Rakyat Kecil Dibantu Kitabisa: Gagalkah Pemerintah Menjalankan Perannya?

gambarrrrr|690x300-350, 100%

Pandemi COVID-19 yang tak kunjung selesai di Indonesia telah membawa banyak berita duka. Tiada hari tanpa kabar warga yang jatuh sakit, meninggal, dipecat atau bahkan tidak bisa untuk sekedar makan dan minum. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus merosot, semakin banyak sektor yang merugi. Semakin banyak juga rakyat kecil yang terus menderita. Pembagian bantuan sosial COVID-19 dari pemerintah pun juga masih belum merata dan belum tepat sasaran. Banyak rakyat kecil yang sebenarnya layak untuk mendapatkannya, namun sampai saat ini belum juga bisa menerimanya.

Oleh karena itu, saat ini banyak pihak yang berinisiatif membuka donasi melalui Kitabisa.com untuk membantu rakyat kecil yang sedang kesusahan di masa pandemi ini. Tidak tanggung-tanggung, donasi yang terkumpul bisa mencapai angka milyaran hanya dalam beberapa hari. Hasil donasi tersebut nantinya bisa disalurkan dalam bentuk uang ataupun kebutuhan pokok untuk penerimanya. Ramainya kegiatan ini menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat mengenai peran pemerintah di masa pandemi COVID-19.

Bagaimana pendapatmu mengenai kegiatan donasi ini? Apakah turun tangan rakyat mencerminkan kegagalan pemerintah gagal dalam menjalankan perannya?

1 Like

Kegiatan donasi menurut saya bukan penentu kegagalan pemerintah dalam mengatasi pandemi. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi pandemi. Namun, baik secara formal maupun informal kegiatan ini seharusnya dapat diterima sebagai kritik dan reminder dari rakyat untuk pemerintah karena upaya mengatasi pandemi yang dinilai kurang efektif dan solutif hingga rakyat harus terlibat. Penyaluran dukungan moril dan materi melalui Kitabisa merupakan upaya masyarakat untuk membantu pihak yang membutuhkan khususnya yang diakibatkan oleh pandemi. Pemerintah seharusnya bisa melihat bahwa rakyat turun tangan sebagai bentuk kepedulian satu sama lain dimana yang seharusnya cepat tanggap dalam mengatasi permasalahan rakyat adalah pemerintah itu sendiri.

Kegiatan donasi yang diadakan oleh Kitabisa.com merupakan suatu platform penggalangan dana dan berdonasi secara online.

M Alfatih Timur atau lebih dikenal Timmy merupakan seorang pendiri platform urun dana sosical (social crowdfunding) atau lebih dikenal dengan platform Kitabisa.com.

Platform ini di buat karena Timmy terinspirasi dari sang ayah yang selalu mengajarkan untuk beliau agar dapat memiliki jiwa sosial yang tinggi. Jika di kaitkan dengan gagalnya pemerintah menjalankan pernnya, menurut saya hal ini justru dua hal yang berbeda. Platform penggalangan dana seperti yang dilakukan oleh Kitabisa.com ini merupakan suatu inovasi yang harus di junjung tinggi agar Indonesia dapat saling membantu satu sama lain, terutama saat pandemi ini. Sedangkan pemerintah merupakan lembaga formal yang harus bisa memenuhi kebutuhan masyarakat guna membantu masyarakat dalam sektor ekonomi dan sosial.

Situasi pandemi saat ini merupakan salah satu situasi yang berdampak terhadap banyak aspek di negara Indonesia. Salah satu aspek yang terkena dampak pandemi covid 19 ini adalah perekonomian negara. Dampak terhadap perekonomian dari pandemi COVID-19 ini dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Namun, ketanggapan perlu diteruskan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ini.

Kitabisa.com merupakan salah satu platform yang dibentuk untuk menggalang dana dan donasi secara online. Dimana platform tersebut dibentuk oleh M Alfatih Timur atau kerap dipanggil Timmy yang merupakan masyarakat Indonesia.

Apakah dengan dibentuknya platform tersebut mencerminkan kegagalan pemerintah dalam menjalankan perannya ? Tentu tidak.

