Perlukah Budaya kerja?

Dalam membangun sebuah startup, perlukah budaya kerja ditumbuhkan dari awal?
Ataukah budaya kerja ditumbuhkan hanya apabila startup yang kita jalankan telah sukses?
apa keuntungan dengan adanya budaya kerja tersebut?
bila ada mungkin bisa diberikan juga contoh budaya kerja dari perusahaan - perusahaan terkenal.
terima kasih

2 Likes

Budaya kerja pada sebuah perusahaan pada dasarnya merupakan sebuah pernyataan yang mengandung filosofis sebagai ikatan terhadap karyawan atas tuntutan perusahaan. Perusahaan tempat bekerja karyawan telah memformulasikan sebuah peraturan dan ketentuan yang harus dilaksanakan saat bekerja.

Dalam manajemen perusahaan, budaya kerja merupakan salah satu faktor pengaruh meningkatkan terhadap kinerja karyawan dalam suatu perusahaan. Dengan kata lain, meningkatkan kinerja kerja karyawan dapat tercipta dari budaya kerja yang baik serta ditunjang juga oleh kerja sama dengan karyawan yang lain.

Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi memerlukan sumber daya manusia untuk tujuan dan sasaran organisasi agar tercapai sesuai yang telah direncanakan. Oleh karena itu peranan budaya kerja bagi sumber daya manusia sangat penting dalam setiap aktivitas operasional organisasi sebagai satu harapan untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Budaya Kerja Pada Perusahaan

Pembakuan budaya kerja dapat sebagai suatu acuan bagi ketentuan atau peraturan yang berlaku pada perusahaan, dengan demikian para pemimpin dan karyawan akan terikat dengan visi dan misi perusahaan. Proses berjalannya pertauran tersebut, pada akhirnya akan menghasilkan pemimpin dan karyawan professional yang mempunyai integritas yang tinggi.

Pemilik perusahaan harus berusaha menciptakan kondisi budaya kerja yang kondusif dan dapat mendukung terciptanya kinerja yang baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja para karyawan di lingkungan perusahaan. Sikap karyawan yang tidak memegang budaya kerja dengan tidak melaksanakan tugas pokok dan kewajiban yang telah dibuat untuk karyawan dapat berakibat kurangnya pelayanan kepada pelanggan.

Kesadaran karyawan akan pentingnya budaya kerja harus terus disosialisasikan dab dilaksanakan setiap saat. Hal ini berhubungan dengan pengimplementasian budaya kerja terhadap kinerja karyawan yang sangat kompleks, karena mereka mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Kemampuan karyawan masih terbatas, sikap dan perilaku masih perlu ditingkatkan disamping itu perlu ada motivasi dari pimpinan, yang terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain : inisiatif individual, toleransi risiko, dan dukungan manajemen. Ketiga faktor tersebut mempunyai hubungan terhadap peningkatan kinerja karyawan.

Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan - Kanal Pengetahuan

dari kutipan tersebut menurut saya sangat perlu adanya budaya kerja sejak awal ditumbuhkan. mengingat masa awal merupakan masa yang paling penting untuk membangun image startup yang kita bangun. semoga membantu

1 Like

Setelah membaca pertanyaan anda, saya tertarik untuk mencari tentang budaya kerja dalam membangun startup, khususnya startup digital yang sedang digembar-gemborkan oleh pemerintah. Dan untuk membangun sebuah startup, PERLU adanya budaya kerja ditumbuhkan sejak awal startup itu dibangun. Kenapa?

Sebelum menjelaskan, saya akan memberikan pengertian tentang budaya kerja yang saya dapatkan dari internet. Budaya kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja (Sumber: Arti Definisi/Pengertian Budaya Kerja Dan Tujuan/Manfaat Penerapannya Pada Lingkungan Sekitar - ILMU PENGETAHUAN). Dari situ, saya mendapatkan kesimpulan bahwa budaya kerja harus tumbuh sejak kita mendirikan startup yang akan kita kembangkan, karena sebagai sebuah tim harus mempunyai visi dan misi yang sama untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tidak perlu menunggu sampai startup tersebut sukses, kita harus bangun dari awal karena dari awal yang baik akan menjadi akhir yang baik juga. Layaknya kita mendidik seorang anak, sejak ia masih kecil kita harus mendidik dengan kebiasaan yang baik dan bagaimana sifat yang baik, maka anak tersebut akan tumbuh menjadi anak yang berkepribadian yang baik pula. Tidak harus menunggu anak tersebut sudah besar, dan (mungkin) memiliki perilaku yang buruk, maka akan susah. betul tidak? :smile:

Dengan adanya budaya kerja yang ditumbuhkan sejak awal, jelas akan membawa keuntungan untuk tim startup tersebut. Sekali lagi, saya mendapat dari sumber di internet, menurut Roshni Mahtani, CEO dan Founder dari Tickled Media, berikut ini pengalaman beliau ketika menerapkan budaya kerja berdasarkan pengalaman pada startup yang beliau jalankan:

  1. Mendorong Terjadinya Interaksi atau Komunikasi, Baik Online Maupun Offline
  2. Update Perkembangan atau Progress Pekerjaan
  3. Atmosfer Suasana Kekeluargaan
  4. Mindset yang Mengacu Pada Kemajuan
    (Untuk lebih jelasnya, bisa membaca pada halaman web sumber informasi ini. Sumber: Mengenal Budaya Kerja yang Tepat untuk Startup, Seperti Apa itu?)

