Seorang pemimpin dituntut untuk membuat keputusan yang terbaik

Sejatinya, manusia adalah makhluk sosial. Yang berarti makhluk yang selalu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan. Dalam kehidupan sosial, kita dituntut untuk selalu menghormati dan menghargai sesama, juga taat terhadap peraturan. Hal ini dibutuhkan agar tercipta kehidupan yang harmonis antar umat manusia.

Agar kehidupan sosial berjalan dengan baik, maka dibutuhkan sumber daya daya yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin dan memiliki pribadi yang baik. Orang yang layak menjadi pemimpin, setidaknya bisa memimpin dirinya sendiri terlebih dahulu. Dengan adanya pemimpin, diharapkan bisa mengelola kehidupan social dan lingkungan dengan baik. Sebelumnya mari kita bahas apa itu pemimpin.

Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan. Menurut Davis dan Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin. Sedangkan menurut pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya.

Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :

  • Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
  • Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.
  • Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

Dari berbagai pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain. Sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.

Dalam dunia kepemimpinan, sudah tidak asing lagi dengan yang namanya “Make good decisions” atau membuat keputusan yang baik. “Make good decisions” adalah salah satu dari sekian banyak poin yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Dalam kehidupan social, pasti ada masalah yang relatif pelik dan sulit untuk diselesaikan. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan ? Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.

Lalu seperti apakah keputusan yang baik itu ?

Keputusan yang baik itu adalah suatu pendapat atau tindakan untuk menyelesaikan masalah dengan teknik tertentu, dimana cara tersebut bisa diterima oleh semua pihak. Jadi dalam membuat keputusan, seorang pemimpin tidak hanya melihat dari sudut pandang pribadi. Melainkan harus memperhatikan beberapa pandangan orang lain agar keputusan yang diambil dapat diterima oleh semua pihak yang bersangkutan.

Bagimana cara melakukan pengambilan keputusan yang baik ?

Ada berbagai macam cara untuk mengambil keputusan yang bijak dan tepat. Namun, disini saya merangkum dalam 4 poin. Yaitu :

  1. Menguasai persoalan
    Dalam memutuskan suatu hal, pemimpin perlu menguasai persoalan terlebih dahulu. Pemimpin harus mengetahui apa yang akan dihadapi. Setelah itu, lakukan penyelidikan terhadap persoalan tersebut. Setelah itu, pertimbangkan nilai plus dan minus dari setiap pilihan.

  2. Meminta pendapat
    Jika keputusan yang akan diambil melibatkan orang banyak, maka harus meminta pendapat dari pihak yang bersangkutan. Agar di kemudian hari, keputusan yang diambil tidak menimbulkan suatu permasalahan atau konflik. Singkatnya, agar keputusan tersebut bisa diterima oleh semua pihak.

  3. Membuat keputusan dan lakukan dengan sepenuh hati
    Setelah menguasai persoalan dan meminta pendapat orang lain, maka selanjutnhya adalah membuat keputusan. Setelah membuat keputusan, maka pemimpin harus melakukan keputusan itu dengan sepenuh hati dan tidak ada keraguan.

  4. Evaluasi keputusan
    Ini adalah langkah yang penting. Pemimpin harus melakukan evaluasi secara berkala, untuk mengetahui apakah keputusan yang telah diambil memiliki hasil seperti yang diharapkan.

Mengapa pengambilan keputusan yang baik dan tepat sangat dibutuhkan ?

Karena sekecil apapun keputusan akan mempengaruhi hasil akhir. Agar hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan, maka dibutuhkan pengambilan keputusan yang baik dan tepat.