Sehatkah makanan kaleng?

Makanan kaleng biasanya digunakan saat kita ingin bepergian jauh dari peradaban seperti naik gunung atau camping di hutan. Menurut agan-agan sekalian, seberapa sehat makanan yang terdapat dalam kaleng tersebut?

Perusahaan memberikan olahan seperti ini sebab mereka berpikir bagaimana cara mengawetkan makanan dengan mudah dan tentunya tidak membuat provit perusahaan menjadi turun. Pengalengan pada makanan kaleng pada awalnya bertujuan membuat kepraktisan kemasan (menghemat) serta menambah tingkat keawetan pada makanan agar tidak mudah basih. Kemudian, ide ini berkembang fungsi, bahwa makanan yang dikemas di dalam kaleng akan semakin membantu tampilan makanan yang dulunya biasa-biasa saja menjadi terlihat lebih menarik. Sehingga hal ini dapat mendongkrak sisi promosi bagi perusahaan yang memproduksi makanan kaleng tersebut.

Tidak usah diragukan makanan kaleng juga tetap dapat memenuhi standarisasi kesehatan yang mutlak layaknya makanan biasa yang tanpa menggunakan kaleng. Asalkan mengikuti prosedur yang telah ditentukan oleh departemen yang terkait dengan keamanan makanan dan perlindungan konsumen. Jika makanan yang dikalengkan diberi tambahan pengawet yang terlalu banyak jumlahnya, atau bahan yang berbahaya bagi kesehatan, tentunya makanan tersebut tidak boleh di distribusikan kepada orang banyak jika nanti dampaknya akan memperburuk masyarakat (konsumen). Selain itu proses pemanasan atau pemasakan pada makanan kaleng, pada makanan-makanan yang mengandung protein baik untuk kesehatan tidak boleh sampai merusak nilai gizi yang terkandung di dalamnya makanan tersebut. Jika zat gizi didalamnya sudah tidak ada, maka makanan tersebut sudah tidak lagi berfungsi optimal bagi kesehatan kita.

Sedangkan untuk kondisi kaleng yang sudah rusak atau bahkan bocor, rentan masuknya bakteri atau jamur kedalamnya. Hal inilah yang membuat makanan menjadi berbahaya bagi kesehatan. Oleh sebab itu kita harus selalu berhati-hati dan teliti di dalam memilih produk lebih tepatnya pada makanan atau minuman kalengan. Selain harus diperhatikan komposisi bahan yang digunakan di dalam proses memproduksi makanan bentuk kaleng juga harus diperhatikan. Jika mengembung itu mengindikasikan adanya udara fermentasi yang menunjukkan terdapat mikrobia seperti jamur, kapang atau bakteri yang terkandung pada makan tersebut. Dan yang terakhir adalah tanggal kadaluwarsa juga harus diperhatikan sebelum makanan tersebut bisa membahayakan diri kita.