Sektor Publik dan Bisnis Harus Bersinergi Tingkatkan Daya Saing Nasional


SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Sektor administrasi publik dan administrasi bisnis selama ini masih belum bersinergi. Padahal, kedua sektor tersebut tidak bisa saling meninggalkan satu sama lain.

Hal tersebut disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (UB), Prof Dr Bambang Supriyono MS usai acara Seminar Nasional “Pengembangan Kapasitas Sektor Publik dan Bisnis dalam rangka Peningkatan Daya Saing Nasional”, Kamis (30/3/2017).

“Kedua disiplin ilmu tersebut seharusnya terus dikaji untuk mengembangkan konsep administrasi bisnis dengan nilai publik dan administrasi publik dengan nilai bisnis,” ujar Bambang.

Yang dikaji dalam seminar nasional itu merupakan hasil riset dosen dan mahasiswa FIA UB selama tahun ajaran 2016 yang mengambil tema Governance. Pada sektor bisnis lebih dekat pada tata kelola perusahaan, dan pada sektor publik pendekatannya pada pemerintahan di sektor publik.

Harapannya ke depan pengembangan kapasitas antara sektor publik dan bisnis dapat berlangsung secara sinergis.

“Selama ini kecenderungan sektor bisnis melupakan tuntutan publik masih sangat tinggi, sehingga kegiatan CSR seringkali tidak didasarkan kajian mendalam target atau sasarannya,” terangnya. Masih perlu adanya upaya pengembangan sektor bisnis agar tidak melupakan sektor publik.

Sedangkan pada sektor publik, seringkali pemerintahan menyelenggarakan kegiatan dengan kurangnya efisiensi, sehingga dana politik meningkat.

“Anggaran dana kegiatan pemerintahan itu bisa direduksi jika pelaksanaannya menggabungkan nilai bisnis,” lanjut Bambang.

Seminar nasional itu diikuti oleh 400 dosen dan mahasiswa prodi Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis dari seluruh Indonesia. Dalam seminar tersebut juga ada paparan dari 3 pembicara utama dan presentasi 40 topik penelitian tema terkait.

Sumber :