Dalam melakukan identifikasi risiko, prosedur apa saja yang harus dipenuhi dalam mengidentifikasi risiko ?
Prosedur dalam melakukan Identifikasi Risiko meliputi:
-
Risk Integrated Product Team (IPT) mengidentifikasi daftar item risiko potensial. Ada berbagai metode untuk mengidentifikasi risiko. Risiko dapat diidentifikasi dari:
- Subject Matter Expert (SME)
- Pengalaman Sebelumnya
- Tingkat Kesiapan Teknologi (TRL)
- Kendala yang terprogram
- Brainstorming
- Struktur Perincian Pekerjaan (Work Breakdown Structure / WBS)
-
Risiko ditentukan agar bisa diterima atau tidak. Tidak semua item risiko yang diidentifikasi pada langkah 1 diterima.
-
Risiko yang diterima harus dicatat dan dimasukkan ke dalam Daftar Risiko
-
Identifikasi akar penyebab untuk setiap risiko yang teridentifikasi
-
Analisis risiko harus memeriksa setiap risiko yang teridentifikasi untuk memperbaiki deskripsi risiko, mengisolasi penyebab, menentukan efek dan bantuan dalam menetapkan prioritas mitigasi risiko. (Matriks Pelaporan Risiko)
-
Perencanaan Mitigasi Risiko harus menangani setiap risiko dengan item tindakan dan tanggal jatuh tempo.
-
Tim Produk Terintegrasi Risiko (IPT) bertemu secara teratur (setiap 2 minggu) untuk menilai risiko dan menambahkan item risiko baru, jika diperlukan.
-
Risiko ditutup saat semua tindakan untuk menutup risiko telah diambil. Beberapa item risiko ditutup dengan cepat; yang lain terbuka untuk waktu yang lama. Beberapa dianggap sebagai item jam tangan dan rencana tindakan tidak menendang sampai kejadian negatif tertentu terjadi.
-
Risiko tertutup tetap ada dalam database untuk pembelajaran masa depan.