Puasa Media Sosial : Banyak Manfaatnya, Sulit Untuk Dilakukan. Setujukah?

Saya yakin pembaca dari tulisan ini rata-rata adalah anak generasi Z. Kalau ngomongin anak muda zaman sekarang, nggak akan jauh-jauh sama yang namanya eksistensi media sosial. Sadar nggak sadar kita sudah menempatkan gadget sebagai kebutuhan primer. Bagaimana tidak, baru bangun tidur saja barang yang pertama kita cari itu gadget. Memang tidak dapat dipungkiri kalau keberadaan gadget saat ini sangat membantu kehidupan kita khususnya dalam bersosial lewat media sosial.

Di media sosial kita bisa bertukar informasi, mencari hiburan, mengekspresikan diri, dan melakukan hal-hal lainnya. Tapi, tidak jarang dari mereka yang terlalu sering mengonsumsi media sosial justru menimbulkan dampak buruk.

Mereka cenderung merasa rendah diri, kehilangan semangat, menyalahkan diri sendiri, bahkan bisa berdampak ke gangguan kesehatan mental yang lebih buruk.

Saya sering menjumpai berbagai konten yang mengajarkan kita untuk mencoba “puasa media sosial”. Apa yang dimaksud puasa medsos? puasa medsos adalah ketika dimana kita berhenti sejenak menggunakan media sosial dan mencoba untuk melihat dunia “luar” tanpa media sosial sama sekali. Puasa medsos bisa dilakukan dalam kurun waktu tergantung dari komitmen tiap orang. Jadi, tidak ada patokan waktu dalam melakukan puasa medsos.

Buat apa sih kita puasa medsos? Pentingnya puasa medsos adalah sebagai bentuk “mengistirahatkan otak dan mental”, ketika momen tanpa media sosial, kita bisa mengembalikan energi positif yang hilang dan juga bisa mulai menata hidup lebih produktif.

Sulit memang untuk dilakukan, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba. Mulailah dari puasa medsos beberapa jam saja, kemudian bertahap.

Pingin mencobanya? yuk, sharing!

1 Like

Wah, menarik nih mengenai istilah “puasa media sosial”, yang berarti untuk sejenak waktu tidak membuka ataupun mengoperasikan media sosial…. saya terlahir di zaman ketika teknologi sedang berkembang dan sangat mudah digapai oleh kalangan masyarakat. Apalagi dari kecil, mainan saya tidak hanya mainan tradisional seperti main masak-masakan dengan batu, atau bermain petak umpet, namun saya sudah bermain komputer sejak masih kecil. Hal ini membuat saya pastinya sulit untuk melepaskan kebiasaan untuk tidak menggunakan media sosial, karena setiap bangun pagi, yang saya buka yaa instagram saya untuk melihat ada info terbaru apa yang lagi panas di sosial media.

Untuk saat ini, informasi sangat mudah beredar di media sosial, dan manusia sangat butuh akan informasi. Namun sayangnya, informasi yang beredar bisa saja memiliki dampak negatif. Seperti halnya berita terkait aib orang tertentu, apabila sudah beredar cepat di media sosial maka semua orang pun akan tahu. Belum lagi perkataann atau komen dari netizen yang tidak baik, tentunya akan membuat mental beberapa orang menjadi buruk.

Sebenarnya, setiap orang butuh untuk mengistirahatkan dirinya dari media sosial dan meluangkan waktu menikmati kehidupan di kehidupan aslinya. Walaupun di kehidupan nyata juga tidak bisa menjamin bahwa tidak ada hal yang buruk akan terjadi. Maka dari itu, kita sebagai manusia harus senantiasa mem”filter” apapun yang ada di media sosial, ataupun hal yang terjadi di dunia nyata, karena hanya kita yang bisa melindungi diri sendiri dari hal buruk

Puasa media sosial? Menarik sekali bahasannya!

Memang di masa kini terutama setelah adanya pandemi, segala hal dilakukan melalui social media. Membeli sesuatu, berinteraksi dengan teman, bahkan sampai mencari hiburan pun seringkali melalui social media. Tentu saja medsos tidak selamanya baik, karena banyak dampak lainnya yang muncul jika terlalu lama bermain medsos.

Bermain medsos terlalu lama menurut saya sangat lah tidak sehat. Selain otak dipenuhi terlalu banyak informasi, secara mental pun bisa terserang Insecurity. Apakah kamu pernah melihat teman yang bisa kuliah di luar negeri, traveling keliling dunia, menaikkan haji orang tuanya atau bisa beli Ferrari di masa muda? Kira-kira apa yang kamu rasakan?

Mungkin ada yang merasa biasa saja. Mungkin ada juga yang merasa “loh kok hidup saya gini-gini aja, ga kaya mereka?” Seolah-olah menutup pikiran bahwa orang-orang tersebut memperjuangkan diri mereka sampai bisa melakukan itu. Juga menutup pikiran bahwa “semua orang hidupnya tidak selalu senang-senang seperti di foto feeds lho.” Pasti ada masa tidak enaknya juga.

Satu hal lagi yang membuat puasa medsos itu bagus, yakni kita bisa rileks sejenak dari seluruh update dunia dan fokus untuk menikmati momen yang ada. Karena sejatinya individu yang sehat itu adalah individu yang bisa hidup dan merasakan masa kini secara langsung. Misalnya dengan melakukan mindfullness untuk menyegarkan diri. Apa salahnya sesekali meletakkan barang elektronikmu, menikmati secangkir kopi dengam suasana pagi yang indah? Cobalah puasa medsos sesekali :wink: