Self Centered dan Egois, apakah hal yang sama?

Beberapa dari kita mungkin mengenal atau pernah mendengar istilah self centered. Self centered ini merupakan sebuah gejala psikologis yang mana ia memiliki kecenderungan untuk apatis pada kondisi eksternal walaupun sebenarnya para penderitanya menyadari keberadaannya di butuhkan oleh orang lain. Egois pun mempunyai makna yang sama, yakni sifat orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Tidak mungkin jika kita tidak pernah menghadapi tipikal orang yang seperti itu.

Nah, menurut teman-teman semua, apakah ada perbedaan di antara Self Centered dan Egois? Apa yang akan kalian lakukan jika bertemu, dan harus bekerja sama dengan mereka?

Egois berasal daripada kata ego, yang mana di dalam bahasa Yunani berarti aku. Orang yang biasanya disebut dengan egois merupakan orang – orang yang memiliki kecendrungan untuk mementingkan dirinya.

Sedangkan self centered adalah sebuah sikap yang mana ia memiliki kecendrungan lebih mementingan kesenangan pribadi. Self centered ini merupakan sebuah gejala psikologis yang mana ia memiliki kecenderungan untuk apatis pada kondisi eksternal walaupun sebenarnya para penderitanya menyadari keberadaannya di butuhkan oleh orang lain.

Sebagaimana orang yang mengalami over self centered, yang mana ia memiliki sifat egoistic yang tinggi, mereka akan selalu ingin untuk diperhatikan oleh orang lain. Dan dia tak akan cukup puas hanya dengan perhatian yang cenderung biasa-biasa saja, melainkan ia ingin setiap saat orang hanya berfokus untuk melihat kea rah dirinya sendiri saja. Intinya mereka yang mengalaminya adalah orang yang selalu ingin dianggap paling berharga oleh orang lain.

Jadi secara garis besar adalah ego adalah hal umum yang dimiliki setiap orang, hanya saja selama tidak berlebihan ia dikatakan normal, namun jika sudah berlebihan dan melewati batas ia berubah menjadi gangguan kepribadian seperti self centered

Dan menurut saya egois dan self centered itu berbeda tetapi self centered berasal dari rasa egois yang berlebihan.