Penyakit apa saja yang terdapat pada ikan Palmas atau Polypterus ?

Ikan palmas atau ikan naga (Polypterus senegalus senegalus Cuvier, 1829) merupakan ikan hias air tawar yang berasal dari Afrika. Ikan tersebut merupakan salah satu ikan primitif yang masih bertahan hidup hingga sekarang. Keunikan ikan tersebut terlihat dari bentuk tubuh yang silindris, sirip dada yang menyerupai kipas (fan-like pectoral fins), sirip punggung yang menyerupai layar, dan memiliki insang eksternal sampai tahap benih.

Penyakit apa saja yang terdapat pada ikan Palmas atau Polypterus ?

1. Penyakit bintik putih

Penyebab penyakitnya adalah parasit Ichthyophthirius multifiliis. Penyakit ini sering disebut dengan penyakit “White spot”. Gejala fisik yang ditunjukkan adalah adanya bintik putih baik pada kulit, sirip, mata dan insang. Biasanya sering terjadi pada ikan yang ukuran kecil. Kasus infeksinya lebih sering pada kondisi ikan dengan populasi kepadatan akuarium yang tinggi, dengan suhu air rendah (dibawah 25°C).

Penanggulangan parasit ini yaitu dengan cara mempertahankan kondisi air dalam keadaan yang optimal antara lain cukup oksigen, mengurangi kepadatan/populasi serta mempertahankan suhu air >25°C. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara merendam ikan yang terinfeksi dalam suatu wadah pada larutan campuram formalin 25 ml/m3 air dan malachite green oxalat 0.15 g/m3 air selama 24 jam.

2. Penyakit Trichodiniasis

Penyakit ini disebabkan oleh Trichodina sp. Parasit ini banyak menjangkit pada ikan ukuran benih terutama apabila ikan berada dalam keadaan stress yang diakibatkan oleh kepadatan populasi terlalu tinggi, penanganan yang kurang sempurna, pemberian pakan yang kurang tepat baik mutu maupun jumlahnya terutama pada keadaan temperatur air yang cenderung rendah. Gejala yang ditunjukkannya adalah ikan yang terinfeksi biasanya menggosok-gosokan badannya pada dasar atau dinding akuarium atau kolam.

Penanggulangan penyakit dapat dilakukan dengan cara pencegahan yaitu dengan penanganan yang sempurna, penerapan sanitasi wadah, air serta manajemen budidaya yang sempurna. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara perendaman dalam larutan formalin 25 ml/m3 air selama 24 jam, atau Acriflavin dengan dosis 3 mg/l air selama 15 sampai 30 menit yang dilakukan dalam bak atau wadah penampung.

3. Penyakit Tetrahymena

Penyakit ini disebabkan oleh Tetrahymena pyriformis. Parasit dapat menginfeksi kulit dan sirip. Organisme penyebab penyakit tersebut jika dilihat menggunakan mikroskop berbentuk seperti buah pear. Gejala biasanya ikan yang terinfeksi mengosok-gosokkan tubuhnya pada dasar atau dinding bak, serta mengibas-ibaskan siripnya. Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan Acriflavin 3 mg/l air dengan cara perendaman selama 15 – 30 menit.

4. Penyakit Costiasis

Penyebabnya adalah Costia necatrix, merupakan parasit yang mempunyai bulu cambuk sebagai alat pergerakannya, jika dilihat menggunakan mikroskop bentuknya akan terlihat seperti kacang kedelai. Gejala yang ditunjukkannya ikan yang terinfeksi yaitu terlihat lebih kusam dan pucat dan ikan akan mengalami pendarahan dan luka pada kulit.

Sumber