Sesuai dengan prinsip keadilan sosial (sila kelima Pancasila) dan secara eksplisit konstitusinya yang terdapat dalam pasal 27 dan pasal 34 UUD 1945 serta UU. No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial disebutkan bahwa adanya tanggungjawab pemerintah dalam pembangunan kesejahteraan sosial, namun letak tanggung jawab pemenuhan kebutuhan kesejahteraan sosial adalah tanggung jawab seluruh komponen bangsa.

Prinsip keadilan sosial di Indonesia terletak pada usaha secara bersama seluruh komponen bangsa dalam mewujudkan kesejahteraan sosial. Sehingga tidak ada yang paling utama dalam pembangunan kesejahteraan sosial. Pemerintah dan masyarakat bersama-sama memiliki tanggungjawab dalam mewujudkan kesejahteraan sosial.

Seperti yang kita tahu bahwa pembangunan sosial adalah tanggung jawab pemerintah, juga masyarakat, dunia usaha dan komponen lainnya. Konsekuensinya yaitu harus terjadi saling sinergi dalam penanganan masalah sosial antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha bahkan termasuk perguruan tinggi sebagai pencetak kader bangsa.

Bagaimana peran pemerintah dalam menangani pandemi ini? Apakah pemerintah diam saja?

Pemerintah juga terus melakukan sejumlah upaya perbaikan dalam memperkuat berbagai program perlindungan sosialnya untuk menangani krisis setelah pandemi COVID-19. Program-program perlindungan sosial ini telah diperluas untuk melindungi masyarakat miskin terhadap guncangan ekonomi, dan juga masyarakat berpenghasilan menengah kebawah yang jumlahnya terus meningkat namun menjadi rentan terhadap risiko jatuh miskin di kemudian hari. Selain itu, usaha-usaha kecil juga menerima bantuan pemerintah seiring dengan upaya mereka untuk terus bertahan di tengah penurunan perekonomian dan pembatasan kegiatan masyarakat setelah pandemi COVID-19.

Sehingga dengan adanya platform Kitabisa.com tersebut justru seharusnya hal itu memicu masyarakat lain untuk juga berkontribusi aktif dalam mengatasi pandemi ini. Kita sebagai masyarakat harusnya menjadi aktor dimana kita juga ikut memainkan peran dalam meningkatkan kesejahteraan sosial di situasi pandemi ini. Namun, banyak masyarakat yang hanya sekedar ingin menjadi penonton dan juga menyalahkan pemerintah atas adanya ketidaksejahteraan yang ia rasakan.

Menurut saya, hal ini menjadi PR bagi kita semua karena saat situasi pandemi ini lah dibutuhkan tanggungjawab dan juga peran kita bersama untuk mengatasi permasalahan yang ada. Janganlah pandemi ini membuat kita sebagai masyarakat Indonesia menjadi mati-aksi tetapi kita harus tetap bertahan dan juga berjuang bersama-sama dalam menghadapi pandemi ini.

Adanya pandemi ini membuat pemerintah disibukkan dengan berbagai permasalahan di negeri ini. Mulai dari masalah kesehatan, sosial, politik, ekonomi, dan aktivitas masyarakat. Berbagai kebijakan dilakukan oleh pemertintah guna meminimalisir permasalahan yang ada. Salah satunya adalah kebijakan moneter yang difokuskan untuk memberikan dana bantuan kepada masyarakat. Namun, memang dana bantuan tersebut tidak menyalur secara merata kepada masyarakat yang memang membutuhkan. Dari kekurangan kebijakan pemerintah tersebut, sebagai makhluk sosial kita pasti memiliki empati terhadap masyarakat yang tidak tersalurkan bantuan tersebut. Oleh karena itu saya mendukung dengan adanya platform Kitabisa dapat membantu pemerintah dan sekaligus membantu masyarakat yang membutuhkan. Menurut saya, platform tersebut adalah pelengkap dari peran pemerintah. Jika keduanya berkesinambungan maka masyarakat secara merata dapat merasakan dampaknya. Dan itu bukan berarti peran pemerintah gagal, tetapi peran pemerintah belum maksimal.

