Publik Figur atau Artis Meminta Maaf, Tulus atau Karena Karirnya?

Karir seorang pubik figur atau artis tentunya dipengaruhi oleh masyarakat atau netizen, maka menjaga image bagi seorang publik figur atau artis merupakan hal yang sangat penting.

Akan tetapi manusia tidak pernah luput dari kesalahan, setiap kali seorang artis membuat kesalahan, kebanyakan melakukan permintaan maaf terbuka.

Permintaan maaf ini cukup penting karena bagi seorang publik figur karena mereka merupakan tokoh yang berpengaruh bagi masyarakat, atau setidaknya fans mereka. Jangan sampai kesalahan mereka dianggap wajar dan ditiru oleh masyarakat.

Saya ambil contoh kasus terbaru Deddy Corbuzier yang meminta maaf atas tanggapannya mengenai santri yang menutup telinga saat diputarkan musik. Dan masih banyak lagi seperti kasus Coki Pardede dan Nia Rhamadani.

Menurut kalian apakah permintaan tersebut benar-benar tulus atau hanya sekedar untuk menjaga karirnya saja ? Bagaimana kalian menanggapinya ? Apa harapan kalian kepada seorang publik figur kedepannya ?

Referensi
1 Like

Tulus, tapi juga untuk menyelamatkan karirnya? (HAHA!) Menurut aku, tulus itu pasti. Kita coba berpikir positif bahwa setiap manusia–bahkan yang sifatnya buruk pun–pasti memiliki rasa bersalah, jadi ketulusan di balik kata maaf pasti ada. Tapi kalau pekerjaan seseorang dan penghasilan utamanya adalah menjadi publik figur, memang rasanya mereka harus berani melakukan segala cara untuk stay afloat. Toh lagian, kadang kalau publik figur menunjukkan sisi vulnerable-nya, audiens cenderung merasa iba dan memaafkan, dan lambat laun karir mereka bakal balik lagi. Jadi antara tulus dan hanya demi karir, keduanya saling berdampingan.

1 Like

Menurutku, bisa keduanya, sebab dua hal tersebut bisa saling berkaitan.
Tidak menutup mata dan telinga, orang-orang yang membuat kesalahan termasuk publik figur pasti akan meminta maaf, dan aku yakin mereka sebenarnya juga tulus untuk mengatakannya. Tetapi, aku sendiri juga kadang skeptis dengan pernyataan maaf dari mereka, satu sisi aku mengerti para artis bersangkutan (mungkin) betul-betul menyesal, tapi di sisi lain, KENAPA HARUS UPLOAD DI YOUTUBE SIH? :joy: :laughing: , banyak influencer atau publik figur kita yang gak jarang menyisipkan adsense pada unggahan mereka. Hal ini lah yang membuat orang-orang kita skeptis dengan pernyataan maaf dari para artis dan menganggap hal tersebut semata-mata demi karir dan adsense terus mengalir.

Oleh karena itu, menurutku kedepannya lebih baik para artis ini minta maafnya pake tulisan tangan aja deh, nggatau sih, aku ngerasa aja kalo minta maaf pake tulisan tangan lebih tulus aja rasanya, meskipun kita ngga ngerti gimana ekspresi asli mereka, but at least kita bisa menilai ketulusan artis yang bersangkutan yang menyesali perbuatannya dengan tulisan tangannya dan tentunya tanpa embel-embel adsense di dalamnya. Oia, harapanku buat para publik figure Indonesia, jangan sengaja bikin kesalahan biar dapet undangan podcast atau acara TV yaa ahahaha! :laughing:

1 Like

Tulus atau tidak, bagi saya permintaan maaf dari seorang public figure itu sendiri sudah cukup memuaskan, karena setidaknya hal tersebut menunjukan bahwa ia sadar dan peduli dengan isu atau kesalahan yang ia perbuat.

Permintaan maaf ini cukup penting karena bagi seorang publik figur karena mereka merupakan tokoh yang berpengaruh bagi masyarakat, atau setidaknya fans mereka. Jangan sampai kesalahan mereka dianggap wajar dan ditiru oleh masyarakat.

