Sampah tisu mudah terurai atau tidak?

Jenis sampah dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber (rumah tangga, pertanian,daerah perdagangan atau perkantoran, industri, sisa bangunan/konstruksi gedung, jalan raya, kegiatan pertambangan dan peternakan/perikanan), sifat (organik dan anorganik) dan bentuk-nya (padat dan cair). Setiap hari pasti ada banyak tisu yang diproduksi dan tisu yang menjadi sampah di jalan, mobil, kantor, toilet, dan diseluruh dunia. Nah, pertanyaannya adalah apakah tisu mudah terurai sehingga tidak mengganggu sistem drainase atau tidak?

Mungkin pengertian sampah organik dan anorganik bisa membantu menemukan jawabannya. Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan dan dibagi menjadi sampah organik basah (sampah yang mempunyai kandungan air yang cukup tinggi) dan sampah organik kering (yaitu bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Sampah organik dapat mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos).

Sedangkan sampah anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan sulit untuk teruraikan oleh alam atau membutuhkan waktu yang lama.

Jadi, Apakah tisu termasuk sampah organik yang mudah terurai atau termasuk sampah anorganik yang sulit untuk terurai?

Summary

Sampah organik - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Inorganic waste - Wikipedia
SAMPAH ORGANIK & ANORGANIK : Pengertian, Sumber, Jenis (thegorbalsla.com)
gambar https://www.yayasanhadjikalla.co.id/

Sampah tisu termasuk dalam sampah anorganik, dimana sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk. Berbeda dengan sampah organik, seperti sisa makanan atau sayuran yang mudah terurai secara alami, sampah anorganik harus melalui proses khusus untuk dapat memanfaatkan menjadi produk lainnya. Hampir sama seperti kertas, tisu juga memberikan sumbangannya dalam volume sampah. Tentu saja itu berkaitan dengan jumlah penggunaannya. Tumpukan sisa-sisa tisu yang tidak dapat terurai secara alami, dapat berakibat seperti sampah anorganik lain pada umumnya. Selain menyebabkan kotor, penyakit, hingga banjir.

Sebagai sampah, tisu memang tidak terlihat seperti sampah plastik. Namun peningkatan penggunaan tisu yang semakin tinggi, tentu meningkatkan jumlah sampah itu sendiri. Jika jumlah dan penanganan penggunaan tisu ini tidak menjadi perhatian, tentu akan menjadi penyebab pengrusakan lingkungan baik dari sumber maupun dampaknya. Tisu dapat membusuk secara alami namun membutuhkan waktu antara 2–4 minggu, selain itu tisu tidak bisa didaur ulang.

Summary

https://pemkomedan.go.id/artikel-18367-tisu-salah-satu-sumber-sampah.html
https://id.quora.com/Apakah-tisu-termasuk-jenis-sampah-yang-mudah-terurai

Tisu adalah salah satu produk hasil ekstraktif hutan. Seperti kertas, tisu dibuat dari bubur kertas (pulp) berbahan baku serat kayu. Meski tisu mudah terurai saat dibuang, sebagian besar tisu yang kita gunakan dibuat dari pohon. Seperti kertas, pembuatan tisu membutuhkan kayu dan air yang sangat banyak. Untuk membuat 3,2 juta ton tisu toilet, dibutuhkan 54 batang pohon. Rata-rata, untuk setiap rol tisu, menghabiskan 140 liter air dalam proses pembuatannya.

Sampah tisu termasuk dalam sampah anorganik, sampah anorganik artinya sampah yang tidak mudah membusuk. Sedangkan sampah organik merupakan sampai yang mudah terurai seperti makanan, sayuran dan buah-buahan. Dalam penguraian sampah anorganik diperlukan proses yang khusus untuk dapat mendaurnya menjadi produk yang lain. Sebagai sampah, tisu memang tidak terlihat seperti sampah plastik yang sangat susah untuk terurai. Namun jika digunakan dengan begitu banyak maka akan meningkatkan jumlah sampah itu sendiri. Jika jumlah dan penanganan penggunaan tisu ini tidak menjadi perhatian, tentu akan menjadi penyebab pengrusakan lingkungan baik dari sumber maupun dampaknya.