Pilih Mana, Pupuk Kimia atau Pupuk Organik?


Pupuk adalah bahan yang memiliki unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman agar tumbuh dengan sehat dan subur. Bahan material di dalam pupuk memberikan unsur hara yang tidak didapatkan secara maksimal oleh media tanam.
Pupuk secara umum dibedakan menjadi pupuk organik dan pupuk kimia atau buatan. Efektivitas penggunaan pupuk alami dapat menumbuhkan organisme tanah, dan hal ini baik bagi tanaman. Sedangkan pupuk kimia justru dapat membunuh mikroorganisme tanah, itulah mengapa pemakaian pupuk kimia dilakukan dengan jadwal tertentu agar tanaman mendapatkan nutrisinya.
Menurut Youdics, lebih baik menggunakan pupuk kimia atau organik jika dilihat dari dampaknya terhadap ekonomi dan lingkungan?

Bahan pupuk yang paling awal digunakan adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman, dan arang kayu. Pupuk kimia pertama kali ditemukan oleh Justus Von Leibig pada tahun 1840 seorang ahli kimia berkebangsaan Jerman. Menurut Leibig, tanaman memperoleh zat karbon dari udara dan beberapa unsur mineral (kalium, kalsium, sulfur, dan phosphor) dari dalam tanah. Pada tahun 1842 dimulai pembuatan pupuk superphosphat. Kemudian tahun 1884 berkembang teori-teori dasar untuk pembuatan pupuk amonia melalui penggabungan hidrogen dan nitrogen dari udara.

Perbedaan pupuk kimia dan pupuk organik

  1. Kandungan unsur hara

Pupuk organik memiliki kandungan nutrisi makro dan mikro yang lengkap, meskipun takarannya lebih sedikit dan komposisinya tidak pasti. Jadi, setiap pupuk organik mempunyai kandungan nutrisi dengan komposisi yang berbeda-beda.

Pupuk kimia hanya memiliki beberapa kandungan nutrisi tertentu, walaupun jumlah takarannya lebih banyak dan komposisinya pasti. Seperti pupuk urea yang mengandung banyak nitrogen dalam jumlah yang cukup, tapi tidak memiliki zat nutrisi lainnya.

  1. Penyerapan nutrisi atau zat hara

Kandungan nutrisi pada pupuk organik lebih sulit dicerna oleh tanaman karena masih tersimpan dalam ikatan yang kompleks. Namun, dalam jangka panjang, tanaman bisa dengan mudah menyerap nutrisi tersebut.

Kandungan nutrisi pada pupuk kimia bisa diserap langsung oleh tanaman. Namun di sisi lain, zat hara tersebut mudah hilang dari tanah karena erosi.

  1. Efek reaksi pada tanah dan tanaman

Pupuk alami memiliki efek reaksi yang lebih lambat pada tanaman, sehingga baik dan cocok untuk digunakan dalam jangka panjang. Karena sifatnya yang tahan lama, pupuk dapat menggemburkan tanah dan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air, maka kesuburan tanahnya pun tetap terjaga.

Pupuk sintetis berbahan kimia memiliki efek reaksi yang cepat pada tanaman, namun secara jangka panjang justru kurang baik bagi struktur tanah dan mengurangi kesuburan.

  1. Efektivitas penggunaan

Pemakaian pupuk organik memicu perkembangan organisme tanah. Tanah yang kaya akan organisme dapat memberikan nutrisi secara berkelanjutan karena aktivitas organisme tanah akan menguraikan sejumlah nutrisi penting bagi tanaman.

Sebaliknya, pemakaian pupuk kimia justru akan membunuh organisme tanah. Untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman, kuantitas atau jumlah takaran pupuk ditambahkan agar hasilnya tetap baik. Namun, hal ini akan berujung pada perusakan ekosistem.

  1. Manfaat dari sisi kesehatan

Pupuk organik lebih aman dan menyehatkan bagi manusia karena terdiri dari susunan bahan-bahan organik.

Pupuk kimia memiliki kandungan sintetis anorganik yang diduga kurang baik bagi kesehatan, jika diaplikasikan pada tanaman pangan secara berlebihan.

Dapat disimpulkan bahwa lebih baik menggunakan pupuk organik daripada pupuk kimia, karena untuk jangka panjang memberikan dampak baik bagi lingkungan dan makhluk hidup.

Referensi :
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/96072/Perlunya-Mengenal-Perbedaan-Pupuk-Organik-dan-Pupuk-Kimia/

Kalau aku, lebih prefer ke pupuk organik. Karena aku mikirnya lebih ke jangka panjang, sih.
Ya memang untuk efektivitasnya pupuk organik lebih lambat, tetapi untuk segi kesehatan tanah dan tanaman dalam jangka panjang lebih baik pupuk organik. Karena prinsipku ketika bercocok tanam itu aku sedang memberi makan ke bumi, jadi, aku berusaha untuk tidak membuatnya sakit dengan bahan-bahan kimia