Penyakit apa saja yang sering terjadi pada kucing anggora ?

Kucing Angora Turki

Kucing Angora Turki merupakan ras kuno yang sangat disayangi oleh para sultan Turki karena memiliki bulu panjang yang berwarna putih murni. Pada tahun 1800-an, ras murni Angora Turki di Eropa dan Amerika Utara punah karena perkawinan silang. Tapi sejak tahun 1917, pemerintah Turki mengembangbiakkan keturunan murni ras Angora Turki di kebun binatang Ankara. Hingga kini, kucing Angora Turki masih banyak dicari dan dijadikan sebagai hewan peliharaan di rumah.

Penyakit apa saja yang sering terjadi pada kucing anggora ?

  1. Tuli Genetik
    Ketulian merupakan penyakit umum pada kucing Angora Turki, namun semua kucing putih dengan mata biru rentan terhadap masalah ini. Angora dengan satu mata biru dan satu mata hijau atau kuning juga bisa kehilangan pendengaran. Singkatnya, kondisi ini lebih sering terjadi bila salah satu matanya berwarna biru. Seekor kucing yang mengalami gangguan pendengaran akan beradaptasi dengan belajar mengintrepetasikan getaran bukan suara. Kucing yang mengalami gangguan pendengaran juga belajar lebih mengandalkan indra penglihatan serta penciuman mereka.

  2. Limfoma
    Lymphosarcoma atau limfoma adalah kanker yang melibatkan darah dan sistem limfatik kucing, bagian yang penting bagi sistem kekebalan tubuh hewan. Jaringan getah bening di limpa, saluran pencernaan, hati, kulit, dan kelenjar getah bening dapat terpengaruh. Gejala limfoma meliputi batuk, gangguan pernapasan, muntah, diare atau sembelit, kelemahan dan/atau kehilangan nafsu makan. Terdapat darah pada tinja atau urin serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher bisa juga terlihat. Kucing yang tinggal di rumah yang sering terpapar asap rokok juga rentan terhadap penyakit ini.

  3. Hypertropic Cardiomyopathy
    Feline hypertropic cardiomyopathy, atau HMC, adalah penyakit jantung genetik yang menyebabkan bagian otot jantung mengeras, sehingga mengganggu kemampuan otot jantung untuk berdenyut. Gejala yang mungkin muncul termasuk kurangnya nafsu makan, penurunan berat badan, tersedak atau batuk, lesu, serta masalah pernapasan. Bila sudah dalam tahap stadium lanjut, penyakit ini ditandai dengan nasal discharge atau napas dangkal yang terengah-engah dengan mulut terbuka, dan gusi berwarna pucat. Gejala lain yang serius adalah terjadinya kelumpuhan mendadak kaki belakang, yang menunjukkan adanya gumpalan darah di punggung. Kucing yang mengalami penyakit ini bisa bertahan selama dua tahun meskipun prognosisnya buruk.

  4. Ataksia
    Ataksia merupakan penyakit neuromuskuler mematikan yang diketahui hanya memengaruhi anak kucing Angora Turki. Gejala ataksia mulai muncul sekitar usia empat minggu yang ditandai dengan tremor dan tidak bisa berdiri dengan tegak, dan bisa cepat berkembang menjadi hilangnya kontrol otot sadar. Ada tiga bentuk ataksia, yaitu ataksia cerebellar, ataksia vestibular, dan ataksia sensoris.

  5. Luxating Patella
    Luxating patella disebabkan oleh malformasi tulang sendi lutut, sehingga tempurung lutut bergerak masuk dan keluar dari posisinya. Luxating patella merupakan penyakit bawaan khas kucing Angora Turki. Pada kasus yang parah, tempurung lutut mungkin secara permanen keluar dari sendi.