Inner child sebenarnya adalah sebuah konsep yang menggambarkan sifat dan sikap kekanak-kanakan yang mungkin dimiliki oleh setiap orang. Meski begitu, inner child yang terdapat di dalam masing-masing individu tentu tidaklah sama. Pasalnya, inner child terbentuk dari pengalaman saat masa kecil, entah itu karena kehilangan seseorang, dilukai secara verbal, ataupun mengalami perundungan.
Inner child bisa digambarkan sebagai bagian dari diri kita yang tidak ikut tumbuh dewasa dan tetap menjadi anak-anak. Artinya, bagian ini terus menetap dan bersembunyi di dalam diri. Bagian ini menggenggam erat setiap ingatan dan emosi yang pernah kita alami saat masih kecil, baik yang indah maupun yang buruk.
Sayangnya, hal ini kemudian juga menyerap setiap energi negatif, baik berupa perilaku maupun ucapan dari orang yang kita anggap seharusnya dapat memberikan rasa aman. Maka itu, saat inner child terluka, ia akan memengaruhi kita sebagai orang dewasa dalam mengambil keputusan dan menjalani hubungan dengan orang lain.
Inner Child sebaiknya memang disembuhkan agar tidak menimbulkan trauma yang semakin mendalam dan menjadi faktor pemicu balas dendam di kemudian hari. Namun banyak orang yang tidak mengetahui metode terbaik untuk penyembuhannya, ada yang membiarkannya saja atau pun sadar diri dengan pergi ke psikolog.
Jadi menurut kalian bagaimana solusi terbaik untuk menyembuhkan inner child ini? Yuk berikan pendapat terbaik kalian!
Referensi
- Memahami Inner Child dan Cara Mengatasi Luka Tertinggal
- Diamond, S, A. (2008). Essential Secrets of Psycotherapy: The Inner Child. Psychology Today.