Seperti Apa Mitos Ari Ari Anak Ambar?

Pagi dictioners, Ketika seorang bayi lahir, ari-ari praktis menjadi barang yang tidak berguna dan dilupakan. Padahal, bayi itu tidak dapat lahir dengan selamat tanpa bantuan ari-ari. Maka kita harus memperlakukan ari-ari sebaik mungkin. Walaupun memang banyak yang tidak memperlakukannya dengan baik, bahkan membuang ari-ari seenanknya. Berbeda dengan Elvina Agustino. Dia memperlakukan ari-ari dengan istimewa bahkan melakukan ritual untuk ari-ari selama 7 hari. Bahkan dia juga mengetahui kekuatan gaib dari ari-ari anak ambar. Bagaimana menurut kalian?

sumber yang saya baca, dari seseorang bernama elvina menjelaskan. Elvina mengatakan bahwa memperlakukan ai-ari dengan baik adalah hal yang harus dilakukan oleh orang tua jika ingin memiliki anak baik. Hal yang baik harus diawali dan diakhiri dengan sesuatu yang baik pula. Begitu pula dengan ari-ari, sebagai pelindung bayi ketika masih dalam kandungan kita harus memperlakukan ari-ari dengan baik dan merupakan bakti dari orang tua terhadap jasa ari-ari.

Memperlakukan ari-ari misalnya dibungkus dengan menggunakan kain putih, diberikan kembang, disiram minyak wangi dan sebagainya. Selanjutnya, ari-ari juga bisa ditanam pada tanah yang telah dipersiapkan. Bila menjelang malam, lampu yang sudah dipersiapkan di atas timbunan tanah ari-ari itu dinyalakan. Agar telindungi, timbunan tanah itu ditutup oleh kendil yang dilubangi pada dasarnya. Pemasangan lampu ini dilakukan selama 35 hari sampai 3 bulan.

Memperlakukan ari-ari anak ambar di setiap daerah memang memiliki cara yang beragam. Hal ini terkait dengan budaya dan kepercayaan daerah tersebut. Beberapa orang percaya akan kekuatan gaib dari ari-ari anak ambar. Dan inilah alasan Elvina memperlakukan ari-ari dengan baik dan bahkan menyerap budaya Tionghoa dan Betawi.

Masyarakat Betawi memiliki kepercayaan terhadap roh anak kecil atau arwah yang sudah meninggal dan dapat diperlihara. Sewaktu-waktu, roh ini dapat menjelma menjadi wujud dan dilihat. Roh yang merupakan anak ambar tersebut biasanya disebut juga dengan el kawakib. El kawakib ini merupakan roh seorang anak yang meninggal sebelum akil baligh, anak yang meninggal di waktu lahir, anak yang meninggal saat di kandungan atau keguguran. Bisa juga berupa ari-ari yang menyertai saat baru lahir. Inilah yang dipercaya sebagai perwujudan dari ari-ari anak ambar.