Sarah Newmeyer dalam Enjoying Modern Art (1955) menyatakan bahwa, “Seni modern boleh jadi sebuah lukisan seekor bison yang digoreskan duapuluh ribu tahun lalu, pada dinding gua Lascaux di Selatan Prancis. Boleh jadi sebuah lukisan karya Picasso pagi ini”
Berbagai literatur senilukis, Barat menempatkan posisi senilukis modern berdasarkan urutan zaman. H. W. Janson profesor senimurni dari Universitas New York menempatkan senilukis modern secara kronologis. Posisi senilukis modern diurutkan sebagai berikut. Senilukis zaman purbakala (Ancient World), zaman pertengahan (Middle Ages), Renaisans (Renaissance) dan dunia modern (Modern World). Sejarah senirupa Barat, berdasarkan literatur karya Fichner, menempatkan posisi seni lukis modern seperti berikut Prehistoric, Ancient, Gothic, Renaissance, Manerism, Baroque, Rococo, Modern, Contemporary.
Senilukis dunia modern dalam klasifikasi Janson dimulai dengan karya-karya Neoklasik, kemudian diikuti Romantisisme, Realisme, Impresionisme, Post impresionisme, setelah itu lukisan-lukisan abad duapuluh. Fichner juga memulai pembahasan senilukis modern dari karya-karya Neoklasik kemudian aliran-aliran senilukis lainnya. Neoklasik menjadi titik awal senilukis modern di Barat karena adanya hal baru pada lukisan, yaitu lukisan-lukisan Neoklasik dibuat dengan perspektif planar, yaitu perspektif yang mampu menciptakan kesan kedalaman pada ruang lukisan. Gaya Neoklasik disifati oleh warna tajam, subject matter diinspirasi oleh Revolusi Prancis dan dirancang untuk menaikkan standar moral. Lukisan Neoklasik terkemuka adalah The Oath of The Horath (1784) karya Jacques Louis David pelukis Revolusi Prancis. Lukisan ini bertema tentang patriotisme, pada lukisan ini dinyatakan negara lebih utama daripada keluarga.