Seberapa efektif penggunaan kulit telur untuk pupuk?

Kulit Telur

Kira-kira seberapa efektif penggunaan kulit telur untuk pupuk yg ditaburkan pada media secara langsung?

Dari yang pernah saya baca bahwa kulit (cangkang) telur memeiliki sekitar 90% kalsium jadi cukup efektif jika digunakan pada tanaman yang kekurangan kalsium. Tanaman yang kekurangan kalsium biasanya tumbuh kurang baik seperti kerdil dan bunganya yang mudah gugur.

Biasanya penggunaan cangkang telur dihaluskan terlebih dahulu lalu diberikan kepada media tanam, itu menurut pandangan saya kak cmiiw :smiley:

Menurut Butcher dan Miles, 1990, kulit telur kering mengandung sekitar 95% kalsium karbonat dengan berat 5,5 gram. Sementara itu, menurut Hunton dalam Gary (2009) melaporkan bahwa kulit telur terdiri atas 97% kalsium karbonat. Selain itu, rerata dari kulit telur mengandung 3% fosfor dan 3% terdiri atas magnesium, natrium, kalium, seng, mangan, besi, dan tembaga (Butcher dan Miles, 1990).

Chang (2005), menyatakan bahwa komposisi utama dari cangkang telur adalah kalsit, yaitu bentuk kristalin dari kalsium karbonat (CaCO3). Kalsium dipasok oleh masa-masa tulang yang terdapat dalam tulang ayam, yang mengumpulkan cadangan kalsium dalam jumlah besar untuk pembentukkan cangkang. Komponen kalsium anorganik dari tulang ini ialah kalsium fosfat, Ca3(PO4)2, satu senyawa yang juga tak larut.

Hasil penelitian menyatakan bahwa penggunaan mulsa cangkang telur memberi pengaruh sangat nyata terhadap panjang tanaman dan umur mulai berbunga, namun memberi pengaruh tidak nyata terhadap umur panen, produksi buah per tanaman serta diameter buah. Interaksi pemberian pupuk kandang dengan penggunaan mulsa cangkang telur memberi pengaruh yang tidak nyata terhadap seluruh parameter yang diamati dalam penelitian.

Nurjayanti (2012), menyatakan bahwa pemberian tepung cangkang telur dapat dijadikan penggati kapur, karena menaikkan pH tanah aluvial.

Pertanyaannya adalah seberapa efektif kulit telur untuk digunakan sebagai pupuk ?

Selain tidak efektif, mengingat data diatas menyebutkan bahwa kulit telur tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil pertanian, juga sangat tidak efisien karena bobot rata-rata sebuah cangkang telur sekitar 5g. Mungkin untuk skala rumahan masih bisa digunakan, tetapi itupun juga tidak efisien, karena harus membuat kulit telur tersebut menjadi tepung terlebih dahulu.

Referensi :

  • Butcher, G.D. dan Miles R. (1990). Concepts of Eggshell Quality.
  • Gary D, Butcher DVM dan Richard Miles. (2009). Ilmu Unggas, Jasa Ekstensi
  • Koperasi, Lembaga Ilmu Pangan dan Pertanian Universitas Florida. Gainesville.
  • Chang, Raymond. 2005. “Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2”. Erlangga: Jakarta
  • Nurjayanti, dkk.2012. Pemanfaatan Tepung Cangkang Telur sebagai Substitusi Kapur dan Kompos Keladi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah pada Tanah Aluvial.Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol1.No1.Desember 2012 hal 16-21.

image

Cangkang telur tersusun oleh bahan anorganik sebanyak 95,1%, protein 3,3% dan air 1,6%. Komposisi kimia dari kulit telur sendiri terdiri dari 1,71% protein, 0,36% lemak, 0,93% air , 16,21% serat kasar, dan 71,34% abu (Syam, 2014). Selain itu, kulit telur juga mengandung 3% fosfor yang terdiri atas magnesium, natrium, kalium, seng, mangan, besi, dan tembaga.

Keseluruhan kandungan tersebut sangat baik dan dibutuhkan oleh tanaman. Itulah mengapa cangkang telur juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik bagi tanaman.

