Proses Pengeringan Keramik secara Rotary Klin

Capture
Pada saat keramik selesai dibentuk, biasanya mengandung air antara 7-30% tergantung cara pembentukannya sehingga perlu dikeringkan lebih dulu. Tujuan pengeringan adalah untuk menguapkan air yang masih terkandung dalam produk keramik setengah jadi, sehingga pada saat dibakar tidak terjadi kerusakan dan tidak berubah sifat maupun bentuknya. Pada saat pengeringan akan terjadi penyusutan karena air di dalam bahan mentah akan menguap sehingga butir-butir masa lempung akan mendekat satu sama lain.

Pengeringan dapat dilakukan dengan cara tradisional, yaitu tergantung suhu udara sekitar dan buatan, yaitu pengeringan dengan tungku pemanas sehingga radiasi panas dapat dimanfaatkan untuk pengeringan bahan mentah tersebut. Pengeringan buatan dapat menggunakan rotary kiln dengan mekanisme kerja yaitu umpan kiln dari preheater akan masuk melalui inlet chamber. Tenaga gerak dari motor dan main gear menyebabkan kiln berputar. Dari arah yang berlawan gas panas hasil pembakaran batu bara dihembuskan oleh burner, sehingga terjadi kontak panas dan

perpindahan panas antara umpan kiln dengan gas panas. Kontak panas tersebut akan mengakibatkan terjadinya reaksi kimia untuk membentuk komponen semen.

Referensi:

https://www.sciencedirect.com/topics/engineering/rotary-kiln