Penyakit apa saja yang menyerang burung cucak rowo dan bagaimana penanganannya ?
Jenis penyakit yang sering diderita burung cucak rawa adalah diare, feses berwarna putih, feses berwarna hijau, flu, dan seperti lumpuh.
Tabel Riwayat penyakit yang pernah diderita cucak rawa di MBOF
Jenis penyakit | Gejala | Keterangan |
---|---|---|
Diare | Feses cair, tidak kompak | Piyik dan anakan |
Feses berwarna putih | Feses cair, encer, berlendir, dan berwarna putih | Piyik, anakan, indukan |
Feses berwarna hijau | Feses cair, encer, dan berwarna hijau | Piyik, anakan, indukan |
Flu | Paruh dan hidungnya berair, terdengar suara seperi bersin-bersin | Piyik, anakan, indukan |
Seperti lumpuh | Lemas, tidak dapat berdiri tegak | Piyik dan anakan |
Semua jenis penyakit dapat diobati dengan hanya satu macam obat, yakni tonic treasur . Cara pemberian obat pada anakan/piyik cucak rawa yakni dengan dihaluskan terlebih dahulu kemudian dicampurkan kedalam minum, sedangkan pada indukan cucakrawa obat langsung dimasukkan ke dalam paruh cucak rawa setelah dihancurkan terlebih dahulu. Suplemen makanan yang diberikan pada piyik dan anakan cucak rawa, yakni scott’s emulsion dan minyak ikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan piyik dan anakan cucak rawa. Induk cucak rawa diberikan vitamin yakni canary post agar menghasilkan telur yang berkualitas baik.
Bentuk perawatan cucak rawa lainnya adalah dengan cara memandikannya atau menyediakan tempat untuk mandi. Sudrajad (1999) menjelaskan bahwa cucak rawa pada habitat alaminya di alam memiliki kegemaran untuk mandi, oleh sebab itu pengelola penangkaran harus memandikannya. Menurut Sudrajad (1999) bahwa waktu yang tepat memandikan cucak rawa pagi hari, yakni pukul 08.00-10.00.
Perawatan pasca susut bulu
Susut bulu (moulting) pada cucak rawa di MBOF bukan merupakan penyakit, namun peristiwa alami yang terjadi untuk regenerasi bulu sayap kanan atau kirinya. Menurut Karso (1996) moulting pada cucak rawa terjadi pasca perkawinan. Menurut Jarulis et al. (2013) moulting family pycnonotidae terjadi pada bulu sayap primer, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Gambar Topografi sayap burung
(Sumber: Ginn dan Melville (1983) dalam Jarulis et al . (2013))
Cucak rawa yang mengalami susut bulu (moulting) tidak diberikan perlakuan khusus oleh pengelola. Hal ini dikarenakan bahwa bulu yang susut hanya 1-2 buah, tidak seperti burung lainnya yang mengalami penyusutan bulu dalam jumlah yang besar selama kurun waktu 3-4 bulan.