memiliki ikatan dengan istri-istri Rasulullah. Istri-istri Thalhah itu adalah Ummu Kultsum bintu Abi Bakar Ash Shiddiq—saudari Aisyah, Hamnah bintu Jahsyin—saudari Zainab bintu Jahsyin dan putri Umaimah bintu Abdil Muththalib, Al Far’ah bintu Abi Sufyan—saudari Ummu Habibah, dan Ruqayyah bintu Abi Umayyah—saudari Ummu Salamah.