Produktivitas dalam Pandemi : Fokus mengembangkan potensi diri atau menjaga kesehatan?

3c379e30fdf69c7ab688e596c873bf2c

Dalam keadaan pandemi covid 19, kesehatan menjadi prioritas utama. Namun, seringkali kita merasa terlalu sibuk dengan kehidupan dan menjaga kesehatan fisik mental sehingga tak ada waktu untuk mengembangkan kemampuan diri. Seringkali kita juga membandingkan pencapaian diri dan orang lain, sehingga terlalu sibuk mengembangkan potensi diri dan melupakan kesehatan diri.

Lalu, bagaimana cara kita, sebagai pemuda, dalam meraih impian di masa pandemi, sedangkan tubuh dan jiwa terseret tuntutan untuk sehat sekaligus produktif dalam meraih impian dalam hidup, serta bertahan di tengah pandemi?

8 Likes

Menjaga pola makan yang baik mengkonsumsi vitamin agar tetap sehat maka kita dapat mengembangkan potensi diri kita

1 Like

Saya sendiri merasa bahwa saat pandemi ini saya lebih banyak waktu untuk terus memperbaiki diri.Dalam kehidupan normal, selama dikampus saya selalu sibuk dengan jurnal,laporan dan lain sebaginya.Namun saat pandemi ini saya memiliki lebih banyak waktu untuk berorganisasi serta menjadi bagian dari bagian kepanitiaan.Oleh karena itu, mari kita ambil hikmah dari pandemi ini.
Untuk hal menjaga kesehatan, saat kita mematuhi segala anjuran dari pemerintah, saya rasa itu tidak akan ada masalah.

Demikian pendapat saya, mari kita saling berdiskusi juga di artikel saya(Bagaimana pendapatmu mengenai “inspirasi” sebagai salah satu katalisator Self-Improvement ? Apakah sudah tepat?). Ditunggu kehadirannya.

1 Like

Sebagai generasi muda, cara terbaik agar kita tetap dapat meraih impian dan bertahan di masa pandemi yang bahkan menyulitkan bagi orang dewasa adalah dengan memotivasi diri sendiri. Bayangkan pencapaian apa yang ingin kita raih, lalu tulis dan buat misi-misi untuk menuntaskannya. Misalnya tujuan utama kita ingin menghasilkan uang sendiri, buat saja to do list yang berhubungan dengan hal tersebut, seperti mencari part time job yang sesuai dengan minat dan bakat, menjual karya yang dapat berbentuk gambar, fotografi, tipografi, kemudian mengikuti lomba-lomba. Di masa pandemi ini, bagi generasi muda yang memiliki interest di bidang seni juga dapat menyibukkan diri dengan membuat portofolio, pameran kecil-kecilan dan masih banyak lagi.

2 Likes

Hai! Makasih ya udh bawa topik ini. Banyak orang di luar sana yang butuh untuk mendengarkan diskusi ini. Aku setuju banget kalo pandemi ini membawa dilema apakah kita harus buru-buru meningkatkan kemampuan diri atau take time untuk relax dan healing. Keduanya memang penting. Aku percaya kalau sebenarnya kita bisa menjalankan keduanya dengan baik: Self-improvement dan self-care. Mereka berdua berhubungan dan kita ga bisa melupakan satu dengan yang lain. It’s a matter of being productive, instead of being busy. Banyak temanku yang menganggap pekerjaan mereka lebih penting daripada istirahat or taking care of ourselves. Padahal menurutku dengan istirahat atau self-care, sebenarnya kita sedang melipatgandakan produktivitas untuk nanti.

Aku melihat ini seperti menarik diri dalam ketapel, Tidak apa mundur selangkah lebih lama bila kita bisa maju dua langkah dengan lebih baik nantinya. Bayangkan berapa banyak yang bisa kita selesaikan kalo kita ngerjainnya nggak dalam kondisi stress, burnout, atau cemas diburu waktu. Kita bisa saja menemukan strategi yang lebih efektif dan efisien untuk menyelesaian pekerjaan and improving ourselves.

Hal lain yang bisa kita lakukan menurutku menentukan apa yang menjadi tujuan kita mengembangkan diri sebenarnya, lalu melangkah dengan perlahan. Terlalu sulit untuk mencoba menggapai banyak goals dalam satu waktu. Alih-alih, cari tahu hal yang menjadi hambatan terbesar bagi dirimu dan mulai lakukan itu.

