Rombaknya Isi Perut Bumi

066345800_1558599351-loka HEADLINE: Polusi Udara Sejumlah Negara Turun Saat Pandemi Corona, Bagaimana Indonesia? - Global Liputan6.com

  Nuansa stiap hari yang selalu menerpa aktifitas kita yang sangat cerah nan berwarna menemaninya, Kini tlah usai. Cercaan - cercaan sang burung di keesokan hari kan terus terngiang di telingan kamu. Candaan tawa sumringah yang selalu menemani kita dikala senang bercengkrama dengan kerabat kini tlah jarang ditemui. Kini kita manusia ciptaan tuhan hanya bisa bertunduk slalu kapan akan kembali seperti sedia kala. Larian pijakan kecil sang empu nan jarang terdengar kembali. Saat kini hanya nuansa hitam putih jendela yang slalu terpampang oleh indera penglihatanku. Aku rindu dengan kondisi dulu yang banyak sekali warna menemani harianku. Mungkin bukan hanya aku saja, kalianpun juga. 

   Sudah sebulan lebih pandemi ini menggema di seluruh negara. Indonesiapun ikut terjangkit kena wabah virus Corona atau dikenal sebutan dengan Covid-19, virus ini berawal dari kota Wuhan negara China. Berbagai aspek terdampak dari wabah virus ini, termasuk menyangkut dengan perekonomian masyarakat. Di Negara Indonesia tanah air ini, pemerintah telah melaksanakan kebijakan social distancing walaupun dari beberapa negara sudah mendahului kegiatan lock Down. Indonesia tidak ingin seperti negara itu yang melakukan kebijakan Lock Down. Dikarenakan kebijakan social distancing ini saja tidak semua dilaksanakan masyarakat Indonesia karena alesan masing-masing termasuk menyangkut pendapatan sehari-harinya untuk makan.

Dampak di Indonesia karena wabah virus Corona atau Covid-19 tidak hanya di perekonomian saja, namun para pelajar/Mahasiswa-pun terkena dampaknya. Dari yang pertama pelajar/Mahasiswa Kegiatan Belajar Mengajar yang seharusnya di sekolah, sekarang berpaling ke bersifat Daring School. Memang sebagian pelajar/Mahasiswa ada yang merasa senang karena mereka bisa santai-santai di rumah. Namun disisi lain, kebanyakan pelajar/Mahasiswa lebih merasa keberatan karena mereka harus banyak menghabiskan uang demi belajar online.
Tapi sayang, Pandemi ini tak ada yang tau akan sampai kapan berakhir. Diluar sana hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih berkeluyuran ntah kemana, bukan hanya itu saja tapi merekapun terkadang masih berkumpul - kumpul ria dengan sekawannya, ditambah lagi tak memakai masker untuk menjaga diri sendiri demi kesehatan. Kalau seperti ini terus bagaimana pandemi ini akan cepat usai. Hilangkan rasa egoismemu itu untuk keselamatan bersama menghadapi pandemi virus Corona ini. Karena, jika kau mengesampingkan rasa egoismemu itu, maka sama saja kau menolong bahwasannya rantai penularan virus corona ini usai kian putus.