Peraturan makan Dine In 20 menit, Bagaimana tanggapan kalian?

meme_dine_in_20_menit

Demi memperlancarnya peraturan PPKM untuk mengatasi penyebaran virus Covid-19. Pemerintah Indonesia menciptakan peraturan baru yakni PPKM level 4 untuk memperbolehkan masyarakat Dine In atau makan ditempat makan selama 20 menit. Menurut Youdics sekalian bagaimana tanggapan kalian atas peraturan tersebut? Pro atau kontra lalu sebutkan juga alasannya ya! Yuk mari kita berdiskusi…

WKWKWK lucu sih membayangkan prakteknya. Bisa dikatakan disini pemerintah sebenarnya ingin mengambil jalan tengah. Bisnis jalan, Protokol juga masih berjalan. Namun tentunya hal ini butuh sistem yang kuat untuk menopangnya. Perlu pengawasan tentunya dari pemerintah agar program konyol ini dapat berjalan. Sulit memang membayangkan pihak pemilik mengusir pelanggan karena waktu makannya lewat dari 20 menit. Apakah diberikan timer ala-ala masterchef? Lucu juga sih kalau dipikir.

Banyak sekali kritik yang berdatangan akan aturan ini, namun coba kita ambil sisi positifnya. Sebagai pelanggan, kita tak perlu berdesak-desakkan. Ibaratkan suatu restoran hanya memiliki 8 slot tempat duduk yang perlu kita lakukan hanyalah menunggu beberapa menit sambil mesen kan bisa ya, sembari menunggu makanannya siap lalu kita mendapatkan tempat duduk kita. Kemudian kita makan dengan batas waktu yang ditentukan kalau tidak habis ya dibungkus. Pemilik restoran senang, karyawan senang, pelanggan senang, pemerintah senang, dan hanya virus yang tidak senang dengan hal itu karena tak ada adegan berdesakkan. Bisa dibilang pemerintah bisa menjadi penghibur yang baik disini. Oleh karenanya, mari kita dukung langkah pemerintah.

1 Like

Ini peraturan cukup bikin kontrofersi sih, soalnya kalau dilihat dari kebiasaan makan di restoran, setengah jam aja gak cukup. Karena biasanya nunggu makanan tersebut disiapkan gak bisa dalam waktu yang sebentar, belum makannya. Kalau menurtuku sih lebih baik take away, makannya bisa santai gak perlu buru-buru.

Pemerintah menerapkan aturan ini sebagai alternatif buat pedagang dan pengusaha makanan untuk meningkatkan pendapatan dan kegiatan ekonomi di sektor kuliner yang anjlok sekitar 70-90%. Buat konsumen, khususnya di Indonesia rasanya makan di tempat makan langsung setidaknya butuh 1 jam untuk makan karena memiliki kebiasaan untuk berbincang lama. Tapi selain jadi masalah buat para konsumen, pengusaha atau pedagang juga mendapat pekerjaan baru karena harus mempersiapkan makanan dalam waktu yang cepat dan sigap. Jadi menurutku peraturan ini masih ada celah untuk diterapkan pada masyarakat.

Sependapat dengan teman teman, peraturan dine in 20 menit ini cukup banyak menyorot khalayak. Jika dilihat lagi, tentu ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, juga merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi angka penyebaran covid di Indonesia. Tapi, seperti yang kita tahu, warteg atau rumah makan itu sangat banyak, bahkan disetiap sudut selalu ada. Lalu bagaimana jika masyarakat banyak yang memilih dine in sehingga pasti menimbulkan kerumunan? Lalu bagaimana cara pemilik usaha untuk membatasi waktu makan selama 20 menit? Di balik pertanyaan ini, langkah pemerintah dalam membuat peraturan tentunya tidak sembarang, dan sudah memiliki pertimbangan yang cukup. Sehingga, sebagai warga negara yang baik,hendaknya kita mematuhi aturan itu untuk kepentingan bersama. Dan sebagai konsumen yang baik, kita bisa memperkirakan sendiri plus dan minus ketika akan membeli makanan, baik dine in maupun take away

Peraturan dine in seperti ini dilaksanakan karena niat dari pemerintah pasti bagus sekali, karena untuk menutup penyebaran virus covid-19. Dan jika dipikir untuk memaksakan keputusan utk hanya membukus juga sulit, karena ada beberapa orang yang terpaksa utk dine in, sehingga keputusan ini ada benarnya juga.

