Penyemprotan Disinfektan di Jalan, Efektif atau tidak?

tekan-penyebaran-covid19-baja-perindo-lakukan-penyemprotan-disinfektan-ratusan-rumah-di-bekasi-fla

  Seiring melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia satu bulan terakhir, banyak upaya yang dilakukan untuk membasmi virus corona. Salah satunya adalah menyemprotkan disinfektan di sepanjang jalan atau tempat-tempat terbuka. Menyemprotkan disinfektan telah dilakukan di berbagai tempat di indonesia. Namun penyemprotan disinfektan masih menjadi perdebatan. Ada yang berpendapat bahwa disinfektan efektif membunuh COVID-19. Ada juga yang berpendapat bahwa penyemprotan disinfektan tidak efektif malah membuang-buang waktu dan anggaran, dan ada juga yang berpendapat bahwa penyemprotan disinfektan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia

  Menrut Youdics, penyemprotan disinfektan dijalan dan di tempat terbuka ini efektif atau tidak?

1 Like

Sebenarnya aku sudah punya pemikiran tidak setuju dengan kegiatan penyemprotan disinfektan di jalan atau di berbagai tempat umum karena saat aku melihat pelaksanaannya itu cenderung acak atau asal semprot saja. Menurutku kegiatan seperti ini memang ada peluang untuk membunuh virus yang mungkin menempel di tempat-tempat tertentu, tapi tidak sebanding dengan jumlah usaha, waktu, dan volume disinfektan yang disemprotkan.

Menurut epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo dalam Dzulfaroh (2021), menyemprot disinfektan di jalan raya hanya buang-buang uang saja karena orang-orang tidak berkontak fisik dengan jalan raya. Menurutnya, disinfektan hakikatnya untuk mencegah penyebaran Covid-19 melalui droplet atau tetesan sedangkan droplet keluar dari tubuh manusia lewat batuk, bersin, dan sebagainya. Lalu, droplet bisa menempel di berbagai tempat. Oleh karena itu, ia lebih setuju pencegahan itu dilakukan dengan membersihkan benda-benda yang sering disentuh manusia, seperti gagang pintu, tombol lift, dan sebagainya.

Kebijakan penyemprotan di jalan-jalan juga disorot hingga media luar negeri dan pakar pandemi Amerika Serikat (AS) dr. Faheem Younus. Menurut dr. Faheem Younus dalam Mawardi (2021), penyemprotan disinfektan di jalan bersifat sia-sia karena membuang energi dan uang. Lebih parahnya lagi, organisasi kesehatan dunia WHO menganggap penyemprotan disinfektan di jalan adalah tindakan yang tidak ada gunanya. Kepala Jaringan Wabah dan Tanggap Darurat Global WHO, Dale Fisher dalam Mawardi (2021) mengatakan, “Yang jelas, itu adalah hal yang tidak kami rekomendasikan. Kami tidak percaya orang-orang tertular virus dari permukaan tanah (jalanan, red).”

Berdasarkan ungkapan para pakar dalam negeri, luar negeri, bahkan hingga WHO tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa penyemprotan disinfektan di jalan adalah kegiatan yang tidak efektif karena cenderung acak dan tidak tepat sasaran. Penyemprotan disinfektan sebaiknya rutin dilakukan di titik yang sering tersentuh kulit manusia.

Sumber

Dzulfaroh, A. N. (2021, 10 Juli). Ramai Penyemprotan Disinfektan di Jalan Raya, Epidemiolog: Tidak Efektif. Diakses pada 19 Agustus 2021, dari Ramai Penyemprotan Disinfektan di Jalan Raya, Epidemiolog: Tidak Efektif Halaman all - Kompas.com.

Mawardi, I. (2021, 8 Juli). Pro-Kontra Semprot Disinfektan di Jalan yang Disebut Pakar AS Sia-sia. Diakses pada 19 Agustus 2021, dari Pro-Kontra Semprot Disinfektan di Jalan yang Disebut Pakar AS Sia-sia.

Sebenarnya memang benar bahwa disinfektan efektif membunuh kuman, bakteri atau bahkan virus. Tapi… kalau disemprotkan di jalan, menurutku menjaid tidak efektif. Karena selain tingkat efektivitasnya kecil, kegiatan ini juga hanya buang-buang waktu, uang dan energi, penyemprotan ini juga menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Desinfeksi permukaan TIDAK diperlukan di jalan dan ruang terbuka. Rumah sakit dan kamar dengan pasien COVID adalah cerita lain. Diperkuat pendapat dari Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Bayu Satria Wiratama mengungkapkan bahwa virus itu saat terkena sinar matahari akan cepat mati. Jadi sebaiknya, menurutnya penyemprotan atau disinfeksi dilakukan di dalam ruangan, seperti ATM, bioskop, meja, tempat duduk dan sekitarnya.