PUISI JELEK
Seumpama rongsokan
Goretan pena diatas sajak murahan
Menari abadi
Bersemayam dalam tembok rintihan penuh cacian
Tersapu ombak argumentasi manusia jelmaan tuhan
Tangannya siap menghakimi
Lidah menikam menghantam Nurani
Gencar berpacu
Menggelepar di tiang penilaian
Beri aku makian, silahkan
Manipulasi kejujuran
Sisipkan kemunafikan di balik baju
Tersimpan rapih di kantong sebelah kiri kemeja pemberian
Selebaran pamflet pandemi tak menghentikan niat
Ekonomi mencekik tak ingin di mengerti proletariat sekarat
Bak pisau ocham razor yang menyayat
Seorang mahasiswa bertabiat
Di goreskannya pena yang berkarat
Menyusun rencana, Menghadapi dunia penuh tipu muslihat
Membungkam sosayeti bermuka jahat
Terbang lah terbang menembus cakrawala
Tanpa lupa pijakan kaki pada tanah
Tumbuhlah tumbuh
Tusuklah rembulan dengan gagah
Takan berhenti pada golongan yang menghakimi benar dan salah
Layu lah layu jika kau Lelah
Jatuhlah jatuh
Serupa bintang menanggalkan penat
Atas umat yang terlalu banyak harap
Sudah terlalu banyak konformis
Terpenjara teori
Bergerombol manis
Bersembunyi pada batas dan garis
Aku hanya ingin menulis
Terserah penilaian
Puisi ini menolak di kondisikan