Tetapi menurut saya jika diberi jangka waktu seperti itu kayaknya menimbulkan keterburu-buruan dalam menyantap makanannya bahkan sudah ada beberapa meme yang membicarakannya :grinning_face_with_smiling_eyes: , mungkin lebih baik peraturan ini dikembalikan kepada pemilik warung itu sendiri.

Jika pelanggan sudah selesai makan supaya bisa meninggalkan tempat jangan nongkrong dulu atau sekedar duduk untuk menurunkan makanan, tapi supaya cepat meninggalkan warung makan. Mungkin ini sedikit fleksible, tapi dengan dibatasi waktu juga ndk pp supaya kesannya tegas, cuma jadinya pada munculan meme :grin:

Boleh sih 20 menit cukup buat makan kalau dine in dan tetap jaga jarak antar pelanggan. Tapi dalam penerapan di kehidupan sehari-hari sih kayaknya ga mungkin deh, bisa dirasakan sendiri ketika bermain warnet satu jam aja kerasa cepet, kalau makan dine in pun tiap orang berbeda beda, ada yang makannya cepet, ada yang lama, ada yang lama banget karena sariawan atau hal lain. Jadi menurutku lebih baik seperti biasanya saja, setelah selesai makan dan minum segera meninggalkan tempat agar dapat dipakai oleh pelanggan lain atau mengurangi kerumunan, yang penting jaga jarak aman. Tetapi kalau memang diterapkan ya berfikir positif dan nikmatin aja.

sepertinya sulit untuk dilakukan. setiap orang memiliki waktu makan yang berbeda-beda, ada yang makannya cepat, namun ada juga orang yang makannya lambat. menurut saya lebih baik jika makan diluar rumah alangkah baiknya jika dibungkus saja dan makan dirumah. menurut saya itu jauh lebih nyaman dan kita dapat menikmati makanan tanpa terburu-buru

Menurut opini pribadi saya, kurang efektif.

Penerapan kebijakan baru ini memang memiliki niat yang baik, yaitu untuk membantu menggerakkan roda perekonomian terutama bagi para penjual makanan. Selama PPKM kemarin yang lebih ketat kan mereka dibatasi hanya boleh take away atau bahkan di beberapa tempat, tidak boleh buka sama sekali.

Bagi saya ini mengundang beberapa pertanyaan yang, bagaimana ya, agak lucu.

  1. Siapa yang akan menghitung waktu 20 menit orang-orang yang makan disana?
  2. Bagaimana caranya memastikan mereka benar-benar makan tidak lebih dari 20 menit?
  3. Apakah sanksi yang diterapkan jika ketahuan lebih dari 20 menit?
  4. Bukankah penularan virus corona bisa terjadi kurang dari 20 menit? ketika sedang makan dan membuka masker, saat itulah resiko pemaparan tinggi. Tak perlu menunggu 20 menit.
  5. Bila mereka benar-benar makan selama 20 menit namun posisi duduk berdekatan, bukankah percuma? (terkait dengan poin 4)

Biar bagaimanapun, sesaat setelah kita membuka masker, disitulah resiko terpapar dimulai seketika.

2 Likes

Nah, setuju nih dengan pendapat bro @nichobisma. Saya rasa aturan tersebut terkesan setengah setengah. Semua yang dipaparkan juga memang benar adanya. Saya rasa akan lebih efektif bila aturan itu seperti awal, just take away, no dine in. Karena kan tidak mungkin aja COVID-19 menyebar setelah menit ke 21 kan, COVID-19 menyebar sesegera mungkin tanpa kenal waktu, tanpa kenal siapa, tanpa kenal siang atau malam. Adanya izin dine in atau tidak juga tidak merubah apapun, selama usaha kuliner yang dilakukan berjalan saya rasa tike away, dine in tidak mempengaruhi apapun. Kalau dibilang omset turun, sejak awal penyebaran COVID-19 ya memang omset pasti turun, tidak akan sama dengan keadaan normal. Intinya, pemerintah harusnya tegas dalam membuat peraturan dan sebagai warga negara yang baik harus mematuhinya agar kondisi yang terjadi bisa segera terkendali.

1 Like

Ya peraturannya bagus sih untuk mengurangi penyebaran COVID-19 dan tetap membantu jualan masyarakat tapi menurut aku ga masuk akal sih peraturan makan dine in 20 menit ini. Lebih baik pemerintah mengeluarkan peraturan untuk take away atau dibungkus saja, karena pastinya setiap orang mempunyai lama waktu makan yang berbeda. Terlebih kalau dikejar waktu 20 menit begitu orang tidak akan menikmati makanannya dan yang ada bisa keselek.