Penyebab hutan gundul akibat ulah manusia, apa saja?

penyebab hutan gundul
Dampak akibat hutan gundul tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di dekat hutan gundul tersebut, namun dampak buruk dari hutan gundul bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Apa saja penyebab hutan gundul akibat ulah manusia?

  • Faktor ekonomi masyarakat

Tidak bisa dipungkiri bahwa hasil komoditi hutan memberi pundi-pundi rupiah nan cukup besar. Dengan dalih tersebut, banyak masyarakat nan memiliki pemahaman kurang, rela mengeruk semua hasil hutan tanpa mempertimbangkan dampak selanjutnya. Misalnya saja, ekspansi hutan buat penanaman kelapa sawit nan harus dilakukan dengan membuka huma gambut.

Di sisi lain, kesejahteraan masyarakat nan mengambil sumber daya hutan tersebut memang meningkat, tetapi dampaknya seluruh global ikut merasakan. Fungsi hutan menjadi tidak ubahnya seperti huma pertambangan nan bisa terus dikeruk. Padahal buat memulihkan kondisi hutan seperti semula dibutuhkan waktu nan tak singkat.

  • Pengalihfungsian hutan menjadi loka tinggal

Penyebab hutan gundul nan lain ialah sebab pengalihfungsian hutan. Fungsi hutan nan seharusnya menampung majemuk jenis pohon buat menyimpan persediaan air dan loka resapan menjadi hilang. Semakin bertambahnya jumlah penduduk, peluang buat mengubah hutan menjadi loka tinggal semakin besar. Banyak pepohonan di hutan nan ditebang buat membuat rumah dan memenuhi kebutuhan manusia nan lain.

  • Kebakaran hutan

Kebakaran hutan bisa terjadi sebab ulah manusia dan alam. Faktor alam nan biasanya menyebabkan kebakaran hutan ialah sambaran petir. Di televisi kerap kita temukan warta nan membahas kebakaran hutan hingga menimbulkan polusi sampai negara tetangga. Tentunya kebakaran ini bukan hal remeh nan dapat disepelekan sebab kebakaran pada suatu hutan sangat cepat menjalar sehingga mampu ‘membunuh’ banyak pohon. Beberapa contoh kasus kebakaran hutan nan pernah terjadi di Indonesia ialah kebakaran hutan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

  • Penebangan hutan secara liar

Penebangan liar turut memengaruhi deforestasi. Banyak orang nan kurang mengerti prinsip tebang pilih. Semua pohon, baik nan masih muda ikut ditebang. Padahal, pohon nan masih muda tersebut bisa tumbuh besar jika dibiarkan dan bisa memberikan kontribusi besar bagi ekosistem hutan. Penebangan seharusnya dilakukan pada pohon nan memang sudah cukup tua buat memberikan kesempatan hayati bagi pohon muda buat tumbuh.

  • Kebutuhan masyarakat

Tingginya kebutuhan akan kertas juga mempengaruhi penebangan pohon. Industri pabrik kertas menggunakan kayu sebagai bahan standar utama, sedangkan jika kebutuhan kertas terus meningkat, akan ada semakin banyak pohon nan ditebang dan hutan akan semakin gundul. Diperlukan pencerahan masyarakat buat melakungan gerakan penghematan kertas, seperti menggunakan kertas daur ulang . Di beberapa loka sudah diterapkan gerakan meminimalisasi penggunaan kertas seperti dengan mengumpulkan tugas dalam bentuk file.

  • Teknologi nan semakin maju

Jaman dulu, sekalipun penebangan pohon sudah dilakukan, namun sebab menggunakan peralatan nan sederhana, dampaknya tak seekstrem saat ini dimana teknologi nan digunakan buat menebang pohon sudah canggih. Bukan suatu masalah jika harus menebang pohon dengan diameter beberapa meter, sedangkan jika dibandingkan jaman dulu, tentu orang-orang merasa kesulitan jika harus melakukannya dengan kapak. Kemajuan teknologi semacam inilah nan jika disalahgunakan akan menimbulkan kerusakan bagi lingkungan.

  • Pembukaan huma buat perkebunan

Proses pembukaan huma baru buat perkebunan pada hutan membutuhkan wilayah nan luas dan harus dilakukan dengan memusnahkan pohon nan mengganggu. Seringkali orang tak berpikir panjang dan menginginkan cara praktis, sehingga buat menghilangkan pohon tersebut dilakukan pembakaran hutan. Akibatnya, kayu dari pohon nan seharusnya dapat dimanfaatkan menjadi terbakar. Parahnya, pohon nan masih muda juga akan turut terbakar.

https://www.binasyifa.com/999/85/26/penyebab-hutan-gundul.htm