Runtuhnya Islam Sebab Ummat Tak Punya Lagi Dignity

Runtuhnya Islam Sebab Ummat Tak Punya Lagi Dignity

Saat ini islam sedang di serang sana sini. Itu semua bukan karena musuh yang kuat, tapi karena kami, para muslim sudah tak punya lagi dignity.

Mungkin sudah terlalu banyak faktor-faktor yang menjadi penyebab rusaknya akhlakul karimah kita sebagai seorang muslim. penyakit hati, menjadi budak dunia, korban ghazwul fikri, menjadi pengikut illuminati, pergaulan bebas, broken home dan mungkin masih banyak lagi. Akan sangat panjang jika kita membahasnya satu per satu. Kita tidak bisa menyalahkan suatu keadaan penyebab mengerutnya akhlak kita ini. Maka dari itu, yang perlu kita pikirkan saat itu juga adalah strategi apa yang harus kita buat untuk memperbaiki dan membangunnya.

Ada satu hal yang perlu ditanyakan pada diri kita masing-masing. Apakah kita sudah mempunyai akhlak mulia kepada Allah Swt? Apakah kita sudah mengerti adab-adab ketika beribadah kepada Allah? Cara menilainya cukup simple. Ketika akan sholat misalnya, apakah kita sudah menggunakan pakaian yang menutupi aurat dengan bersih? Apakah kita sudah berakhlak ketika akan berwudhu dan saat berwhudu? Berwudhu dengan hanya menggunakan handuk yang tidak sepenuhnya menutupi aurat kita apakah itu termasuk berakhlak kepada Allah? Nau’zunillah… bagaimana bisa mempunyai akhlakul karimah jika akhlak kepada Allah saja kita tidak punya. Jika kita sudah mempunyai akhlakul karimah ketika akan bermunajad kepada Allah, maka secara otomatis kita akan mempunyai akhlakul karimah kepada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Koreksi diri masing-masing ya dear…

Selain itu, Pembahasan ilmu tasawuf juga menerangkan bahwa ada banyak cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt., salah satunya dengan memusatkannya pada hati, bukan lagi pada pikiran. Hati dapat dilatih untuk mengendalikan hawa nafsu yang dapat menjerumuskan manusia ke jalan kesesatan, sehingga dapat membantu umat manusia untuk mendekatkan diri kita kepada Allah dengan cara membersihkan hati dari hawa nafsu.

Dalam tasawuf akhlaqi sangatlah menekankan nilai-nilai etis (moral), yang berarti berpusat pada perbaikan akhlak. Tasawuf ini mengajarkan kita tentang kesempurnaan dan kesucian jiwa yang dituangkan pada pengaturan sikap mental dan pendisiplinan tingkah laku yang ketat, guna mencapai akhlak mulia dan kehabagiaan yang sempurna.

Pendekatan yang digunakan dalam tasawuf akhlaqi adalah pendekatan akhlak yang terdiri dari:

  1. Takhalli
    Tahap ini merupakan tahap pembersihan dan pengosongan jiwa dari sifat-sifat yang tercela. Salah satu akhlak tercela yang paling banyak dilakukan oleh manusia adalah penyakit hati dan kecintaan yang berlebihan pada urusan duniawi. Selain itu, kita juga sering merasa diri kita paling baik dan suci dari orang lain, sehingga membuat kita membeda-bedakan dan mengukur tingkat iman dan ibadah kita kepada Allah Swt., padahal sejatinya yang pantas menilai itu semua adalah Allah Swt.

    Kita tak perlu membandingkan mana yang agamis dan yang nasionalis, karena yang berpegang teguh dengan agama pasti mencintai dan mempertahankan negara, begitu pula dengan yg nasionalis, karena seorang nasionalis sejati tahu ada apa dengan sila pertama yang leluhur kita cetuskan. Jadi koreksi dan fokuslah pada diri sendiri terlebih dahulu ya dear.

  2. Tahalli
    Tahalli merupakan tahap pengisian jiwa yang telah dikosongkan pada tahap takhalli. Yang kemudian diisi dengan akhlak-akhlak terpuji untuk membangun dan memperkokoh iman dan akhlakul karimah kita. Dengan kata lain, sesudah tahap pembersihan diri dari segala sikap mental yang buruk dapat dilalui (takhalli), usaha itu harus berlanjut terus ke tahap berikutnya yang disebut tahalli. Sebab apabila satu kebiasaan telah dilepaskan tetapi tidak ada penggantinya, maka kekosongan itu dapat menimbulkan frustasi. Oleh karena itu, ketika kebiasaan lama ditinggalkan harus segala di isi kebiasaan baru yang baik.

    Contohnya seperti, tawakal, qanaah, zuhud, wara’, sabar, dan syukur dan masih banyak lagi. Tentunya hal itu tidak mudah dilakukan, karena setiap manusia akan datang saatnya mereka merasa jenuh dan hilangnya motivasi.

    Membuat strategi menjadi peran penting untuk membuatnya menjadi stabil. Sehingga kita dapat konsisten dalam segala hal. Menentukan visi hidup misalnya. Dengan menentukan visi hidup kita akan mempunyai pandangan tentang akhir dari yang kita inginkan. Sehingga dapat membuat kita berada pada trank yang benar. Olah visi hidup kita untuk senantiasa mendapatkan ridho Allah Swt., karena jika kita berhasil meraih ridhonya maka kita dapat meraih kesuksesan yang haqiqi pula.

    Niat juga berperan penting dalam mewujudkan visi kita.
    Jika perlu, niat tersebut dinyatakan dalam bentuk tulisan yang menggugah semangat, kemudian, tulisan itu dipajang pada tempat-tempat yang mudah terlihat ,atau menulis dibuku kita yang juga dapat memajang foto orang tua, tokoh, idola yang telah berhasil dalam hidup kita, agar dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dan pelecut semangat dalam belajar, berkarya dan berakhlak mulia.

    Selain itu, mendengar kajian juga sangat perlu kita lakukan. Mengapa begitu? Karena mendengar kajian dapat membuat kita termotivasi dan mengetahui kekurangan serta kesalahan pada setiap insan.

    Jika sedang terselimuti rasa malas untuk menghadiri kajian, kita bisa mendengarkannya melalui media seperti radio, televisi, dan sosial media. Sehingga tak perlu banyak alasan untuk enggan melaksanakannya ya dear…
    Konsisten dalam mendengarkan kajian juga sangat berperan penting agar diri kita dapat termotivasi setiap hari.

  3. Tajalli
    Tahap ini merupakan tahap seorang hamba yang menempuh jalan yang mengarahkan sejauh mata memandang selalu bermuara pada keindahan Allah Swt., kemuliaan-Nya, kasih sayang-Nya, kebaikan-Nya, kekuasaan-Nya, dan seterusnya. Manusia yang telah nyambung dengan Tuhan mengerahkan seluruh panca indra bergerak ke satu arah titik fokus yakni, hanya dari, untuk, dan kepada Tuhanlah kehidupan yang senyawa-nyatanya. Tajalli juga bisa diartikan sebagai terbukanya dinding penghalang yang membatasi manusia dengan Allah sehingga tercapailah nur illahi (cahaya Allah). Hal ini nampak terlihat ketika seseorang mampu menguasai dirinya serta dapat menanamkan sifat-sifat terpuji di dalam jiwanya, maka hatinya akan jernih serta memancarkan ketenangan dan ketentraman. Cintanya Allah pun telah berhasil kita raih ditahap ini, Sehingga terampunilah segala dosa-dosa kita.

    Kalian tahu tidak efek dari cinta tersebut? Jika terdapat orang tua yang sangat menyayangi anaknya, mereka pasti akan memberikan apa saja yang anaknya inginkan, bahkan terkadang tanpa memintapun telah diberikan olehnya, dan senantiasa memberikan yang terbaik untuknya. Karena apa? Karena di antara mereka terdapat cinta dan kasih sayang. Begitu pula dengan Allah. Jika cinta telah hadir, maka Allah akan mengabulkan apa saja yang kita inginkan. Bukan hanya itu, bahkan Allah selalu senantiasa melindungi kita kapanpun dan di manapun kita berada. Jadi berusahalah mencintai Allah agar kita senantiasa dapat meraih cinta dan ridho-Nya.

    Akhlakul karimah menjadi peran penting pada diri kita. Dengan akhlaku karimah kita tidak hanya dicintai oleh Allah., tetapi dicintai oleh makhluk Allah pula, kecuali jin kafir dan setan. Rasulullah saw., pernah bersabda.
    إِنَّ مِنْ أَحِبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحْسَنُكُمْ أَخْلَاقًا
    Artinya: Sesungguhnya di antara orang-orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat denganku yaitu orang-orang yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi).

    Jadi tunggu apa lagi, teruslah berusaha untuk meningkatkan kualitas akhlak kita. karena definisi cantik dan tampan sebenarnya adalah seseorang yang mempunyai akhlak mulia. Manusia yang berkualitas bukanlah manusia yang hanya mengandalkan keelokan wajahnya saja. Namun, manusia yang berkualitas ialah manusia yang mengandalkan keelokan hati dan wajahnya.