Terakhir, Kita hidup dalam era sosial media dimana membanding-bandingkan diri dengan orang lain sering membuat kita terperangkap dalam pemikiran bahwa apa yang kita raih itu ga pernah cukup.
Mulai sekarang, give yourselves some appreciation untuk semua hal yang sudah kamu raih. Termasuk hal sekecil olahraga setiap hari, Makan-makanan sehat. Itu semua termasuk improving ourselves dalam konteks healthy life. Jangan jadikan pencapaian orang lain sebagai tolak ukur diri kita sendiri :smile:

Menjadi produktif untuk fokus mengembangkan potensi diri bukan berarti kita harus melupakan kesehatan dan self-care. It all comes down to bagaimana kita mau me-manage waktu dan meraih apa yang sebenarnya menjadi tujuan kita, yang berasal dari dalam diri sendiri.

Kalau menurut Athiyyah, hal apa yang menjadi tantanganmu dalam menjaga keseim5af61d101b7afcd250ab4fd0e143244d bangan keduanya?

2 Likes

Dari pernyataan kakak sendiri ya,saya beropini kalau kesehatan dulu deh dirawat baru kembangkan bakat di pandemi ini. Kita harus fokus untuk menjaga kesehatan kita ,dan waspada dengan virus corona. Krn jika kita terkena, kita bisa ada di rumah sakit. Dan corona bukan penyakit dan virus sembarangan ya,. Ada banyak rakya indonesia yg terbunuh oleh nya. Bahkan di dunia ini dia banyak makan korban. Ini mengatakan bahwa pandemi ini bukan hal biasa. Jadi harus berwaspada dan jaga kesehatan dulu. Boleh kembangkan diri kita ,tapi utamakan dulu kesehatan. Krj jika kita mati dan sakit ,apakah masih bisa kembangkan diri … jadi utamakan dulu kesehatan dan keselamatan. Lalu yg lain.

1 Like

Keduanya bisa dilakukan secara bersamaan, tidak harus dengan porsi yang ekstrem, perlahan dan berprogress. Menjaga kesehatan fisik dan mental selama pandemi sangat diperlukan untuk mendukung kita tetap produktif, pasalnya selama pandemi banyak orang yang mengalami gangguan tidur dan masalah kesehatan lainnya. Sedangkan selama pandemi, banyak hal yang bisa dieksplor untuk pengembangan diri kita, misalnya dengan banyak membaca buku, belajar memasak, olahraga. Hal tersebut dilakukan dengan kesehatan mental dan fisik yang menunjang.

2 Likes

Benar sekali kak, setelah saya amati, keinginan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kerelawanan dan internship juga semakin meningkat. Perbaikan dan pengembangan kemampuan dijadikan prioritas utama demi menjaga kualitas diri. Namun, bagaimana pendapat kakak mengenai orang-orang terlalu berambisi untuk produktif sehingga menjadi toxic productivity, yang akan berpengaruh terhadap mental dan fisik? . Baik akan saya cek nanti ya artikel kakak. Terimakasih atas pendapatnya.

1 Like

Yup, eksistensi motivasi sangat penting terutama dalam masa pandemi sekarang. Bayangkan jika motivasi sirna, orang-orang mungkin akan terdiam meratapi hidup, tanpa menciptakan perubahan lebih baik untuk hidupnya. Saya pribadi juga seringkali menulis rencana dan melakukan aksi. Saya juga yakin bahwa journaling dan bikin to do list juga sudah berkembang sekarang terutama di kalangan anak muda. Tantangan dalam mempertahankan motivasi juga cukup berat, tantangan kehidupan, kondisi fisik mental, ketidakmampuan membatasi kegiatan, dapat menciptakan demotivasi dan mengarah ke ketidakminatan dalam melakukan apapun. Motivasi memang penting, namun karena ia tidak stabil, hal yang bisa kita lakukan ialah mencari cara untuk mempertahankannya, atau mendapatkannya kembali setelah motivasi tersebut sirna sejenak dari diri kita. Semoga kamu tetap termotivasi ya! hehe.