Soal benar-benar tulus apa tidak, atau malah apakah akan diulangi lagi atau bagaimana, sulit untuk kita tahu, namun kembali lagi ke atas, yang penting public figure tersebut sudah mencoba meluruskan masalah yang ia buat, tulus atau tidaknya menurut saya tidak penting jika sudah membicarakan efeknya kepada masyarakat secara luas.

1 Like

Saya kurang bisa memastikan apakah permintaan maaf mereka tulus atau memang untuk jaga image mereka. Karena saya kurang bisa membaca emosi ketika mereka didepan layar. Tapi entah kenapa saya selalu punya pikiran “Jika mereka memang tulus, kenapa harus upload di sosial media? bukan kah itu upaya mereka dalam mempertahankan image mereka biar tidak ada stigma negatif tentang mereka”. Apakah mereka akan tetap minta maaf jika kesalahan yang mereka perbuat tidak terkena eksposure oleh media, atau mereka kubur peristiwa itu dalam-dalam agar orang tidak ingat? Entahlah, saya tidak boleh bersangka buruk terlebih dahulu, tapi harus lega karena orang-orang ini berani minta maaf didepan publik, karena ada sebagian orang yang bahkan tidak peduli dengan kesalahannya, minta ditunggu diketuk pintu rumahnya dulu.

1 Like

Jika itu tulus, hal yang patut dibanggakan sebagai publik figur.
Jika itu tidak tulus, memberanikan diri untuk meminta maaf di publik itu hal yang juga tidak buruk.

Kita gatau orang itu dengan tulus atau tidak, atau untuk menjaga karirnya. So far, selagi tidak dilakukan kembali mungkin akan berdampak bagus pada karirnya dan kepercayaan netizen kepadanya. Jika terjadi lagi, perbuatan yang sama dan sudah dipastikan netizen mengetahuinya. Tanpa diprovokasi pun sudah jelas bahwa dia tidak layak dijadikan publik figur.

1 Like

Menurut saya, public figure yang meminta maaf kepada publik atas kesalahan yang ia perbuat baik sengaja maupun tidak di sengaja boleh jadi adalah permintaan maaf yang dilandasi dengan perasaan menyesal yang tulus dan juga sebagai jalan satu - satunya untuk menyelamatkan karier mereka yang ternoda oleh kesalahan dan kelalaian yang mereka perbuat yang tidak berkenan di hati dan opini masyarakat. Bagaimanapun, influencer dan public figure juga adalah manusia biasa yang tidak akan pernah sempurna. Semua pasti pernah melakukan kesalahan entah itu kecil maupun besar. Yang paling penting adalah para public figure dan influencer ini mau mengoreksi diri dan meminta maaf atas perbuatan mereka yang sekiranya merugikan masyarakat.

Tulus atau tidak, kita tidak ada yang tahu karena hal tersebut adalah pribadi dan masalah hati dari masing - masing orang yang tidak bisa serta merta kita judge, " oh ini tulus yang ini tidak. ". Yang paling penting adalah kesadaran diri mereka sendiri untuk mengucapkan kata maaf dari mulut mereka ketika mereka melakukan kesalahan mau itu secara langsung atau tertulis atau bagaimana caranya.Tetapi , satu hal yang harus mereka ingat adalah setelah mereka meminta mafa, mungkin publik akan memaafkan kesalahan mereka, tetapi mungkin tidak akan pernah lupa.

better say sorry first before its too late right, yeah ?

1 Like

Menurut saya untuk bisa menilai perbuatannya itu tulus atau tidak itu tergantung dari pandangan orang lain, mengapa? karena yang akan menilai perbuatannya adalah orang yang melihatnya dan tiap orang memiliki persepsi yang berbeda beda. Tentunya sebagai Public Figure yang merupakan seorang manusia biasa tidak lepas dari kesalahan, kecerobohan, dan kurang teliti. Sehingga seorang Public figure meminta maaf kepada public atas kesalahannya merupakan hal yang wajar, permintaan maaf adalah bentuk upaya untuk memperbaiki citra diri yang rusak dimata publik. Selama ia tidak mengulangi kesalahannya kembali mungkin tingkat kepercayaan dirinya dimata publik akan membaik kembali.