Menurut saya, taraf gagal atau berhasilnya kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 terutama dalam bidang kesehatan dan ekonomi adalah relatif. Setidaknya sejak awal pandemi, Pemerintah telah menelurkan banyak sekali kebijakan - kebijakan di bidang kesehatan dan ekonomi untuk mengarungi masa pandemi yang entah kapan akan berakhir seperti misalnya pemberlakukan PSBB, Pemberian bantuan - bantuan sosial, dan juga yang paling anyar adalah PPKM. tetapi, memang pada kenyataannya beberapa upaya pemerintah dianggap tidak efektif dalam meredam laju pandemi Covid dan menaikan ekonomi bangsa yang sedang dalam masa terpuruk.

Kitabisa dibentuk dan hadir sebagai bentuk wadah partisipasi aktif masyarakat untuk membantu sesama manusia yang terdampak Covid-19 dari segi kesehatan dan ekonomi sesuai prinsip keadilan sosial dalam Pancasila dan UUD serta dalam prinsip budaya gotong royong kita yang artinya, semua pihak pada dasarnya berkontribusi dalam penanganan wabah Covid-19 sekaligus membantu mereka yang terdampak. tetapi, hal yang harus diingat adalah pemerintah adalah pengambil setiap kebijakan yang ada di negara ini dan fenomena bantuan dari kitabisa dan berbagai pihak lainnya ini bukan semata - semata hanya sekedar inisiatif dan peran pelengkap pemerintah belaka, tetapi seperti yang sudah dikatakan oleh teman - teman di kolom komentar ini, juga bisa dijadikan sebagai reminder kepada pemerintah supaya lebih baik lagi dalam penyaluran bantuan - bantuan sosial dan lebih cermat lagi dalam mengambil setiap kebijakan yang ada supaya tidak makin menyengsarakan rakyat di kemudian hari.

Kegiatan donasi kitabisa menurut saya merupakan salah satu cara yang baik untuk membantu masyarakat kecil sehingga mendapatkan bantuan dengan cepat. Dengan rakyat kecil yang dibantu platform ini bukan berarti pemerintah gagal dalam upaya pemberi bantuan. Dalam tribunnews, dalam masa pandemi ini pemerintah memberikan kurang lebih 9 bantuan dengan sasaran semua lapisan masyarakat. Artinya ada keseriusan dari pemerintah dalam menangani covid ini.
Menurut saya, platform online dengan pemerintah merupakan sesuatu dengan sasaran yang berbeda. Bantuan dari platform online ini memang cepat tersampaikan ke penerima karena memang tujuannya 1 sasaran yang terlihat/viral di media contohnya pemulung, bencana alam, pedagang kecil, dll. Akan tetapi tidak ke semua lapisan masyarakat. Karena tidak semua kondisi masyarakat dapat terekspos media. Sedangkan pemerintah memberikan bantuan kepada semua lapisan masyarakat yang ada di seluruh Indonesia bahkan yang tidak terekspos media. Sehingga diperlukan waktu lama dalam masalah pendataan siapa yang layak mendapatkan dan siapa yang tidak. Memang ada oknum yang mendata kurang tepat sasaran sehingga terkadang ada salah sasaran bantuan. Oleh karena itu, terkesan pemerintah kurang berperan dalam memperhatikan warganya.

Menurutku, ambil aja sisi positifnya. Di masa sulit seperti pandemi ini tak bisa dipungkiri bahwa bantuan dari pemerintah masih kurang untuk beberapa kalangan yang membutuhkan. Apakah hanya pemerintah saja yang berkepentingan untuk menjalankan peran ini ? Apakah hanya dengan mengandalkan bantuan dari pemerintah sudah dirasa cukup ? Atau lantas jika hanya mengandalkan bantuan pemerintah mau sampai kapan kondisi perekonomian Indonesia membaik ? Sementara, korban-korban terus bertambah akibat terdampak pandemi Covid-19.

Juga menurutku, saat ini yang diperlukan adalah kolaborasi di berbagai pihak untuk membantu perekonomian saat ini bukan menilai kegagalan pemerintah dalam mengambil sikap atas peranan yang seharusnya diemban. Sebab, apakah indikator pemerintah gagal hanya karena hal ini ? Kalau gagal aku kurang setuju, mungkin lebih tepatnya kurang maksimal.

Menurutku, Terlepas dari bantuan pemerintah yang masih belum menyeluruh serta ada kasus di beberapa daerah yang salah sasaran mengenai bantuan yang diberikan ini. Di situasi serba sulit seperti sekarang, tentunya makin banyak juga masyarakat yang menjadi lebih sulit dari sebelumnya. Dan dengan bantuan Kitabisa bukan berarti pemerintah gagal dalam menjalankan perannya, karena kitabisa hanya mendonasikan untuk beberapa kasus yang disorot oleh media saja.

