Seberapa menjanjikannya usaha hidroponik?

Apakah usaha hidroponik akan laku pada semua daerah atau hanya daerah tertentu misalnya perkotaan yang jauh dari tempat pertanian (produksi sayur). Bisakah usaha hidroponik maju/berkembang di daerah pinggiran kota? Mengingat daerah saya lumayan dekat dengan petani padi dan hortikultura.

Mohon bantuan jawabannya, terimakasih

Tentu sangat bisa, mengingat harga jual dari tanaman organik juga sangat tinggi dan permintaan dipasar juga terus meningkat. Namun, yang perlu diingat adalah tanaman hidroponik tidak selalu organik, apabila dalam penggunaannya masih menggunakan bahan-bahan kimia, seperti pestisida dalam perawatannya. Sehingga, harus selalu dijaga agar dalam perawatannya tidak menggunakan bahan-bahan kimia.

Selain itu, sistem hidroponik juga sangat mudah dan murah untuk digunakan apabila tepat penggunaannya. Beberapa mindset masyarakat saat ini beranggapan bahwa sistem hidroponik sangat mahal untuk diterapkan dalam kegiatan budidaya, padahal sistem hidroponik sendiri dalam penggunaannya dapat disesuaikan dengan budget masing-masing.

Seperti contoh gambar diatas, dimana petani tersebut memanfaatkan kolam ikan untuk bercocok tanam. Dimana tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk nutrisi dan perawatan dari tanaman dan kedua kegiatan tersebut juga akan sama-sama menjanjikan.

Hal tersebut juga dapat menjadi solusi keterbatasan lahan yang dimiliki oleh petani. Seperti yang kita ketahui saat ini kepemilikan lahan oleh petani sangatlah kecil. Menurut Susilowati (2011), kepemilikan lahan oleh petani gurem kurang dari 0,1 hektar sebanyak 17,2% dan petani yang memiliki luas lahan sekitar 0,1-0,5 hektar sebanyak 39,2%. Dan sistem hidroponik dapat menjadi salah satu alternatif solusi untuk dapat mengatasi keterbatasan lahan yang dimilikinya, karena sistem hidroponik dapat diterapkan dimana saja tanpa harus membutuhkan lahan yang luas, namun tetap dengan biaya yang rendah.

Referensi

Susilowati, Sri Hery. (2011). Analisis Kebijakan Pertanian. Luas Lahan Usahatani dan Kesejahteraan Petani: Eksistensi Petani Gurem dan Urgensi Kebijakan Reforma Agraria. Vol 10. No1This text will be hidden