Peribahasa : Hati dan Pikiran

Peribahasa berikut ini akan menjelaskan tentang hati dan pikiran :

“Ikut hati mati, ikut rasa binasa.”

Artinya dalam hidup janganlah kita hanya menuruti isi hati kita saja, tetapi kita juga harus menyelaraskannya dengan pikiran kita. Karena ketika kita hanya mengikuti hati saja, kita akan mudah gagal.

Bagaimana menurut Anda?

source :
https://id.wikiquote.org/wiki/Ikut_hati_mati,_ikut_rasa_binasa

Dua hal yang berbeda. Akal dan Perasaan. Akal memilki ranah tersendiri begitu juga dengan perasaan yang dekat dengan hati, keyakinan. Masing-masing memilki alat ukur sendiri untuk mengukur sesuatu. Masing-masing memilki standard yang berbeda untuk satuan dan dimensinya untuk menilai sesuatu. Masing-masing tidak bisa dibohongi.

Banyak orang berkata bahwa barang siapa menginginkan kesuksesan maka gunakanlah hati dan pikiran secara seimbang. Dalam bersikap, bertutur kata, dan dalam mengambil keputusan hendaknya meminta pertimbangan dari akal maupun hati. Dengan pertimbangan akal maka keputusan tersebut juga tidak akan melanggar kebenaran akal, minimal akal kita sendiri.

Dengan menggunakan hati, keputusan tersebut tidak akan bertentangan dengan hati seseorang, minimal hati kita sendiri. Mengapa hal ini harus dilakukan? Masing masing akal dan hati secara umum mengetahui suatu kebenaran umum yang diakui bersama. Barangsiapa yang melanggar ketentuan akal dan hati maka ia adalah orang yang menentang akal atau hati.