Sampai saat ini pemerintah masih menjalankan tugasnya dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang sudah terdata dalam penerimaan bantuan tersebut. Dan persoalan kitabisa, ini merupakan bantuan dari masyarakat yang lebih mampu mendonasikan rezekinya kepada masyarakat lain yang membutuhkan. Jadi kegiatan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat melalui kitabisa itu tidak bisa dibanding-bandingkan atau dijadikan tolak ukur sebuah keberhasilan/ kegagalan dari sebuah instansi, sebab sasaran yang ditujupun berbeda.

Menurutku, kata yang tepat adalah tidak tanggap. Pemerintah pun tidak tepat sasaran dan tidak memprioritaskan bantuan dana sosial sesuai dengan kebutuhan sehari-harinya, sehingga bantuan dinilai lambat saat disalurkan. Bantuan donasi ini menurutku adalah gerakan dari hati dan peduli terhdap keadaan sekitar, jadi tidak begitu jelas apakah pemerintah ini gagal atau tidak apabila hanya dinilai dari donasi kita bisa. Bisa jadi di sebagian kota A yang merasa kurang mampu telah mendapatkan bantuan, namun yang berada di kota lain sudah.

Betul ka, bahwa dengan adanya platform Kitabisa ini merupakan wujud dari adanya kontribusi masyarakat dalam membantu masyarakat lainnya yang terdampak dari pandemi ini. Khususnya dalam bidang ekonomi.

Dengan adanya Kitabisa hal itu menunjukkan bahwa ternyata ada masyarakat yang mau berinisiatif untuk membantu pemerintah dalam memberikan bantuan-bantuan kepada masyarakat lainnya. Kesadaran masyarakat seperti inilah yang harus kita contoh dan terapkan dalam diri kita.

Dengan adanya platform tersebut juga seharusnya menjadi tamparan keras untuk masyarakat-masyarakat yang masih bandel dan juga tidak peduli terhadap sesamanya karena tetap berkerumun dan enggan memakai masker. Masyarakat-masyarakat yang bandel seperti itu seharusnya berpikir bahwa “Oh ternyata masih ada ya orang yang peduli terhadap sesama dengan cara menggalang dana, terlebih lagi kita semua sebagai masyarakat pasti sama-sama susah karena pandemi

Bukanlah saatnya untuk kita menganggap pemerintah gagal menjalankan perannya hanya karena adanya platform Kitabisa. Tetapi kita harus juga turut serta dalam mencegah penularan virus corona ini. Memang tidak melulu soal bantuan secara ekonomi yang harus kita lakukan, tetapi bentuk dukungan dan kerjasama dari kita sebagai masyarakat itu bisa berupa kedisiplinan kita dalam memakai masker, menjaga jarak fisik, dan kita selalu patuh dalam menjaga protokol kesehatan.

Hadirnya platform penggalangan dana dan donasi seperti Kitabisa adalah sesuatu yang, menurut saya, patut dibanggakan. Platform ini memicu kita agar dapat meningkatkan inisiatif kita, sebagai makhluk sosial, untuk saling peduli. Hal ini relevan dengan tujuan dibentuknya platform ini oleh sang pendiri, seperti yang disampaikan teman-teman pada kolom balasan dari bahasan ini.

Menurut saya, adalah hal yang baik jika masyarakat bisa saling meringankan beban sesama, apalagi di masa pandemi COVID-19 ini, mengingat pemerintah yang setiap harinya bekerja dengan beban kerja yang tidak sedikit serta cakupan yang luas.

Lantas, apakah ini artinya pemerintah gagal menjalankan perannya? Menurut saya, tidak. Apakah hanya pemerintah yang memiliki tanggung jawab dan peran dalam mencapai kesejahteraan bersama? Tentu saja, masyarakat juga perlu ikut berkontribusi dalam hal itu. Sebab ini adalah hak kita semua yang perlu diperjuangkan bersama-sama. Jadi, saya tidak setuju jika dikatakan munculnya platform Kitabisa menandakan kegagalan pemerintah dalam perannya.