Permasalahan Apa Saja yang Dihadapi Saat Menuju Ketahanan Pangan?

download (5)

Kak saya ingin bertanya, kira-kira apa saja permasalahan yang akan dihadapi saat sedang menuju ketahanan pangan?

1 Like

Permasalahan yang dihadapi Indonesia untuk menuju ketahanan pangan adalah (Sitawai, dkk, 2019)

  1. Laju pertumbuhan yang cepat, penduduk Indonesia bertambah sebanyak 32,5 juta selama 10 tahun terakhir ini. Indonesia berada pada urutan ke 5 sebagai kontributor pertambahan penduduk di dunia. Berdasarkan perhitungan pada tahun 2045 penduduk Indonesia akan mencapai 400 jiwa. Hal ini akan menyebabkan kesulitan bagi negara untuk memenuhi kebutuhan pangannya.
  2. Konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian, laju pertumbuhan yang cepat memicu terjadinya konversi lahan pertanian menjadi non lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan penunjang lainnya selain pangan.
  3. Penurunan jumlah rumah tangga petani.
    Penurunan jumlah rumah tangga petani berdampak pada produktivitas serta keberlanjutan sektor petani di Indonesia. Pendapatan yang rendah, kondisi yang tidak menentu karena adanya perubahan iklim, serta harga komoditas yang tidak stabil membuat minta generasi muda menurun untuk berkecimbung di sektor pertanian.

Sitawati, Euis Elih Nurlaelih, Dewi Ratih Rizki Damaiyanti. 2019. Urban Farming untuk Ketahanan Pangan. Universitas Brawijaya Press: Malang.

1 Like

Permasalahan secara umum mengenai ketahanan pangan adalah jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan penduduk yang positif. Peningkatan permintaan pangan juga didorong oleh peningkatan pendapatan, kesadaran akan kesehatan dan pergeseran pola makan karena pengaruh globalisasi, serta ragam aktivitas masyarakat. Disisi lain ketersediaan sumber daya lahan semakin berkurang, karena tekanan penduduk serta persaingan pemanfaatan lahan antara sektor pangan dengan sektor non pangan. Secara spesifik, permasalahan sehubungan dengan ketahanan pangan adalah penyediaan, distribusi, dan konsumsi pangan.

  1. Penyediaan Pangan
    Penyediaan pangan melalui peningkatan produksi pangan dalam negeri dihadapkan pada masalah pokok yaitu semakin terbatas dan menurunnya kapasitas produksi. Secara rinci faktor penyebab terbatas dan menurunnya kapasitas produksi dapat dikelompokkan dalam faktor teknis dan sosial ekonomi sebagai berikut:
    • Faktor teknis:
      • Berkurangnya lahan pertanian karena alih lahan pertanian ke non pertanian, yang diperkirakan laju peningkatannya 1%/tahun.
      • Produktifitas pertanian yang relatif rendah dan tidak meningkat.
      • Teknologi produksi yang belum efektif dan efisien.
      • Infrastruktur pertanian (irigasi) yang tidak bertambah dan kemampuannya semakin menurun.
      • Tingginya proporsi kehilangan hasil pada penanganan pasca panen (10- 15%).
      • Kegagalan produksi karena faktor iklim yang berdampak pada musim kering dan banjir
    • Faktor sosial-ekonomi
      • Penyediaan sarana produksi yang belum sepenuhnya terjamin oleh pemerintah.
      • Sulitnya mencapai tingkat efisiensi yang tinggi dalam produksi pangan karena besarnya jumlah petani (21 juta rumah tangga tani) dengan lahan produksi yang semakin sempit dan terfragmentasi (laju 0,5 persen/ tahun).
      • Tidak adanya jaminan dan pengaturan harga produk pangan yang wajar dari pemerintah kecuali beras.
      • Tataniaga produk pangan yang belum pro petani termasuk kebijakan tarif impor yang melindungi kepentingan petani.
      • Terbatasnya devisa untuk impor pangan.
  2. Distribusi Pangan
    Distribusi pangan adalah kegiatan menya- lurkan bahan pangan dari point of production (petani produsen) kepada point of consum- ption (konsumen akhir). Permasalahan dalam distribusi pangan (Nainggolan, 2006):
    • Prasarana distribusi darat dan antar pulau yang diperlukan untuk menjangkau selu- ruh wilayah konsumen belum memadai, sehingga wilayah terpencil masih menga- lami keterbatasan pasokan pangan pada waktu-waktu tertentu.
    • Kelembagaan pemasaran belum mampu berperan, baik sebagai penyangga kestabilan distribusi maupun harga pangan.
    • Bervariasinya kemampuan produksi antar wilayah dan antar musim menuntut kecermatan dalam mengelola sistem distribusi pangan, agar pangan tersedia sepanjang waktu di seluruh wilayah konsumen.
    • Keamanan jalur distribusi dan adanya pungutan sepanjang jalur distribusi dan pemasaran, mengakibatkan biaya distri- busi yang tinggi pada berbagai produk pangan.
  3. Konsumsi Pangan
    Permasalahan mengenai konsumsi penduduk Indonesia adalah belum terpenuhinya kebutu- han pangan, karena belum tercukupinya konsumsi energi (meskipun konsumsi protein sudah mencukupi). Maka dari itu, diperlukan upaya untuk mendiversifikasikan konsumsi pangan dengan sumber karbohidrat non beras dan pangan sumber protein, menganekaragamkan kualitas konsumsi pangan dengan menurunkan konsumsi beras per kapita, selain mengembangkan industri dan bisnis pangan yang lebih beragam.
Referensi

Purwaningsih, Y. (2008). Ketahanan Pangan: Situasi, Permasalahan, Kebijakan, Dan Pemberdayaan Masyarakat. Universitas Sebelas Maret. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 9, No. 1

Suryana, A. (2014). Menuju Ketahanan Pangan Indonesia Berkelanjutan 2025: Tantangan Dan Penanganannya (Toward Sustainable Indonesian Food Security 2025: Challenges and Its Responses). Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian . Forum Penelitian Agro Ekonomi, Volume 32 No. 2,