Selfishness Thala

selfishness Thala
Dulu Keluarga ini begitu sempurna dan harmonis dengan adanya ayah dan Cessa(adik Thala),Tapi saat ini keluarga itu hancur lebur hanya tersisa Thala dan ibunya.waktu itu ayah dan ibunya bertengkar hebat hingga dengan tidak sengaja ibu Thala Mendorong ayahnya dengan keras ke lemari kaca hingga meninggal dunia,Jbu mendorongnya karna ayahnya akan menusuk ibunya,sedangkan adiknya menyusul sang ayah karuna Virus Nipah yang mematikan,Ibu terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga jarang memeperhatikan Cessa.Ibu sangat stress dengan semua kejadian itu hingga saat ini ibu terlalu operprotektif kepada Thala karna tidak ingin kehilangan orang yang ia cintainya lagi.Kejadian ayahnya meninggal membuat Thala membenci ibunya hingga saat ini.
2 tahun berlalu,Thala semakin dewasa Tahun ini Thala akan mengikuti wisuda kelulusan SMK. begitupun ibunya juga semakin sabar mengahadapi anak yang membencinya.Pada suatu hari beredarlah berita penyebaran virus Covid-19 dan pemerintah menghimbau untuk seluruh masyarakat untuk diam di rumah.Thala tidak suka mendengar kabar itu karna Thala orangnya tidak bisa diam di rumah,lebih suk berhura-hura bersama teman-temannya.
Hari ini adalah hari ke 21 Karantina Covid-19 di Indonesia,Saat itu Thala semakin jenuh dengan kesehariannya ditambah lagi tugas yang menumpuk dan omelan dariIbunya,
Thala selalu mencari celah untuk keluar dari zona kejenuhannya itu.Hingga suatu hari Thala diajak keluar oleh temannya,saat Thala meminta izin untuk keluar rumah,ibunya tidak mengizinkannya untuk keluar,Thala sangat kesal ia benar-benar muak dengan semuanya hingga akhirnya Thala nekat untuk kabur dari rumahnya demi menuruti nafsunya itu.1 jam kemudian Thala ditelfoni terus menerus oleh Ibunya tetapi Thala mengabaikannya.
“Thal angkat dulu tuh telfon dari bokap lu gw gak enak nih.” tegur temannya cemas
“alah bodo amat bosen gw di rumah terus.”Balas thala
Sedangkan orang tuanya sangat cemas,padahal ibunya selalu cerewet menasihatinya agar selalu ada di rumah selama beredarnya wabah virus ini.Tapi bodohnya Thala mengabaikan semuanya karna ia yakin bahwa hidup,mati,sehat, atau sakit sudah takdir dari tuhan.Padahal percuma saja jika kita tidak ada usaha untuk mencegahnya.
Seharian ia berada di luar rumah ia asyik keliling kota dan berkumpul bersama teman-temannya. Ya… mungkin Thala sangat bahagia karna ia bisa keluar dari rumahnya dan menghirup udara segar di luar.Matahari mulai tenggelam Thalapun pulang ke rumahnya,setibanya di rumah
“Dasar bodoh”ucap ibunya kesal sambil menampar Thala.
“harus gimana ibu nasihatin kamu untuk ini?tega teganya kamu sampe nekat pergi tanpa izin?! Gimana kalo kamu nanti tertular?ayo langsung mandi!”sambung ibunya.
Thala hanya diam dengan wajah tanpa dosa dan berlalu pergi ke kamarnya,Thala langsung merebahkan diri di atas Kasurnya yang di balut dengan sprei berwarna coklat itu dan tidak sengaja ia tertidur lelap.
Keesokan paginya ibu membangunkannya
“Thalaaa bangun….”
“emmhh ya…”Jawab Thalla masih lugu
“Kamu belum ganti baju dari kemarin?”Tanya ibunya dengan lembut.
“belum aku cape ketiduran.”
“kamu lupa sama penyakit Cessa?Cessa meninggal karna virus juga,Virus Nipah dan Corona gak jauh beda thala,Sama-sama menular dan mematikan.Ibu gak mau samle kihalangan kamu”
“apaansi bu?aku baik-baik aja ko gak sakit,lagian sakit atau sehat itu takdir dari alloh bukan karna virus!lagian cessa mati gara-gara ibu juga ko ibu jarang merhatiin dia.”Jawab Thala dingin
“pergi mandi!”balas ibunya
Thalapun muak dan langsung menarik handuknya dan bergegas untuk mandi.
Setelah selesai mandi ibunya menyuruh Thala untuk berolahraga dan berjemur,namun ia tidak mendengarkannya ia malah sibuk dengan handphonenya.
hujanpun mulai mengguyur bumi,Thala tertidur pulas karna badannya lemas seperti yang sudah bekerja keras padahal ia tidak melakukan apapun dari tadi pagi.Thala mulai membuka matanya perlahan
“dimana ini?kemana semuanya?”tanya Thala kepada dirinya sendiri.
Pintu perlahan terbuka,dan muncul seseorang dari belakang pintu itu,Ya itu adalah dokter.
