Seperti apa hubungan antara tanaman, tanah, batuan dan mineral?

Mineral merupakan komponen penyusun batuan, yang merupakan bahan induk dari tanah. Dengan demikian, secara tidak langsung mineral merupakan komponen dari tanah.

Dalam pertanian, tanah merupakan bahan vital sebagai tempat berkembangbiak tanaman atau tumbuhan. Pengetahuan secara rinci mengenai sifat-sifat tanah dan tanaman merupakan hal yang mendasar di dalam pertanian, khususnya pada bidang ilmu tanah.

Sebagian besar permukaan bumi tersusun atas batuan sedimen, yaitu batuan yang terbentuk akibat pengerjaan kembali batuan yang telah ada sebelumnya (batuan beku, sedimen dan metamorf). Proses pembentukan batuan sedimen disebut dengan istilah proses sedimentasi, yang dimulai dari pelapukan baik mekanis maupun kimiawi, pengangkutan dan pengendapan.

Proses pelapukan dapat menyebabkan terlepasnya komponen penyusun batuan menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga mudah mengalami proses eksogenik berikutnya. Tanah merupakan bahan atau tempat dimana tumbuhan bisa hidup. Tanah terbentuk melalui proses pelapukan bahan baku tanah, dalam hal ini batuan.

Kecepatan proses pembentukan tanahsangat tergantung kepada ukuran butir dari bahan induk tanah. Semakin halus, semakin mudah mengalami proses pentanahan. Dalam kasus ini, batuan volkanik resen yang berukuran halus, yang kaya unsur hara sangat mudah mengalami proses pentanahan. Hal ini sangat kontras dengan batuan-batuan tua yang telah mengalami kompaksi.

Proses pentanahan disini berjalan sangat lambat. Perkembangan tanaman dan tumbuhan sangat tergantung kepada kekayaan unsur hara pada tanah. Jadi kecepatan perkembangan tumbuhan atau tanaman tergantung kepada batuan induk yang menjadi tanah.