Pentingkah Busana Atlet Disensor di TV Indonesia?

Untitled-25

Masih dalam nuansa Olimpiade Jepang 2020 yang diselenggarakan pada tanggal 23 Juli-8 Agustus 2021 lalu, terdapat netizen yang mengomentari busana atlet bola voli pantai wanita yang tayang di televisi karena menggunakan bikini. Menurutnya hal tersebut perlu disensor karena dianggap terlalu terbuka dan terlalu vulgar, sehingga tidak layak disiarkan di TV Indonesia. Hal ini pastinya menuai pro dan contra. Tidak sedikit netizen yang setuju dengan kritikan tersebut dan juga menyinggung dan membandingkan dengan kasus beberapa kartun yang kena sensor oleh pihak KPI, sehingga kasus busana atlet ini dipertanyakan. Untuk netizen yang tidak setuju dengan kritikan tersebut, mereka berpendapat bahwa hal tersebut merupakan hal yang wajar karena sudah standar pakaiannya begitu yang lazim dipakai.

Nah menurut Youdics, bagaimana pendapatmu dengan hal yang disampaikan di atas? Dan pentingkah busana atlet disensor di TV Indonesia?

Image Source

blue, yellow, and white volleyball on sand photo – Free Ball Image on Unsplash

Aku setuju dengan busana atlet bola voli pantai wanita yang disensor ketika penayangan di TV Indonesia. Karena setau aku, ada beberapa peraturan yang mengatur kriteria-kriteria konten yang bisa ditayangkan di TV Indonesia. Hal tersebut masuk dalam hal yang harus disensor oleh pihak KPI. Sebenarnya disini bukan juga mempermasalahkan pakaian atlet ya. Karena ya memang lazim juga atlet memakai pakaian seperti itu, karena ya olahraga mereka seperti itu. Itu sudah sesuai dengan standarnya.

Ketika penayangan tersebut di tayangkan di youtube, pastinya tidak mendapat sensor. Karena dalam youtube tidak ada peraturan-peraturan seperti yang ada dalam KPI

1 Like

Ini merupakan topik yang cukup hangat akhir-akhir ini. Menurutku pribadi, disinilah peran para orang tua untuk bisa membimbing anak-anaknya dalam menonton televisi. Orang tua juga harusnya bisa memilah dan memilih mana tontonan yang dirasa bagus dan dirasa kurang pantas bagi anak-anaknya. Karena yang menjadi poinnya disini adalah vulgarnya. Begitu juga dengan beberapa kartun yang disensor karena dirasa menampilkan gambar yang kurang senonoh.

Poin utamanya adalah cara parenting tiap orang tua. Entah itu adalah mungkin dengan cara membatasi anak untuk menonton TV, memberikan jadwal pada anak untuk memperbolehkan menonton televisi pada jam-jam tertentu yang dirasa aman, membatasi penggunaan gadget pada anak, mengenalkan kegiatan positif pada anak dibandingkan dengan menonton TV, dan masih banyak lagi. Karena ya memang standar jersey tiap-tiap atlet juga sudah ditetapkan, tidak bisa dirubah lagi. Kalau dirasa menonton pertandingan bola voli kurang pantas, ya sudah ganti ke channel lain saja. Toh juga masih banyak hiburan lain selain menonton pertandingan olahraga, ya kan?

1 Like

Sensor busana atlet wanita memang sudah menjadi permasalahan sejak lama. Pada akhir abad ke-19, saat wanita pertama kali mulai didorong untuk diizinkan berpartisipasi dalam olahraga, mereka dipaksa untuk mengenakan perlengkapan seluruh tubuh yang mengembang dan menutupi tubuh di era Victoria. Pada tahun 1914, komite Olimpiade memutuskan bahwa wanita hanya dapat bersaing dalam olahraga di mana mereka dapat mengenakan rok panjang seperti tennis, croquet, dan golf, baseball dan ice skating. Hal ini tentunya sangat membebankan atlet wanita.

Menurut aku memang sudah sepantasnya atlet voli pantai berbusana seperti itu. Pastinya mereka punya standar untuk seragam yang digunakan karena harus bergerak leluasa dan tetap merasa nyaman. Terlebih lagi, tayangan tersebut merupakan olimpiade. Fokusnya adalah untuk menonton olahraga. Jika masih ada yang menganggap bahwa pakaian atlet di olimpiade tersebut terlalu vulgar, masalahnya bukan di seragam atlet tersebut. Masalahnya ada di pikiran mereka sendiri.

Masyarakat kita masih sangat sibuk mengurusi cara wanita berpakaian. Jika keadaannya dibalik, laki-laki tidak akan mendapatkan protes walaupun berpaiakan lebih terbuka. Jadi menurut aku tidak seharusnya busana atlet wanita disensor. Jika menurut beberapa pihak penampilan atlet wanita tersebut dianggap tidak layak untuk dilihat, sebenarnya mereka memiliki pilihan untuk tidak menontonnya.

Referensi

Fashion: Top Trends, Expert Shopping Picks and Style Ideas | The Kit

Orang yang menginginkan sensor pada pakaian atlet karena terlalu terbuka hanya perlu KPI untuk memberikan senssor pada siaran di TV, jadi orang-orang ini tidak meributkan kenapa pakaian mereka terlalu terbuka atau apakah tidak boleh pakai pakaian lain yang lebih tertutup, mereka hanya perlu sensor pada siaran di TV saja. Masalahnya siaran di TV Indonesia yang menonton adalah seluruh Indonesia, dan tidak hanya orang muslim saja yang tidak boleh melihat pakaian yang terbuka dan perlu sensor, memang mayoritas orang Indonesia adalah Islam, tetapi ada juga orang yang non-Islam, jadi kalau disensor hanya akan mengganggu penonton lainnya. Solusinya adalah benar seperti yang dikatakan teman-teman, yaitu dimulai dengan diri kita sendiri, anak kecil jika tidak di didik tentang pikiran negatif saat melihat olimpiade tersebut maka akan aman-aman saja, lalu jika tidak boleh melihat pakaian terbuka maka jangan dilihat, bisa ganti channel atau matikan TV lalu melakukan hal lainnya.