Pemberian pupuk cangkang telur dapat memenuhi ketersediaan unsur fosfor dan unsur kalsium didalam tanah. Pupuk yang berasal dari cangkang telur juga memiliki sifat yang larut didalam air dan juga mudah terurai didalam tanah sehingga pemberian pupuk cangkang telur dpat meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Menurut Pusri (2007), kalsium pada tumbuhan memegang peranan yang sangat penting seperti mendorong pembentukan dan pertumbuhan akar lebih dini, memperbaiki ketegaran dan kekuatan tanaman, mempengaruhi pengangkutan air dan hara- hara lain, memperpanjang sel- sel tanaman, membantu sintesis protein dan pembelahan sel, mengatur translokasi karbohidrat, mengatur kemasaman dan permeabilitas sel, mendorong produksi tanaman padi-padian dan biji tanaman, serta membantu menetralkan asam-asam organik yang bersifat meracuni.

Sehingga, sudah dapat disimpulkan bahwa kulit telur sangat baik digunakan sebagai pupuk organik bagi tanaman. Namun, dalam pemberiannya harus tetap disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan unsur hara yang ada didalam tanah, agar nutrisi yang diberikan dapat terserap dengan sempurna dan tanaman dapat tumbuh dengan baik.

Referensi

Syam, Zakiah Zulfitri. (2014). e-Jipbiol. Pengaruh Serbuk Cangkang Telur Ayam Terhadap Tinggi Tanaman Kamboja Jepang (Adenium obesum). Vol. 3: 9-15,

Kandungan gizi kulit telur yang tak kalah tinggi dari telurnya, kulit telur kering mengandung sekitar 95% kalsium karbonat dengan berat 5,5 gram. Selain itu, rerata dari kulit telur mengandung 3% fosfor dan 3% terdiri atas magnesium, natrium, kalium, seng, mangan, besi, dan tembaga (Butcher dan Miles, 1990).

Hal tersebut juga dibuktikan dengan beberapa penelitian yang dilakukan seperti:

  • Chang (2005), menyatakan bahwa komposisi utama dari cangkang telur adalah kalsit, yaitu bentuk kristalin dari kalsium karbonat (CaCO3).Bobot rata-rata sebuah cangkang telur sekitar 5g dan 40 persennya adalah kalsium. Komponen kalsium anorganik dari tulang ini ialah kalsium fosfat, Ca3(PO4)2, satu senyawa yang juga tak larut
  • Serbuk kulit telur ayam mengandung kalsium sebesar 401±7,2 gram atau sekitar 39% kalsium, dalam bentuk kalsium karbonat. Terdapat pula strontium sebesar 372±161μg, zat-zat beracun seperti Pb, Al, Cd, dan Hg terdapat dalam jumlah kecil, begitu pula dengan V, B, Fe, Zn, P, Mg, N, F, Se, Cu, dan Cr (Garry danRichard, 2009).
  • menurut Nursiam (2011), cangkang telur tersusun oleh bahan anorganik 95,1%, protein 3,3% dan air 1,6%. Komposisi kimia dari kulit telur terdiri dari protein 1,71%, lemak 0,36%, air 0,93%, serat kasar 16,21%, abu 71,34%.
  • Menurut Syam et al., (2014), serbuk cangkang telur ayam dapat berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi kamboja jepang (Adenium obesum). Oleh karenanya limbah cangkang telur dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk mendapatkan unsur kalsium dan menetralkan kadar keasaman tanah

Berdasarkan beberapa penelitian di atas memang benar adanya bahwa kulit/cangkang telur dapat digunakan sebagai pupuk organik karena kandungannya, Beberapa pengaruh penambahan kulit telur sebagai pupuk terhadap pH tanah pada tanah gambut dan pertumbuhan tanaman menurut penelitian Putra et al., (2019):

  1. pH Tanah : penambahan dosis cangkang telur sebagai pupuk akan meningkatkan pH tanah, dikarenakan kandungan kapur karbonat dan kalsit (CaCO3) pada cangkang telur.
  2. Panjang Tanaman : penambhan serbuk cangkang telur berpengaruh sangat nyata pada perlakuan panjang tanaman dikarenakan meningkatnya pH tanah dan dapat menyediakan hara untuk pertumbuhan tanaman semangka.
  3. Jumlah Daun : penambahan pemberian cangkang telur pada tanah gambut selain dapat menaikkan pH tanah, juga meningkatkan ketersediaan P, K dan Mg sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan jumlah daun atau pertumbuhan vegetatif tanaman semangka.
  4. Hasil Panen : penambahan serbuk cangkang telur berpengaruh nyata terhadap panjang buah dan diameter buah. Namun, berpengaruh tidak nyata terhadap berat buah dan produksi ton/Ha. Hal tersebut dikarenakan kurangnya serbuk cangkang telur yang ditambahkan pada saat pemupukan berlangsung.

