Sama-Sama Sebagai Institusi Pendidikan, Namun Setiap Sekolah Mengklasifikasikan Karakter Siswanya?

Sekolah memiliki peran dalam pembentukan karakrer siswa, karena sebagian waktu siswa lebih banyak dihabiskan di sekolah dan di lingkungan. Sekolah merupakan tempat mengekpresikan diri, dan sekolah bukan hanya sekedar melatih prestasi akademik maupun memberikan pengetahuan umum saja, namun juga sekolah juga memiliki peran dalam pembentukan moral seperti mengajarkan kedisiplinan dan kesopanan melalui peraturan yang telah ditetapkan sekolah.

Makna dari semua sekolah itu sama, yakni institusi pendidikan memiliki fungsi dan tugas yang diterapkan dengan mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter peserta didik. Namun seperti yang sering terjadi di Indonesia dan mungkin beberapa negara yang lain, para orang tua memilih untuk selektif dalam memilih sekolah untuk anaknya karena menilai beberapa sekolah terbukti memiliki track record yang buruk karena perilaku siswa-siswinya.

Menurut anda, jika setiap institusi sekolah itu bertujuan sama, apakah sekolah tersebut memiliki peran atau pengaruh khusus terhadap karakter dan perilaku siswanya? seperti si A yang bersekolah di sekolah A tentu akan memiliki karakter yang berbeda dengan si B yang bersekolah di sekolah B. Atau siswa di sekolah A memiliki karakter khusus yang tidak dimiliki oleh siswa di sekolah B.

Topik diskusi yang menarik dari kak Nurul Hikmah. Seperti yang kita tahu, lingkungan sekolah memiliki peran yang besar dalam pembentukan attitude seorang siswa apalagi pada masa SMP dan SMA yaitu masa masa dimana seorang siswa menciptakan jati diri. Dan disini peran seorang guru tidak bisa mengontrol secara penuh apa yang dilakukan oleh siswa, bahkan seperti kejadian pembullyan di beberapa sekolah baru diketahui guru ketika kasusnya sudah diangkat di publik. Dan sebenarnya yang paling berpengaruh dalam hal tersebut adalah lingkungan sekolahnya,dalam artian kondisi teman temannya di sekolah, karena lingkungan lah yang sejatinya membentuk karakter seseorang. contoh si A bersekolah di madrasah atau pondok yang notabene berisi anak anak religius maka kemungkinan besar ia menjadi sosok yang baik ketika keluar dari madrasah tersebut. Tapi hal tesebut juga pasti kembali lagi kepada individu siswa masing masing, namun setidaknya memasukkan anak ke sekolah yang sudah memiliki track record yang bagus merupakan suatu upaya kita agar anak tersebut mendapatkan lingkungan yang positif di sekolah, selebihnya kita harus membimbing moral mereka sendiri di rumah dan mendoakan yang terbaik.

Karena sejatinya tempat pendidikan yang paling berpengaruh adalah pendidikan di rumah dan hal itu menjadi patokan ketika ia hidup di luar

1 Like
   Dari judul yang telah di berikan panitia,  sangat-sangat menarik jika kita angkat kita ketahui bahwa Sekolah adalah rumah kedua untuk kita sebagai siswa dan guru adalah orang tua kedua kita di sebuah sekolah,  oleh karena itu kita harus menciptakan suasana yang nyaman di sekolah, tetapi perlu di ketahui bahwa seorang guru tidak 24 jam akan membersamai para siswanya.  Maka dari itu perlu menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman di sekolah. Misalnya masalah pembulian yang kerap terjadi di sekolah dan tanpa sadar pembulian tersebut dapat menjatuhkan mental para siswa dan membuat siwa merasa takut dan terasingkan.
  Lingkungan sngatlah penting untuk menciptakan karakter seseorang. Lingkungan akan sngat mempengaruhi bagaiman sesorang berprilaku ke orng lain. Maka dari itu mengapa harus menumbuhkan rasa saling menghargai untuk setiap kelompok untuk menciptakan kondisi yang baik yang dapat melahirkan generasi yang dapat berfikir  sehat dan cerdas.  Contohnya seorang anak yang sering mendengarkan kata-kata yang kotor di linhkungan keluarganya maka lambat laun bahasa dan kata-kata tersebut mulai di cerna dan kemudian mengucapkan.  Ini lahh dampak negatif dari lingkungan hang tidak sehat.