Perhatikan tips berenang berikut agar tubuh anda bugar!


Tips Berenang Yang Benar dan Menyehatkan

Berenang memang menyehatkan. Tapi, jangan asal berenang karena justru bisa mendatangkan penyakit. Tidak hanya di kolam, berenang di pantai pun tetap memberikan manfaat serupa. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan.

Jika ingin mendapatkan hasil optimal dari olahraga ini dan terhindar dari recreational water illnesses (RWIs) maka lakukan cara berenang yang sehat dengan memperhatikan tips berikut :

  1. Sebelum berenang, agar tubuh tidak “kaget”, dianjurkan melakukan gerakan pemanasan untuk mencegah kram otot sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap dan juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh dan detak jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama 5 menit.
  2. Untuk pemanasan dapat dimulai dengan melakukan gerakan-gerakan ringan, seperti mengayunkan tangan dan kaki atau berjalan-jalan di sekitar kolam renang selama 10-15 menit. Lalu secara bertahap mulailah dengan satu putaran menyeberangi kolam, lalu istirahatlah selama 30 detik beberapa kali dan puncaknya berenang selama 20-40 menit tanpa henti. Setelah beberapa minggu, latihan bisa ditingkatkan. Sebaiknya, berganti-ganti gaya renang supaya semua otot terlatih.
  3. Hindari berenang di pantai setelah hujan deras. Hujan membawa polutan dari jalan, taman, dan pertanian, sebelum masih ke dalam sungai yang bermuara di laut. Karena itu, jumlah bakteri pasti meningkat sehingga berisiko menimbulkan penyakit. Sebaiknya, tunggu selama 1-3 hari sebelum berenang di pantai atau laut.

Tulis tips lain yang dapat kalian temukan dibawah ini!

  1. Hindari berenang di pantai setelah hujan deras. Hujan membawa polutan dari jalan, taman, dan pertanian, sebelum masih ke dalam sungai yang bermuara di laut. Karena itu, jumlah bakteri pasti meningkat sehingga berisiko menimbulkan penyakit. Sebaiknya, tunggu selama 1-3 hari sebelum berenang di pantai atau laut.

  2. Jangan berenang di air berbau, berwarna, dan tampak aneh, karena merupakan pertanda ada yang tidak beres dengan air tersebut.

  3. Ikuti petunjuk dalam papan pengumuman di pantai. Jika ada sesuatu yang kurang aman atau berisiko membahayakan kesehatan, pasti akan ada pengumuman di papan tersebut.

  4. Hindari meminum air laut dan kolam, atau membenamkan kepala, jika tidak yakin dengan kualitas airnya, misalnya mengandung bakteri atau alga yang membahayakan kesehatan.

  5. Jangan berenang jika memiliki luka terbuka atau infeksi karena bisa menyebar ke air dan orang lain yang berenang di tempat tersebut.

  6. Gunakan fasilitas toilet yang sepantasnya. Jangan membilas toilet dengan air sembarangan untuk menghindari risiko penyebaran kuman lewat air tidak bersih untuk membilas toilet. Jangan lupa cuci tangan dengan sabun setelah melakukan aktivitas di toilet untuk menghentikan persebaran kuman di air kolam atau pantai.

  7. Ajak anak untuk buang air di kamar mandi secara teratur, setiap 30-60 menit, sehingga mereka tidak menggunakan sembarang air untuk membersihkan diri. Atau agar anak tidak sembarangan buang air di kolam atau pantai tempat berenang.

  8. Jangan memaksakan berenang jika kondisi kesehatan kurang baik, terutama jika mengalami gejala gangguan perut, seperti diare dan mual. Atau, jangan berenang hingga 2 minggu setelah diare. Orang lain akan berisiko tertular bakteri penyakit ini. Ingatlah bahwa bakteri bisa hidup di air kolam hingga berhari-hari.

  9. Buang air besar dan sampah di tempat yang sudah disediakan. Jangan buang air besar atau mmbuang bekas popok sekali pakai di dekat tempat orang biasa berenang karena bisa menyebarkan peyakit. Gantilah popok anak di tempat yang sudah disediakan, jangan di dekat tempat berenang agar kuman dari popok yang kotor tidak menyebar ke air kolam atau pantai. Jangan lupa bersihkan anak dengan menggunakan sabun sebelum kembali berenang.

  10. Hindari berenang di air yang tenang, tanpa riak, dan hangat, atau di sebelah saluran air terjun, karena merupakan tempat yang paling cocok untuk perkembangbiakan bakteri, alga, dan amuba penyebab meningitis.

Referensi