Apakah permintaan maaf untuk menyelamatkan karirnya? tentu saja, hal ini sama seperti sebuah perusahaan yang dinilai jelek oleh publik karena kesalahannya atau misalnya karena produk yang gagal, buruk dan gak awet. Supaya citranya tidak terus jatuh perusahaan akan meminta maaf dan memikirkan cara untuk memperbaiki citranya kembali.

1 Like

menurutku bisa karna alasan keduanya. hal ini karena seorang public figure itu juga kan seorang manusia biasa yang tentunya memiliki karakter yang berbeda - beda. salah satu karakternya mungkin memang hatinya sangat aik, sehingga jika ia memiliki kesalahan ia akan meminta maaf dengan sebenar benarnya. atau pun opsi kedua adalah karakter sebaliknya. selepas dari itu semua, tentu alasan mereka untuk meminta maaf tentunya karena memang ia juga tidak ingin kehilangan pekerjaannya. maka permintaan maaf ini pastinya juga merupakan bagian dari professional kerja.

1 Like

Wah kak @dinarizki saya langsung cek youtube yang bersangkutan segelah melihat argumen ini :laughing: Ternyata memang langsung ada adsense nya.

Karena betul juga sih, karena terdapat juga youtuber yang tidak menggunakan adsense dalam permintaan maafnya. Menurutku itu baru benar-benar tulus, apalagi yang singkat padat jelas. Yang bertele-tele juga sering buat orang berfikiran negatif jadinya. Misal permintaan maaf youtuber sunny dahye.

“Saya minta maaf, tapi …”

Yap setuju sekali, karena masih banyak juga influencer yang enggan meminta maaf dan terus berenang didalam ketenarannya yang bercampur kebodohan.

Betul juga ya kata kak @Ananda_zkyle dan kak @revinnabila Bahwa hal tersebut merupakan profesionalisme atau bagian dari karirnya jadi sudah pasti karirnya menjadi salah satu alasan yang tidak bisa dipisahkan.

Akan tetapi pernyataan dari kak @dinarizki dan kak @satrioadil menurut saya menarik mengenai permintaan yang upload sosial media/dijadikan konten dan adsense. Disisi lain ya betul sekali karena itu merupakan profesi mereka.

Bagaimana menurut kalian ? apa hal tersebut kira-kira bisa menjadi alasan ketidaktulusan permintaan maaf atau merupakan profesionalisme ?

:laughing: :laughing: ada benernya juga sih kenapa mesti pake Youtube apalagi jika disisipkan dengan adsense segala. Ini seperti sekali mendayung dua atau tiga pulau terlampaui. Harusnya sih meski menggunaakan Youtube tidak perlu menggunkan adsense dan juga harus langsung singkat dan jelas dalam mengakui kesalahannya, tidak usah bertele-tele. Jika menggunakan adsense kan seperti telihat jika ini bukan permintaan maaf yang sesungguhnya, akhirnya akan timbul persepsi bahwa mereka mungkin tidak mengharapkan permintan maaf nya diterima olek publik yang penting adsense terus lancar :grinning_face_with_smiling_eyes: :grin:

1 Like

Tak dapat dipungkiri, permintaan maaf dari seorang figur publik memang didasari unsur keduanya, yaitu memang minta maaf tulus atas kesalahan yang diperbuat atau meminta maaf atas kesalahan yang dibuat dan berharap karirnya tak hancur. Memang, publik figur tak lepas dari pencitraan, mereka selalu ingin terlihat anggun, rapi, dan tanpa celah. Dengan demikian, karir mereka tidak akan terhambat sedikitpun. Namun memang, namanya manusia tempatnya salah dan dosa. Ketika berbuat suatu kesalahn dan viral, mereka seolah mendapat penghakiman dari netizen maha benar. Nah, dari situlah mereka timbul rasa khawatr terkait karir yang mereka tapaki. Mereka akan merasa takut akan karir yang sudah dibangun hancur begitu saja.

1 Like