1 Like

@Trinilia_Diah @franzebua Ya, kita tidak bisa meremehkan kesehatan. Semua penyakit dan virus berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan dalam hidup bahkan kematian, ditambah apabila tidak ada sarana pengobatan khusus, hanya mengandalkan vaksin dan obat pendukung. Inti dari kedua opini kalian mengatakan bahwa kesehatan merupakan hal utama, yang dapat dijadikan fondasi kekuatan untuk mengembangkan minat bakat, benar begitu?. Terimakasih atas opininya.

1 Like

Sebagai generasi muda, cara terbaik agar kita tetap dapat meraih impian dan bertahan di masa pandemi ini adalah dengan memotivasi diri sendiri. Bayangkan pencapaian apa yang ingin kita raih, lalu tulis dan buat misi-misi untuk menuntaskannya. Misalnya tujuan utama kita ingin menghasilkan uang sendiri, buat saja to do list yang berhubungan dengan hal tersebut, seperti mencari part time job yang sesuai dengan minat dan bakat, menjual karya bisa berbentuk gambar, fotografi, tipografi, kemudian mengikuti lomba-lomba. Di masa pandemi ini, bagi generasi muda yang memiliki interest di bidang seni juga dapat menyibukkan diri dengan membuat portofolio, pameran kecil-kecilan dan masih banyak lagi.

2 Likes

Ya, motivasi merupakan salah satu landasan untuk bertahan hidup dan meraih impian. Motivasi dapat dijadikan sumber kekuatan untuk menghasilkan kesuksesan, baik berupa uang, prestasi, maupun kebahagiaan jiwa serta mental. Namun, motivasi juga berpotensi menyakiti apabila dipakai berlebihan, misal termotivasi menjadi pelukis, ia melukis siang malam bahkan sampai tidak tidur, jika begitu kasusnya bagaimana cara kamu untuk menghindari toxic productivity?, dan demotivasi yang seringkali menenggelamkan motivasi yang sudah dibangun? terimakasih atas komentarnya

Halo kak…
Menurut saya kak sangat baik jika kita fokus pada kedua nya yaitu mengembangkan potensi dan menjaga kesehatan.
Karena dengan kita menjaga kesehatan kita sudah menabung tenaga kita untuk mengembang kan potensi diri kita.
Terimakasih kak

Menurut saya bisa dengan menentukan skala prioritas. Semisal mahasiswa atau pelajar yang ikut organisasi internal maupun eksternal ditambah menimba ilmu atau mungkin ada yang sudah bekerja. Pastinya kegiatan-kegiatan tersebut akan sangat amat hectic jika dilakukan secara bersamaan, kecuali kalau kita bisa menentukan hal mana yang harus kita prioritaskan. Tetapi kita juga bisa menyusun schedule harian sehingga lebih terstuktur dan tentunya tidak mengganggu kesehatan jiwa. Jika berkenan silahkan cek postingan saya Apakah Tingkat Literasi Masyarakat Indonesia Berpengaruh terhadap Self Improvement?

kalo menurut saya kita harus mendahulukan apa yang menjadi prioritas. di masa pandemi, orang-orang sibuk menjaga diri agar tak terjangkit wabah di kala situasi ekonomi juga sedang tidak bersahabat baik. prioritas di masa pandemi adalah kesehatan raga. bila raga sehat, maka segala aktifitas demi tujuan positif dapat dilaksanakan. setelah itu baru mengurusi kesehatan jiwa. ketika dua substansi kehidupan itu (jiwa dan raga) sudah balance, maka mulailah untuk mengasah diri salah satunya dengan menjadi produktif.

Itulah pentingnya balance. Dalam hidup kita melakukan apapun harus seimbang. Jangan terlalu berlebihan, dan jangan juga terlalu kurang, karena apapun yang terlalu tidak akan baik. Jangan terlalu memaksakan diri, jangan juga terlalu memanjakan diri. Dalam hal ini, meningkatkan potensi dan menjaga kesehatan sama-sama penting, jadi menurutku kita tidak bisa memilih salah satu diantaranya. Kuncinya hanya mengatur waktu. Jika kita bisa mengatur waktu dengan baik antara belajar atau mengembangkan potensi dengan istirahat, berolahraga, atau refreshing, maka kedua hal tersebut dapat berjalan beriringan.