Berdasarkan hal tersbut dapat disimpilkan bahwa, kandungan yang terdapat dalam kulit telur dapat dimanfaatkan untuk pupuk organik dan membantu pertumuhan tanaman. Namun, untuk kefektifan dari cangkang/kulit telur berpengaruh nyata terhadap perbaikan pH tanah dan ketersediaan unsur hara pada masa vegetatif namun berpengaruh tidak nyata terhadap berat dan hasil ton/ha apabila penambahan pupuk dari cangkang telur kurang. Maka dari itu, untuk budidaya dalam skala rumah tangga pemberian pupuk kulit telur mungkin efektif apabila sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman, namun akan tidak efektif dalam budidaya skla besar karena pasti membutuhkan banyak dosis pupuk cangkang/kulit telur.

Referensi

Chang, Raymond. (2005). “Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2”. Erlangga: Jakarta Gary D, Butcher DVM dan Richard Miles. (2009). Ilmu Unggas, Jasa Ekstensi Koperasi, Lembaga Ilmu Pangan dan Pertanian Universitas Florida. Gainesville

Nurjayanti, D Zulfa, D Raharjo. (2012). Pemanfaatan tepung cangkang telur sebagai substitusi kapur dan kompos keladi terhadap pertumbuhan dan hasil cabai merah pada tanah aluvial. J Sain Mah Pert. 1(1):16-21.

Putra, I., Ariska, N., Muslimah, Y., dan Novera, D. E. (2019). Aplikasi Serbuk Cangkang Telur Dan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Semangka (Citrullus Vulgaris Schard) Pada Tanah Gambut Meulaboh. Universitas Teuku Umar. Jurnal Agrotek Lestari Vol. 5 No.1

Syam ZZ, Amiruddin K, Musdalifah N. (2014). Pengaruh Serbuk Cangkang Telur Ayam Terhadap Tinggi Tanaman Kamboja Jepang (Adenium obesum). E- jipbiol. 3: 9-15

Telur merupakan salah satu bahan makanan yang banyak di konsumsi oleh masyarakat karena cara pengolahannya yang mudah. Dengan penggunaan yang melimpah tersebut menyebabkan terjadinya penumpukan sampah cangkang telur yang melimpah pula. Dalam cangkang telur terkandung 95,1% unsur mineral; 3,3% protein dan 1,6% air. Berdasarkan komposisi mineral yang ada, cangkang telur tersusun atas 98,34% kalsium karbonat; 0,84% magnesium karbonat dan 0,75% kalsium fosfat. Dengan kandungan cangkang telur yang melimpah, cangkang telur dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman dan penetral tanah serta meningkatkan kandungan kalsium tanaman.

telur

Pemberian pupuk organik cangkang telur pada tanaman dapat meningkatkan kadar kalsium yang terkandung di dalamnya. Menurut hasil penelitian Febrilia (2019), pupuk cangkang telur dapat memenuhi ketersediaan unsur fosfor dan unsur kalsium dalam tanah . Pupuk cangkang telur mempunyai sifat yang larut dalam air dan mudah terurai dalam tanah sehingga pupuk cangkang telur dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Kelarutan kalsium dalam tanah mempermudah tanaman bayam untuk menyerap unsur tersebut sehingga dapat mempengaruhi kandungan kalsium yang terdapat pada tanaman bayam.

Referensi

Febrilia, W. 2019. Pemanfaatan Limbah Cangkang Telur Menjadi Pupuk Organik Untuk Meningkatkan Kandungan Kalsium Tanaman Bayam. https://doi.org/10.31219/osf.io/ezxsa.