Sejarah dari Tari Serampang Dua Belas?

Seperti yang kita ketahui, banyak tarian yang tersebar di Indonesia. Salah satunya adalah Tari Serampang Dua Belas dari Sumatera Utara. Lalu, bagaimana sejarah dari Tari Serampang Dua Belas tersebut?

Menurut sejarahnya, Tari Serampang Dua Belas pertama kali diciptakan pada tahun 1940an oleh salah satu seniman bernama Sauti. Tarian ini awalnya diperkenalkan ke publik dengan nama Tari Pulau Sari, hal ini disesuaikan dengan judul lagu yang mengiringinya yaitu lagu “Pulau Sari”. Karena keindahan gerak serta pesan-pesan yang terkandung di dalamnya, tarian ini mulai disambut baik dan mendapatkan antusias dari masyarakat. Tarian ini juga mendapat respon positif dari pemerintah daerah Sumatera Utara, dengan memberikan berbagai penghargaan kepada pencipta tarian tersebut.

Sauti kemudian juga diberikan mandat oleh Dinas PP & K Serdang Bedagai untuk menjadi guru perwakilan dalam jawatan kebudayaan Sumatera Utara, yang pada saat itu ditugaskan di medan, Sumatera Utara. Selama di sana, Sauti terus memperkenalkan kepada murid serta masyarakat luas akan Tari Pulau Sari ini. Hingga akhirnya tarian ini semakin dikenal akrab oleh mereka, terutama di dunia pendidikan dan kebudayaan di Sumatera Utara.

Pada tahun 1950-1960an, tarian ini mulai mengalami beberapa perubahan terutama pada segi nama. Dengan beberapa pertimbangan yang dilakukan, tarian ini kemudian diubah namanya menjadi “Tari Serampang Dua Belas” dan dikenal hingga sekarang. Selain nama, komposisi tarian juga diubah, yang awalnya hanya dilakukan oleh para penari pria saja, kemudian diubah menjadi tarian berpasangan dengan wanita. Perubahan tersebut tentunya juga berpengaruh pada perubahan segi gerak, yang kemudian menjadi seperti yang sekarang ini.