Jika ada salah kata dan informasi, saya mohon maaf. Mohon kawan-kawan yang bisa memperbaiki, silahkan reply aja. Terimakasih :sweat_smile:

2 Likes

Sya tertarik dengan jawaban anda mengenai “suasana kekeluargaan”. Apakah dengan adanya susana kekeluargaan dapat meningkatkan kinerja dari para pekerjanya? Bukankah dengan membesarkan budaya “kekeluargaan” malah akan membuat para pekerjanya menjadi “manja”?
Memang tidak kita pungkiri terdapat pula beberapa hal positif mengenai hal ini, namun bila kita lihat lebih jauh, bukankah ini seperti pedang bermata 2, dimana terdapat sisi positif maupun negatif dari hal ini? Bukankah dalam pekerjaan kita harus lebih mengutamakan “keprofesionalitasan” daripada “kekeluargaan” ?

Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerjaatau bekerja. (Gering, Supriyadi dan Triguno,2001).

Pada buku “Pedoman Pengembangan Budaya Kerja AparaturNegara”, yang diterbitkan oleh Kementrian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (2002), budaya kerja diartikan secara bervariasi dengan maksud yang sama. Beberapa pengertian dibawah ini disajikanbudaya kerja yang terdapat dalam keputusan tersebut.

Budaya kerja adalah cara pandang seseorang dalam memberi makna terhadap kerja. Dengan demikian, budaya kerja merupakan cara pandang seseorang terhadap bidang yang ditekuninya dan prinsip-prinsip moral yang dimiliki, yang menumbuhkan keyakinan yang kuat atas dasar nilai-nilai yang diyakini, memiliki semangat yang tinggi dan bersungguh-sungguh untuk mewujudkan prestasi terbaik.

Dalam buku “Pengembangan Budaya Kerja Departemen Agama” yang ditebitkan oleh Departemen Agama RI Inspektorat Jendral (2009)yang berhubungan dengan pengertian diatas menjelaskan bahwa secara sederhana, budaya kerja dapat juga berarti cara pandang atau cara seseorang memberikan makna terhadap kerja. Dengan demikian, budaya kerja aparatur Negara dapat dipahami sebagai cara pandang serta suasana hati yang menumbuhkan keyakinan yang kuat atas dasar nilai-nilai yang diyakininya, serta memiliki semangat yang tinggi dan bersungguh-sungguh untuk mewujudkan prestasi kerja terbaik.

Secara praktis dalam buku Pedoman Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Negara (2002 ) dapat dikatakan bahwa budaya kerja mengandung beberapa pengertian, yaitu :

  1. Pola nilai, sikap, tingkah laku, hasil karsa dan karya termasuk segala instrument, system kerja, teknologi dan bahasa yang digunakannya.
  2. Budaya berkaitan dengan persepsi terhadap nilai-nilai dan lingkungannya yang melahirkan makna dan pandangan hidup, yang akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku dalam bekerja.
  3. Budaya merupakan hasil dari pengalaman hidup, kebiasaan-kebiasaan,serta proses seleksi (menerima atau menolak) norma yang ada dalan cara berinteraksi social atau menempatkan dirinya di tengah-tengah lingkungan kerja tertentu.
  4. Dalam proses budaya terdapat saling mempengaruhi dan saling ketergantungan (interdepensi), baiksocial maupun lingkungan social.

Budaya kerja, merupakan sekumpulan pola perilaku yang melekat secara keseluruhan pada diri setiap individu dalam sebuah organisasi. Membangun budaya berarti juga meningkatkan dan mempertahankan sisi-sisi positif, serta berupaya membiasakan pola perilaku tertentu agar tercipta suatu bentuk baru yang lebih baik.Adapun pengertian budaya kerja

menurut Hadari Nawawi dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia menjelaskan bahwa: Budaya Kerja adalah kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang oleh pegawai dalam suatu organisasi, pelanggaraan terhadap kebiasaan ini memang tidak ada sangsi tegas, namun dari pelaku organisasi secara moral telah menyepakati bahwa kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan yang harus ditaati dalam rangka pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan (Hadari Nawawi, 2003).

Seminar KORPRI pada November (2001: 7) dalam buku Budaya Kerja Organisasi Pemerintahan, berkesimpulan bahwa:

  1. Budaya kerja adalah salah satu komponen kualitas manusia yang sangat melekat denganidentitas bangsa dan menjadi tolok ukur dasar dalam pembangunan.
  2. Budaya kerja dapat ikut menentukan integritas bangsa dan menjadi penyumbang utama dalam menjamin kesinambungan kehidupan bangsa.
  3. Budaya kerja sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai yang dimilikinya, terutama falsafah bangsa yang mampu mendorong prestasi kerja setinggi-tingginya.

Dari uraian di atas bahwa, budaya kerja merupakan perilaku yang dilakukan berulang-ulang oleh setiap individu dalam suatu organisasi dan telah menjadi kebiasaan dalam pelaksanaan pekerjaan.