Penyakit apa saja yang dapat menyerang jika kekurangan zat besi?

Kekurangan zat besi bukanlah hal yang dapat diremehkan, kerana zat besi merupakan mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Penyakit apasaja yang dapat menyerang ketika kekurangan zat besi?

Kekurangan zat besi adalah kondisi gangguan kesehatan yang akan menjadikanmu kekurangan sel darah merah. Akibatnya, kamu bisa mengalami anemia. Bahasa kerennya, anemia defisiensi besi. Dari sini bisa dilihat betapa pentingnya peran zat besi bagi tubuh.

Zat besi adalah nutrisi penting yang menjadi bagian dari hemoglobin dan bila asupannya kurang, maka akan ada sejumlah akibat buruk yang dapat dialami oleh seseorang. Berikut adalah akibat dan tanda seseorang yang seharusnya membutuhkan zat besi lebih.

  1. Kurang Darah
    Ketika seseorang melakukan aksi donor darah atau mengalami pendarahan hebat di waktu tertentu, hal ini dapat menjadi akibat dari kurangnya asupan zat besi. Saat datang bulan, wanita yang kerap merasa pusing juga bisa dikarenakan kurang mendapat zat besi sehingga mendapat anemia.
  2. Suasana Hati Mudah Berubah
    Kekurangan zat besi rupanya juga dapat berimbas pada suasana hati yang bisa dengan mudah berubah-ubah. Bahkan suasana hati seseorang yang kurang asupan zat besi juga bisa menjadi terlalu sensitif yang kalau dibiarkan maka akan memicu depresi.
  3. Kaki Gemetaran
    Asupan zat besi di dalam tubuh yang kurang akan menyebabkan peredaran darah tidak lancar yang biasanya akan menyerang bagian kaki. Jadi, bila kaki terasa gemetaran dan terasa agak kaku, maka itu tandanya Anda kekurangan zat besi.
  4. Menopause Dini
    Jika tidak memperoleh asupan zat besi yang cukup, maka seorang wanita yang masuk masa pre-menopause akan mengalami menopause dini. Sederhana saja, hal ini disebabkan oleh fungsi hormon wanita yang dipengaruhi oleh zat besi.
  5. Rambut Mengalami Kerontokan
    Agar tetap kuat, rambut pun membutuhkan nutrisi berupa zat besi sehingga kesehatannya tetap terjaga. Maka, ketika tubuh mendapatkan asupan zat besi yang kurang, kerontokan pun akan terjadi pada rambut.
  6. Anemia.
    Kekurangan zat besi dapat menyebabkan tubuh kesulitan memproduksi sel darah merah. Hal ini dipicu karena zat besi merupakan salah satu komponen utama pembentuk hemoglobin. Anemia ringan pada dasarnya bukan penyakit berbahaya tetapi jika masuk tahap kronis bisa menyebabkan tubuh kehilangan kemampuan untuk melawan penyakit. Beberapa gejala anemia diantaranya seperti pusing, mudah lelah, pucat dan rambut rontok.
  7. Mempengaruhi tumbuh kembang bayi.
    Sebuah studi di University of Michigan menemukan bahwa bayi yang mengalami kekurangan zat besi akan tumbuh dengan keterampilan motorik yang lebih rendah, hal ini termasuk rendahnya kemampuan mereka dalam berfikir. Sedangkan bagi wanita hamil, kekurangan zat besi dapat menyebabkan kelahiran prematur dan berat badan bayi rendah. Jadi bagi ibu hamil sangat ditekankan untuk memenuhi kebutuhan zat besi dari makanan atau suplemen.
  8. Obesitas.
    Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kekurangan nutrisi tertentu seperti zat besi mungkin berkontribusi terhadap terjadinya obesitas. Dalam penelitian yang melibatkan 10.000 subyek di University of Rochester peneliti menemukan bahwa anak-anak yang mengalami obesitas biasanya juga memiliki kandungan zat besi yang lebih rendah di dalam darah mereka. Sebuah studi di Yale University menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa kekurangan zat besi dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan pada remaja dibandingkan mereka yang mencukupi kebutuhan zat besi.