“Thala ibumu berada di ruang isolasi sebelah.”kata Dokter itu
“hah?isolasi?”Tanya Thala dengan kaget
“ya,kamu dibawa kesini oleh ibumu badan kamu panas sekali,ibumu juga merasa tidak enak badan jadi mau tidak mau kami Isolasi kalian berdua karna gejala yang kalian lami sama dengan gejala civid-19 ini,2 hari lagi hasil rappytes nya akan keluar jadi mohon bersabar ya.”ucap Dokter dengan ramah.dokter itu berlalu keluar.
“aku corona?”gumamnya dalam hati.
Seharian penuh Thala diawasi dan dirawat oleh dua perawat yang berpakaian seperti astronot,ya itu adalah baju anti virus,dari ujung kepala hingga ujung kaki semuanya tertutup tidak ada yang terlewat,sedangkan Thala memakai baju khusus pasien badannya benar-benar lemas,sesak,pusing,tenggorokannya sakit sekali.sedangkan keadaan ibunya tak kalah parah dari keadaan Thala,keadaannya semakin memburuk Thala tidak mengetahuinya,semua badan ibunya tersambung dengan mesin-mesin rumah sakit.2 hari berlalu hari ini dokter akan mengabarkan hasil rappidtes nya kepada Thala
“Athala karina putri?”
Thala hanya mengangguk pelan
“maaf… anda dinyatakan positif covid-19”ucap Dokter itu dengan tidak tega
“Ibu saya bagaimana dok?”tanyanya khawatir
“Ibumu juga positif keadannya semakin memburuk.”
“kenapa ibu saya juga terkena padahal ibu saya tidak pernah keluar rumah dan selalu menjaga kesehatannya.”
“apa sebelumnya kamu pernah keluar rumah?virus ini tidak main-main virus ini akan menular pada siapapun itu bahkan pada orang tua,bersentuhan saja akan tertular.”ucap dokter
Thala mengingat beberapa hari yang lalu ia kabur dari rumahnya untuk main,Thalapun mulai menjatuhkan air matanya.
“beberapa hari yang lalu saya keluar rumah berkumpul dengan teman-teman”jawab Thala menyesal
“mungkin bisa jadi ibu anda tertular oleh anda karna umurnya juga sudah rentan lanjut usia,virus ini juga hidup di manusia yang hidup dan bertahan pada benda selama 9 jam,bahkan ada kemungkinan orang yang meninggal juga bisa menukarkan virus ini.”Balas Dokter itu pada Thala
Thala mengingat ibunya menampar Thala saat Thala baru pulang dari luar,ibunya juga memegang tangannya saat membangunkannya,dan memegang pintu yang awalnya Thala pegang.tiba-tiba seorang perawat tergesa-gesa dari luar dan menghampiri Dokter itu.
“Dok pasien di ruang Isolasi sebelah atas nama ibu Lina kehabisan nafas!”Ucap perawat itu dengan panik.
Tanpa ABCD dokter itu langsung berlari menuju ruangan Isolasi sebelah
“Ibuuuuuu!!!”teriak Thala sambil menangis sejadi-jadinya
“Itu Ibu akuuu ibu gak boleh meninggal!ibu harus tetep hidup!ibu gak salah!aku pengen ketemu sama ibuuu!”sambungnya sambil berusaha untuk turun dari ranjangnya tapi Thala tidak berdaya ia benar-benar lemas.Dua perawat yang menjaga Thala mencoba untuk menenangkannya tapi Thala tetap memaksa untuk turun dari ranjangnya,perawat itupun membawa Thala ke depan ruangan ibunya,Thala duduk di kusi roda yang didorong oleh salah satu perawat tadi,mereka tepat berada didepan kaca Transparan ruangan Isolasi Ibunya Thala,Thala sudah tidak berdaya lemas melihat ibunya sudah terbalut oleh kain putih di seluruh tubuhnya,ibunya sudah tidak bernafas lagi.
“Thala… maaf kami tidak bisa menolong ibu kamu.” Ucap dokter itu dengan pasrah sambil menenangkan Thala.
“aku pengen peluk ibu…”ucap Thala
“maafin aku bu…harusnya aku gak marah sama ibu selama 2 tahun ini.”sambung Thala sambil menangis
Tapi apalah daya jenazah covid-19 tidak boleh diapa-apakan karna kemungkinan virusnya masih bisa tertular sampai tidak boleh dimandikan dan di sholatkan karna virusnya.walaupun Thala juga positif Covid-19 dokter tetap tidak mengizinkannya untuk menyentuh ibunya.
Thala sangat menyesal dan terpukul dia tidak mendengar apa kata ibunya, coba saja kalau Thala saat itu tidak menuruti nafsunya dan mendengarkan apa kata ibunya pasti ia tidak akan kaluar rumah dan tetap menjaga keadaanya tidak akan seperti ini,andai saja Thala tau kalau beberapa hari yang lalu adalah hari terakhir dengan ibunya.ingin sekali ia memeluk,memintamaaf dan mengungkapkan rasa sayangnya kepada ibunya.Thala tidak bisa berbuat apa-apa lagi ia hanya bisa bedoa agar ibunya tenang disana bersama ayah dan adiknya.Kini Thala hidup sebatang kara dengan warisan dari orang tuanya.Thala Belajar dari kejadian itu bahwa ia tidak boleh egois sendiri,ia harus memahami keadaan dan memaafkan masalalu.