Permainan tradsional apa yang tetap eksis hingga kini?

Setelah melalui tahap eleminasi oleh keadaan zaman, ternyata terdapat beberapa permainan tradisional yang masih dapat mempertahankan eksisitensinya. Apa saja ya kira-kira?

Permainan Anak Tradisional

  1. Permainan Petak Umpet
    Permainan tradisional yang masih eksis hingga sekarang salah satunya adalah petak umpet atau dalam bahasa Inggris hide and seek. Petak umpet ini cukup seru dilakukan oleh banyak orang. Cara bermainnya pun mudah, awalnya tentukan dulu siapa yang menjadi “kucing”. Kucing inilah yang nantinya bertugas sebagai orang yang mencari dan menemukan teman-teman yang bersembunyi. Penentuan kucing bisa dilakukan dengan hompimpah, ciripit, ataupun cara lainnya.

Setelah ditentukan, orang yang menjadi kucing harus menutup mata menghadap tembok atau pohon yang telah disepakati sebagai patokan. Saat kucing menutup mata, ia pun mulai menghitung waktu yang sudah disetujui dari awal, sementara anak-anak lainnya harus bersembunyi agar sebisa mungkin tidak ditemukan oleh kucing. Selanjutnya jika kucing sudah selesai menghitung, kucing harus mencari anak-anak yang bersembunyi tadi. Apabila kucing menemukan salah satu anak, kucing harus segera berlari menuju tembok/pohon yang menjadi patokan tadi dan menyentuhnya lebih awal dari anak yang ditemukan tadi. Jika kucing dapat menyentuh tempat patokan lebih awal maka yang menjadi kucing selanjutnya adalah anak yang ditemukan tadi. Begitu pula sebaliknya, jika ada anak yang bersembunyi lebih dulu menyentuh tempat patokan, maka selanjutnya kucing harus jaga kembali.

  1. Permainan Lompat Tali
    Permainan lompat tali ini cukup populer dan masih eksis lo hingga sekarang. Meski kebanyakan yang memainkan lompat tali adalah anak perempuan, tapi banyak juga kok anak laki-laki yang ikut memainkan ini. Karena pada dasarnya permainan lompat tali ini cukup mudah. Minimal harus ada 3 orang yang bermain tapi sebenarnya memang semakin banyak orang, semakin seru.

Cara bermainnya adalah dua anak memegang tali di kedua sisi, kemudian seorang lainnya yang bermain terlebih dahulu. Kemudian seorang yang bermain itu harus bisa melompat di level ketinggian yang bervariasi, mulai dari ketinggian terendah sampai tertinggi. Jika pada level ketinggian tertentu anak tidak mampu melewatinya, maka ia berganti sebagai pemegang tali.

  1. Permainan Kasti
    Kasti, ya permainan ini mirip sekali dengan softball dan sampai saat ini masih eksis. Pada dasarnya kasti dimainkan secara beregu, yakni ada 2 regu. Ada regu yang bermain atau regu pemukul dan ada regu yang berjaga atau regu lawan. Satu per satu anggota regu yang bermain, memukul bola tenis yang dilemparkan oleh regu lawan menggunakan kayu. Setelah bola terpukul, ia harus berlari menuju pos-pos dan jangan sampai terkena lemparan bola dari regu lawan. Jika terkena lemparan bola, maka regu tersebut harus berganti posisi menjadi regu yang berjaga.

  2. Permainan Layangan
    Nah kalau permainan yang satu ini masih sering ya kita jumpai. Biasanya anak-anak bermain layang-layang saat musim kemarau tiba-tiba. Layang-layang ada bermacam-macam bentuknya, begitu pula senar atau talinya. Sebuah bentuk kepuasaan tersendiri jika akhirnya mampu menerbangkan layang-layang.

  3. Permainan Engklek
    Engklek ini juga permainan tradisional yang cukup eksis hingga sekarang. Permainan engklek memang biasanya dimainkan lebih dari dua orang. Cara bermain engklek terbilang mudah. Pertama-tama siapkan terlebih dahulu gambar kotak-kotak di atas tanah/semen/tali setelah itu tiap anak melemparkan gaco (potongan keramik/genteng/batu/kayu) dimulai dari kotak pertama. Selanjutnya yang harus dilakukan adalah melompat ke kotak-kotak secara berurutan dan kembali mengambil gaco yang telah dilemparkan tadi. Begitu terus sampai akhirnya jika ada yang melakukan kesahan dalam melempar gaco di luar kotak ataupun engklek menyentuh garis, maka anak tersebut tidak bisa bermain selama satu putaran. Namun aturan bermain tersebut pun bisa berbeda-beda tiap daerah.