Pergaulan bebas pada remaja, siapa yang salah ?


pergaulan bebas zaman sekarang sudah mulai seperti gaya hidup remaja pada umumnya. Seiring bertambahnya usia, berbagai pengalaman baru terus bertambah banyak remaja yang terjerumus pada pergaulan bebas

behavior

Kenakalan remaja erat kaitannya dengan konsep perilaku. Dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh organisme atau makhluk hidup. Perilaku dapat diartikan sebagai suatu respon atau reaksi individu terhadap rangsangan (stimulus) dari luar maupun dari dari dalam dirinya (Notoatmodjo, 2010). Respon ini terbagi menjadi dua macam sebagai berikut:

  • Bentuk pasif : merupakan respon internal yang terjadi dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat dilihat oleh orang lain, seperti berfikir, tanggapan, sikap batin dan pengetahuan. Bentuk pasif ini disebut juga perilaku terselubung (covert behavior)

  • Bentuk aktif : yaitu bila perilaku jelas dapat diobservasi secara langsung, berupa perilaku yang sudah terlihat dalam bentuk tindakan nyata (overt behavior)

Menurut Notoatmodjo (2010), faktor penentu atau determinan perilaku manusia sulit untuk dibatasi, karena perilaku merupakan resultansi dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal (lingkungan). Secara lebih rinci menurut Notoatmodjo (2010), perilaku merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan, seperti pengetahuan, keinginan, kehendak, minat, motivasi, persepsi, sikap, dsb. Namun dalam realitanya sulit dibedakan dan dideteksi gejala kejiwaan mana yang menentukan perilaku seseorang. Gejala-gejala kejiwaan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah faktor pengalaman, keyakinan, sarana fisik, sosio-budaya masyarakat dan sebagainya.

Green (2005) menyatakan bahwa bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku adalah sebagai berikut:

  • Predisposing factor (faktor predisposisi)
    Faktor pencetus timbulnya perilaku seperti pikiran dan motivasi untuk berperilaku yang meliputi pengetahuan, sikap, nilai dan persepsi.
  • Enabling factor (faktor pemungkin/pendukung)
    Faktor yang mendukung timbulnya perilaku sehingga motivasi atau pikiran menjadi kenyataan. Termasuk di dalamnya adalah lingkungan fisik dan sumber-sumber yang ada di masyarakat.

Berdasarkan teori Precede-Proceed yang dikembangkan oleh Lawrence Green dan Kreuser (2005) faktor yang berhubungan dengan perubahan perilaku seseorang karena adanya pengaruh faktor predisposisi, faktor pemudah, faktor penguat, genetik dan lingkungan. Faktor predisposisi (predisposing ) terdiri dari pengetahuan, sikap, tradisi, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, tingkat pendidikan, tingkat sosial, ekonomi dan sebagainya; faktor pemudah ( enabling factor ) terdiri dari lingkungan fisik dan fasilitas, serta faktor penguat ( reinforcing ) yang terdiri dari sikap dan perilaku petugas, dukungan keluarga dan dukungan masyarakat ( Notoatmodjo, 2007).