Peringatan Kemerdekaan, Untuk Apa?

PicsArt_08-18-06.15.48

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dan tetap mempelajari sejarah dalam kehidupan sehari-harinya.

Baru saja kemarin, Peringatan Kemerdekaan diselenggarakan di seluruh negeri. Entah secara megah nan meriah seperti upacara yang dilaksanakan di istana negara. Ataupun sebatas perayan sederhana dan penuh pembatasan di balai desa.

Kemerdekaan telah diraih dari darah dan keringat para pejuang. Korbannya pun tidak sedikit. Ada yang harus gugur di medan perang dan ada juga yang menjadi cacat setelah ikut perang. Pahlawan yang tidak banyak dikenal masyarakat. Tidak banyak penulisan mengenai bagaimana kehidupan para pejuang yang cacat akibat peperangan dan cara mereka tetap berjuang setelah keadaan yang tidak lagi sama, tidak banyak yang menyorotnya. Sebaliknya, para cacat pejuang atau cacat veteran justru bersatu membeuk Ikatan Invaliden Indonesia pada 1946, karena besarnya keinginan untuk terus dan tetap berguna bagi bangsa dan negara.

Namun untuk apakah diselenggarakan peringatan ini? Benarkah masyarakat yang mengikuti sungguh memperingati dan mendoakan pahlawan yang gugur demi negeri? Ataukah banyak juga yang menganggap peringatan ini sebagai tradisi yang harus dipenuhi?

Bagaimana pula bentuk perayaan yang perlu dilakukan agar jiwa nasionalis masyarakat tergugah?

Referensi

Hati, R. C., & Martini, S. (2021). Organisasi Cacat Pejuang Kemerdekaan Indonesia: Dari Ikatan Invaliden Indonesia Hingga Korps Cacad Veteran (1946-1983). Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah , 10 (2), 82-97.