Phil Knight - Investasi 50 dollar dari Ibu menjadi Nike Shoes

Nike adalah salah satu dari merk internasional paling besar dewasa ini. Para atlet nomer wahid banyak yang memakai alat alat dan pakaian buatan Nike, terutama sepatunya. Siapakah wajah dibalik suksesnya Nike? Dialah Phil Knight.

Bagi Phil, kegagalan berkali-kali, kemunduran dan halangan sudah seperti sarapan. Semua rintangan yang telah ia hadapi dan segala keluh kesahnya bisa dibaca di bukunya: Shoe Dog: A Memoir By The Creator of Nike. Di buku inilah Phil menceritakan bagaimana ide gila miliknya akhirnya membuahkan sukses.

Beranjak dewasa, Phil menghabiskan waktu berbulan-bulan mengembara dari negara satu ke negara lainnya. Perjalanannya inilah yang membentuk arah pandang dan takdir Phil sebagai seorang leader. Dengan mengalami berbagai kultur, tradisi, makanan, status, bahasa, tata krama, dll yang bermacam macam inilah maka seseorang bisa benar benar mengerti keadaan orang orang dalam jangkauan yang luas.

Pada suatu ketika, Phil menjadwalkan dirinya untuk pergi ke Jepang untuk berbincang dengan seorang pemilik pabrik sepatu lari bermerk Hanshin Tiger. Dia mengaku sebagai perwakilan dari perusahaan Blue Ribbon yang mendistribusikan barang barang olahraga, padahal perusahaan Blue Ribbon ini hanyalah bualannya. Dia merayu pemilik Hanshin Tiger tersebut agar menjual sepatunya kepada para atlet pelari Amerika. Sang direktur tertarik mendengar hal tersebut dan akhirnya Phil memesan satu paket sepatu pertamanya dengan uang yang ia pinjam dari ibunya.

Bisnis memang mirip dengan olahraga, karena mengatur aliran uang yang masuk dan berkembang benar benar sulit. Blue Ribbon sendiri seringkali kehabisan uang untuk modal akan tetapi juga selalu mendapatkan jalan untuk mengatasi situasi seperti itu. Pelajaran yang harus diperhatikan yaitu adalah untuk selalu memiliki rencana cadangan demi kelancaran memodali ide dan sourcing produk. Banyak pemodal undur diri untuk menyokong ide dari Phil karena mereka sudah lebih dulu menerima tawaran dari entrepreneur lainnya. Saat bank juga menolak tawaran Phil karena masalah akutansi, datanglah Nissho, sebuah firma investasi yang melihat visi dari ide Phil dan tertarik untuk berinvestasi pada ide gila nya.

“Like books, sports give people a sense of having lived other lives, of taking part in other people’s victories. And defeats.”
-Phil Knight-

Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kisah Phil Knight dalam bukunya tersebut. Salah satunya adalah memastikan bahwa kita hidup sesuai dengan yang kita mau. Saat di umur senja nanti, kita akan kembali mengingat kembali kenangan kenangan yang sudah kita lalui, maka dari itu pastikan agar waktu kita tidak terbuang percuma, habiskan waktu kita dengan orang orang yang kita sayangi dan melakukan hal-hal yang benar benar ingin kita lakukan. Itulah rahasia untuk hidup bahagia. Just do it

Sumber: SAINTIA