Seni Hidup Minimalis

Pengarang: Francine Jay

Jumlah halaman 260

Penerbit : Gramedia

Buku ini membahas mengenai bagaimana kita bisa menerapkan perilaku yang menunjukan sesorang untuk menjadi pribadi yang minimalis, karena dalam buku ini dimuat megenai petunjuk dan langkah-langkah serta membagikan pengalaman dari penulis dalam menerapkan kehidupan minimalis.

Dalam buku ini diulas bagaimana langkah awal yang harus dilakukan seorang untuk dapat menikmati kehidupan minimalis adalah dengan metode STREAMLINE yang mana ini memiliki kepanjangan dari :

Start over yaitu memulai dari awal dengan membereskan dan merapikan segala barang yang berada dirumah sekiranya sudah tidak terpakai karena sudah rusak, atau masih bagus tapi jarang digunakan dengan mengeluarkan semua barang tersebut dari tempat bersarangnya.

Trash, Treasure, or Transfer yaitu buang, simpan atau berikan. Setelah barang dikeluarkan semua pada tempatnya maka yang harus dilakukan adalah dengan memisahkan barang tersebut untuk dibuang, disimpan kembali atau diberikan kepada orang yang lebih membutuhkan barang tersebut.

Reason for each item yaitu alasan setiap barang, ini berkaitan dengan alasan treasure yang mana kita diajak memikirkan barang yang hendak kita simpan baik dari segi kepentingan atau kegunaanya , dengan catatan barang tersebut tidak akan menggangu kita dalam menerapkan hidup minimalis. Sehingga penting bagi kita untuk menerapkan hukum Pareto (hukum 80/20) yaitu 80 waktu kita hanya 20 barang yang kita gunakan , dengan kata lain kita hidup hanya mengunakan seperlima dari barang yang kita miliki.

Everything in its place yaitu semua barang pada tempatnya dengan kata lain setelah kita melakukan step diatas , selanjutnya taruh dan rapikan kembali barang pada tempatnya. Karena dengan merapikan barang pada tempatnya ini merupakan langkah awal yang bagus dalam menerapkan prinsip hidup minimalis.

All surfiaces clear yaitu semua permukaan bersih dalam artian bahwa tidak ada satu barang pun boleh ditaruh sembarangnya diatas lantai, diatas meja baik meja ruang tamu, keluarga atau meja makan dan lainnya yang bukan sebagai barang yang harus berada disitu.

Modules yaitu ruang dengan mengoptimalkan ruang yang kita miliki dalam rumah kita (menempatkan pada barang yang perlu dan memang harus berada dalam ruangan tersebut) .

Limits yaitu batas dengan membatasi segala aktivitas atau kegiatan yang dapat menambah barang masuk dalam rumah kita ( untuk sifatnya barang yang tidak terlalu dirlukan). Meskipun pada awalnya kegiatan ini mengekang , namun tak lama kemudian kita akan merasakan bahwa batas sebenarnya adalah membebaskan bukan membatasi.

If one comes, one goes out yaitu satu masuk, satu keluar, hal ini bertujuan untuk mengurangi penumpukan barang pada rumah kita. Untuk itu diperlukan sifat ketegasan dari kita apabila ada barang masuk maka kita harus mengeluarkan barang yang lama yang serupa.

Narrow down yaitu kurangi dengan cara membuat list kebutuhan yang diperlukan untuk kehidupan kita sehingga kita dapat bijak dalam membeli barang yang dampaknya tidak terjadi penumpukan barang dirumah terlebih dalam hal barang yang sama / kegunaanya tidak sepenuhnya kita perlukan.

Everyday maintenance yaitu perawatan setiap hari. Setelah menerapkan langkah-langkah tersebut langkah terakhir adalah dengan melakukan perawatan terkait apa yang sudah kita atur sebelumnya. Sehingga prinsip hidup minimalis dapat tercapai.

Nah, itu tadi adalah sekilas review mengenai Seni Hidup Minimalis karya Francine Jay dimana buku ini sangat cocok untuk kita semua yang ingin menerapkan hidup minimalis. Dalam buku ini terdapat quote dari Mahatma Gandhi yang mengatakan bahwa “Hiduplah dengan sederhana agar orang lain dapat hidup” dari sini kita dapat memetik kesadaran bahwa apa yang kita lakukan memunculkan konsekuensi yang dampaknya mungkin tidak kita rasakan namun orang lain yang merasakan. Untuk itu seni hidup minimalis mengajarkan kita semua untuk selalu bijak dalam bertindak karena kita tidak pernah tau atas kekeliruan yang kita lakukan dampaknya tidak saat ini juga kita rasakan namun berimbas pada anak cucu kita.