Seberapa pentingkah MOV bagi sebuah perusahaan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan suatu proyek?

Pemahaman pertama kali tentang Measurable Organization Value (MOV) adalah bahwa MOV ini selaras dengan dengan strategi organisasi dan kemampuannya untuk mengambil keuntungan dari usaha tersebut. MOV bukan tentang seberapa baik atau buruknya perusahaan atau stafnya melakukan pekerjaan mereka. Malah sebaliknya, MOV ini ada keterikatan dengan pencapaian tujuan strategis yang akan diinginkan oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Tujuan dari penerapan strategis tersebut dapat melibatkan banyak aspek organisasi untuk memasukkan keberlanjutan dan profitabilitas serta tujuan tata kelola perusahaan itu sendiri.

Pada perusahaan sendiri, beberapa tujuan MOV adalah untuk memotong pengeluaran, memperluas operasi, dan memperbaiki komunikasi. MOV sendiri haruslah bisa terukur, memberikan nilai, disepakati dan sudah terverivikasi pada sebuah organisasi atau perusahaan. MOV dapat dikaitkan dengan penerapan nilai-nilai ke dalam operasi bisnis sehari-hari, yaitu dengan membaginya menjadi segmen yang terfokus lebih kecil dan berkisar dari analisis penjualan hingga mencapai tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang lebih spesifik selama pengembangan proyek dan produk.

MOV sendiri merupakan fondasi utama bagi kesuksesan sebuah bisnis. Tanpa fokus pada arahan dan tujuan, perusahaan dan karyawannya tidak akan tahu ke mana tujuan arah berjalannya perusahaan tersebut dan bagaimana pencapaian tujuan perusahaan itu bisa terwujud. MOV menyediakan dasar untuk menjalankan proyek dan mendukung banyak keputusan dalam siklus proyek. Pada suatu proyek, stakeholder harus menyetujui MOV selama proses perencanaan proyek sehingga mereka dapat fokus pada hasil yang dibutuhkan selama siklus hidup proyek. Setiap stakeholder akan memiliki kepentingan dalam menetapkan satu atau lebih MOV yang paling sesuai dengan tujuannya.

Tidak seperti mengevaluasi sebuah proyek berdasarkan perkiraan pengembalian investasi, MOV digunakan untuk mengevaluasi sebuah proyek dalam hal nilai bisnisnya. Misalnya, fitur yang meningkatkan katalog produk yang membuat pembelian pelanggan lebih efisien dapat menyebabkan peningkatan pendapatan. Selain itu, jika fitur mengarah ke pertumbuhan pasar atau jumlah pelanggan yang lebih banyak, hal itu dapat menyebabkan peningkatan penjualan.

Setiap MOV harus dapat diverifikasi. Jika kegiatan proyek berkontribusi terhadap hasil yang diinginkan, atau manfaat yang disepakati, proyek dianggap berhasil. Tim memverifikasi MOV pada kesimpulan proyek dan kemudian, mengklasifikasikan proyek tersebut sebagai keberhasilan atau kegagalan.

referensi :